Pertemuan

6 1 0
                                    

even if no one reads it, it's okay. I still post it.
Enjoy!


"...dan pada akhirnya wolf kecil itu hidup bahagia bersama ayahnya selama selamanya. Tamat~~."

"Nah, papa sudah selesai menceritakan cerita, sekarang waktunya kau tidur."

Mark menggeleng dibalik selimut yang menutupi seluruh tubuhnya kecuali kepala.

Jeno bersedekap sembari menatap Mark tajam. "Hey...bukankah tadi ada yang berjanji akan tidur setelah dibacakan cerita~?"

Lagi Mark menggeleng.

"Hmm~ ada anak yang sudah berani berbohong, sekarang. Harus ku apakan jika seperti ini ya~~." Jeno tampak berpikir sambil berjalan mondar mandir disekitar ranjang Mark.

"Apa harus ku gelitik saja ya...?"

"Hihihi...!" Mark menyembunyikan seluruh tubuhnya dibalik selimut.

"Wah! Dimana anak itu sekarang?- ouh tidak, dia menghilang! Bagaimana ini??"

Jeno berpura-pura mencari keberadaan Mark diseluruh penjuru kamar. Sedangkan Mark masih bersembunyi sembari sesekali ia mengintip.

"Dimana ya dia? Apa aku harus membicarakan ini pada yang lain?- tuan Jhony, dan Jaemin harus tau kalau anak bernama Mark sudah hilang."

"Hihihi." Mark menyingkap selimutnya kemudian berlari mendekati Jeno yang masih terus mencarinya, bahkan di loker meja.

Memeluk pinggang Jeno. "Papa!"

"Haduh, dimana dia ya? Masih belum juga ketemu. Aku jadi khawatir."

"Papa! Mark-eu disini! Mark-eu disini!"

"Mark!? Kau dimana? Kau cepat sekali menghilang, ini sudah malam!" Seru Jeno sembari berteriak dari jendela.

"Papa!! Mark disini! Peluk papa! Mark ada disini!"

"Astaga, bahkan sekarang aku hanya bisa mendengar suaranya samar samar."

"Huh, samar samar?- tidak papa, Mark-eu disini. Sedang peluk papa. Lihat ini." Mark berdiri dihadapan Jeno sambil melambaikan tanganya. "Ini Mark-eu, Mark-eu ada disini, tidak pergi pergi." Ucapanya terus berusaha meyakinkan.

"Tuan Jhony, Mark hilang tuan. Bagaimana ini? Apa dia diculik makhluk besar di hutan itu?" Ujar Jeno seolah sedang berbicara dengan Jhony melalui ikatan batin.

"Tidak, Mark tidak hilang. Tuan Jhony, Mark tidak hilang, tidak...hiks, tidak hilang."

"Papa, Mark-eu disini, tidak pergi. Tolong lihat Mark-eu...Mark ada disini."

"Hhhh...sebaiknya aku mencari Mark diluar sekarang. Sepertinya dia diculik oleh makhluk yang suka dengan anak anak yang suka berbohong."

"No! No papa! No! Mark-eu disini!"

"No papa...Mark disini." Mark terduduk dilantai dengan isakan tangisnya. "Maafkan Mark karena sudah berbohong, papa. Mark akan tidur sekarang, Mark janji! Tapi tolong lihat Mark, Mark ada disini....!!! Hueeeeee!! Jangan pergi, Mark takut dengan makhluk itu."

Jeno yang sudah sampai di ambang pintu sontak melirik kemudian tersenyum kecil. Ada rasa puas dihatinya karena berhasil membuat anaknya menangis.

"Mark?? Akhirnya papa menemukan mu!! Kau darimana saja? Papa mencari mu kemana mana!" Jeno berlari kecil menghampiri Mark yang menangis dilantai. Mengetahui itu Mark langsung berhambur ke pelukan Jeno. Dengan masih menangis.

"Papa Mark ada disini...Mark disini...maafkan Mark-eu. Hiks..."

"Iya, tapi kau darimana saja? Papa cemas karena kau tiba tiba tidak ada dikamar. Kau sudah tidak sayang lagi pada papa ya?"

Axiomatic [Haechan]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang