Lost

7 1 0
                                    

"Hahaha...kau benar, pengalaman saat pertama kali aku berubah menjadi wolf saat itu memang memalukan." Kekeh Bangchan diikuti yang lain juga.

"Omong omong, tadi kau bilang kau bermarga Seo dari clan Crowley kan?" Taeyong mengarah pada Haechan.

"Benar."

"Aku tiba tiba teringat oleh seseorang sekarang. Dia pernah bekerja pada clan itu dulu...sekali."

"Benarkah? Siapa namanya?"

"Ya. Namanya adalah Jaehyun. Dia adalah satu satunya teman dekat ku dari dulu sebelum aku berubah menjadi vampir- iya, kenapa aku baru ingat ya?"

"Tapi dia tidak pernah lagi terlihat sejak beberapa belas tahun terakhir. Itulah kenapa aku tidak memiliki teman." Jelas Taeyong sembari mengingat masa lalu.

"Kau tau dia dimana sekarang?" Tanya Taeyong lagi.

Kini seluruh pasang mata menatap kearah Jeno dan Haechan.

"Jadi itu anda?"

"Maksud mu?"

"Saya mencari anda kemana mana tuan."

"Kenapa?"

"Tuan Jaehyun, dia sudah tidak ada tuan." Jawab Jeno.

"Ne?"

Jeno mendongak menatap Taeyong. "Apa tuan Jaehyun yang anda maksud adalah panglima clan Crowley?"

"Benar! Dia pernah bercerita padaku kalau dia diangkat sebagai panglima disana."

"Ehm, berarti benar. Dia, sudah tidak ada."

"Dia gugur dalam sebuah penyerangan saat itu. Dan saya lah penggantinya mulai dari hari itu."

"Jadi, dia sudah meninggal??"

"Iya tuan. Tuan Jaehyun dimakamkan di wilayah mansion dengan para vampire yang sangat berjasa dikejadian itu."

"Astaga..."

"Ternyata itulah alasan kenapa kami tidak pernah lagi bertemu selama ini. Ku pikir dia sudah tidak ingin lagi berteman dengan ku."

"Tidak tuan. Bahkan sebenarnya, sehari sebelum penyerangan itu terjadi, tuan Jaehyun sempat bercerita pada saya dan tuan Jhony tentang hadiah yang akan ia berikan pada sahabatnya setelah ia mendapatkan hari libur beberapa hari lagi. Namun keadaan berkata lain. Tuan Jaehyun gugur dihari sebelum ia sempat memberikan hadiah itu pada sahabatnya."

Taeyong menarik nafas panjang, kemudian menghembuskanya kasar. Membuat Chanyeol dan yang lain merasa iba melihat raut sedih dari wajah Taeyong.

Setelah penjelasan dari Jeno, ruangan yang tadinya ramai kini berubah menjadi hening dan sunyi. Persis seperti rumah tak berpenghuni.

Namun kesunyian itu tidak berlangsung lama. Karena tiba tiba Haechan mengerang sangat keras sembari mencengkeram perutnya.

"AAARRGGGGGHHHH...!!!"

"Haechan, ada apa??" Cemas Chanyeol.

"Ada sesuatu yang menusuk ku!! SAKIT SEKALI..!!" Jeritnya tak tertahankan.

"Ada yang menusuk mu? Tapi tidak apa apa ditubuh mu, Haechan." Bangchan ikut mengecek seluruh bagian tubuh Haechan.

Haechan terus menerus mengerang kesakitan. Bahkan ia sampai jatuh dari sofa dengan terus mencengkeram perutnya.

"Appa, coba lakukan sesuatu." Usul Changbin.

"Sudah appa coba, tapi itu tidak berpengaruh."

"Haechan!"

Axiomatic [Haechan]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang