Pengakuan

7 2 0
                                    

Keterangan teks:
Bicara dalam hati/telepati
Dialog normal

"Hei, apa kau sudah dengar tentang anak kecil yang datang di mansion Seo?"

"Anak kecil? Anak kecil apa?"

"Jadi kau belum dengar? Haechan menemukan anak manusia di dekat makam Nara beberapa minggu yang lalu. Kau tidak tau?"

"Bahkan karena anak itu, sekarang mansion mereka sering mendapatkan penyerangan dari manusia."

"Ouu...menarik sekali ya. Apalagi yang Haechan lakukan sekarang. Menculik anak dan mencari perhatian dari manusia? Haha, sungguh kasihan. Sepertinya dia sudah mulai gila karena ditinggal mate nya."

"Sudah berapa lama aku tidak ke mansion itu?"

"Sejak kematian Nara, itu artinya lebih dari tiga bulan yang lalu."

"Ahh sudah lama juga rupanya. Baiklah, besok aku akan datang ke mansion itu untuk mengunjungi Haechan ku. Dan, mencari tau siapa anak kecil itu. Kenapa Haechan mau repot repot merawat anak manusia itu. Apakah untuk makanannya? Atau untuk main main saja?- hahaha, ini pasti akan menarik."

.

"Aeri, coba jelaskan apa yang terjadi."

"Jadi begini tuan, tadi saat saya akan pergi ke depan mengambil barang, saya melewati kamar nona. Dan dari dalam kamar saya mendengar nona berteriak meminta tolong. Tapi saat saya ingin buka pintunya, pintunya tidak bisa. Jadilah saya mencari siapapun orang yang ada disana saat itu."

"Hmm, aku paham. Terimakasih sudah membantu ku, kau boleh pergi."

"Baik tuan, permisi."

"Ya‐ eh Aeri."

"Ya tuan?"

"Tolong panggilkan Jeno ya."

"Baik tuan."

"Ehm."

Haechan menatap Lena yang terus menatap kesuatu arah dengan tatapan kosong. Saat ini Lena masih ia peluk memang, tapi tatapan Lena terlihat seperti orang yang sedang sangat shock. Haechan yang ingin bertanya jadi tak tega. Maka dari itu ia butuh Jeno.

"Anda memanggil saya tuan?"

"Ehm, coba kau jelaskan kepada ku- apa yang terjadi pada nya." Bisik Haechan.

"Baiklah, tunggu sebentar." Jeno mulai memejamkan matanya. Terlihat beberapa kali ekspresi nya seperti menampakkan sesuatu yang aneh.

Sembari menunggu jawaban dari Jeno, Haechan justru mencuri kesempatan itu untuk terus mencium seluruh wajah hingga kepala Lena. Selagi Lena sedang tidak bisa berkutik, maka Haechan tidak akan menyia nyiakan kesempatan ini begitu saja.

"Ehm, saya sudah dapat tuan. Jadi tadi Lena pergi ke kamar mandi, lalu saat selesai Lena melihat sosok di jendela nya. Dan itu yang membuat Lena takut lalu jatuh karena terpeleset."

"Sosok apa itu? Berani beraninya dia masuk ke mansion ku!"

"Ehm... sosok itu hanya bayangan sebenarnya, dan dia vampir asing yang berusaha mencari informasi tentang Lena."

"Vampir?? Dia vampir??- kenapa bisa ada vampir asing di mansion ku?!"

"Ehm, saat itu ia menggunakan wujud aslinya, sangat mengerikan, mungkin itulah alasan kenapa Lena sampai bisa se-shock itu."

Axiomatic [Haechan]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang