Selamat datang kembali.
Vote dulu sebelum membaca yuk. Enjoy your reading!
•
•
•"Hai, Michael."
Pemuda itu berjingkat kaget. Ia menoleh ke samping, mendapati keberadaan Grey di dekatnya. Michael segera tersenyum.
"Oh, halo, Grey."
Grey menunjuk ke arah buku-buku yang diambil Michael dari rak perpustakaan. "Aku tidak tahu kau tertarik dengan marketing," komentarnya.
"Oh, ini?" Michael mengangkat sebelah bahunya. "Yah, begitulah."
Sebelum ia sempat pergi, kata-kata Grey menghentikannya.
"Kau tidak ikut recording minggu ini," ucapnya.
Michael menoleh. Sebuah kerutan bingung menghiasi keningnya, mempertanyakan maksud dari ucapan Grey.
"Di akun streaming kalian," Grey menjelaskan. "Di video terbaru akunmu, kau tidak ikut recording. Trevor menggantikanmu. Chase menjelaskan bahwa kau sedang sibuk."
"Oh." Michael menggaruk pangkal hidungnya. "Itu. Ya, memang benar. Aku sedang sibuk." Ia tersenyum kecil, tak ingin menjelaskan lebih jauh. Alih-alih menjawab, ia bertanya, "Bagaimana kau bisa tahu?"
"Aku… salah satu pengikut akun streaming kalian," jawab Grey malu-malu.
"Ah." Senyum Michael melebar. "Terima kasih sudah mengikuti akun kami. Kau menyukai konten-konten yang kami suguhkan?"
"Ya," jawab Grey segera. "Aku juga suka bermain game. Konten yang kalian suguhkan sungguh menghibur."
Michael tersenyum jahil. "Apa itu artinya kau juga melihatku bermain game horor dengan Chase waktu itu?"
Grey tertawa kecil. "Kuakui, teriakan ketakutan kalian berdua berhasil membuatku tertawa. Mungkin kalian bisa bermain game horor lebih banyak?" sarannya.
Dengan main-main, Michael meninju pundak Grey. "Karena kau suka mendengarku berteriak ketakutan?"
"Itu alasan utamanya," ujar Grey, membalas gurauan Michael.
Mereka tertawa kecil. Michael memperhatikan pemuda itu. Ia penasaran, apa yang tak disukai murid-murid lain dari Grey? Pemuda itu terlihat seperti laki-laki yang menyenangkan. Kenapa ia begitu dikucilkan dan diolok-olok para siswa?
"Senang berbincang denganmu, kawan," kata Michael. Ia tersenyum tulus. "Kita bisa bermain bersama kapan-kapan."
"Boleh," balas Grey. "Jika kau mau."
"Aku tidak masalah. Ajak saja, aku tak akan menolaknya." Michael menenteng buku-buku yang telah ia pilih sebelumnya. "Omong-omong, aku harus pergi."
"Oh, tentu. Sampai jumpa di kelas Mr. Kingston, Mike."
YOU ARE READING
Ghost Of The Past [END]
Teen Fiction⚠️ FOLLOW SEBELUM MEMBACA ⚠️ ㅤㅤ [ BOOK TWO OF TWISTED FATE ] ㅤㅤ Semua orang menyukai Michael Davis. Ia pemuda yang ramah pada setiap orang yang ditemuinya, merupakan salah satu murid cerdas di sekolahnya, dan memiliki sebuah keluarga yang terbilang...