chapter 1

606 22 0
                                    

aku terdiam di kamar apartemenku, memandang sebuah foto yang hampir 6 tahun lalu di ambil setelah aku lulus SMA. ku pandangi satu wajah pria yang hingga saat ini masih tetap bertahta di hatiku.

" apakah kamu masih menungguku?", tanyaku entah pada siapa

flashback on

Aku berdiri ditengah lapangan upacara karena terlambat datang kesekolah. Matahari bersinar begitu terik hingga aku rasanya mulai tak kuat berdiri.


Tubuhku terasa lemah dan juga pusing. aku pun pingsan, namun sebelum kuterjatuh rasanya ada yang menahan tubuhku.

(*˘︶˘*).。.:*♡

Aku membuka mata saat mencium bau minyak angin. Kulihat seorang anak laki-laki yang belum pernah kutemui sebelumnya.

"udah sadar?", tanya nya padaku

Aku mengerjapkan mata ku, memastikan sudah sadar dari pingsanku.

" tadi lu pingsan . gua bawa lu ke UKS", ujarnya dengan logat jakarta

"kamu anak baru ya?", tanya ku yang dibalas aggukan

Aku berusaha duduk dan dia pun membantu ku.

" namamu siapa? aku atria", ujarku memperkenalkan diri

"gua dio", jawabnya

" kamu udah keruang kepala sekolah?", tanyaku

" belum. tadi karena bantu lu ke UKS jadi kelupaan", jawabnya

"ya udah, sekarang aja", ajakku

kami pun berjalan bersama keruang kepala sekolah. Aku juga membantu untuk menjelaskan alasan dio terlambat menemui pak kepala sekolah. Beruntung kepala sekolah memahami dan memberitahukan jika aku dan dio berada di kelas yang sama.

(*˘︶˘*).。.:*♡

Mulai hari itu pun aku dan dio menjadi teman dekat. aku menyadari jika dio termasuk dalam kalangan orang yang mudah berteman, kebalikan dari ku.

Meski aku nampak mudah berteman, nyatanya aku seorang introvert. Aku hanya berbicara pada orang orang tertentu.

"kezia cantik ya", ujar dio tiba-tiba dari belakang ku

sekarang kami sedang jam olahraga dan basket adalah materi hari ini. Kulihat dio menatap kezia, perempuan paling cantik di angkatan kami.

" biasa aja", jawabku yang sebenarnya tak tertarik pada perempuan

satu hal yang aku sembunyikan dari semua orang. aku gay. aku tak suka melon kembar, aku lebih suka pisang. tentu saja bahkan kedua orang tua ku tak tahu hal ini.

diam-diam ku perhatikan dio yang kini menatap kezia dengan penuh minat. aku sudah tak heran dengan hal itu, karena memang kezia cantik.

"bentar ya", ucap dio yang langsung berjalan meninggalkanku sendirian

kulihat dio berlari mendekati kezia yang nampak kesulitan mendribble bola basket.

entah mengapa aku tak suka melihat dio dan kezia. aku menghembuskan nafas lelah. emosi ku tiba-tiba saja muncul melihat mereka tertawa bersama.

»»--⍟--««

Saat jam pulang sekolah pun tiba, Hal yang paling aku benci. Aku benci pulang ke rumah neraka itu. Bagaimana tidak, kedua orang tua ku selalu saja bertengkar saat bertemu. Kedua orang tua ku tak pernah saling mencintai, mereka terpaksa bersama karena ada aku ditengah mereka. Kenapa harus bertengkar? Kenapa sekalian saja aku tak dilahirkan?

Find Happiness - Dio & Atria | MpregWhere stories live. Discover now