chapter 7

217 19 0
                                    

2bulan berlalu setelah pernikahan atria dan dio dilaksanakan. Mereka pun pindah bersama dengan tiara karena atria tahu jika ibu mertuanya itu membutuhkan perhatian di masa tuanya, terlebih dio adalah anak tunggal seperti dirinya.

hoek

Atria yang baru saja membuka kulkas merasakan mual saat mencium aroma amis ikan dan berlari ke wastafel.

hoek hoek

Tiara mendekati menantu nya dan memijat tengkuknya perlahan sembari mengelusnya

"Kamu sakit?", tanya tiara dengan wajah khawatir

" mual aja ma", jelas atria

" ya sudah, mama saja yang buatkan sarapan. kamu duduk saja dulu. muka kamu pucat juga", tiara mengambilkan air putih dan memberikannya pada atria

"terimakasih ma", atria langsung meminum air nya

(◍•ᴗ•◍)

" Arka ingat pesan mama ya. Nanti setelah pulang sekolah harus nunggu sampai nenek yang jemput. Jangan mau ikut siapapun yang ga kamu kenal. Mama sudah berikan nomor mama ke guru, jadi kalau ada apa-apa bisa langsung minta tolong ke guru untuk hubungi mama. Arka belajar yang rajin, semangat", atria mengelus kepala arka dan pergi meninggalkan anak nya menuju ke mobilnya

Atria mengendarai mobil menuju ke Apotek sebelum pergi ke kantor baru nya. Bagaimana pun atria masih ingin bekerja dan menghasilkan uang sendiri, meski bekerja di kantor milik Dio.

"tespack mba", ujar atria sembari memberikan uang

" Terimakasih", atria menerima barang dan uang kembaliannya

"Aku harap benar-benar positif", ujar atria setelah masuk kedalam mobilnya dan mengelus perutnya

(◍•ᴗ•◍)

" Selamat pagi, ini atria. Dia akan bergabung di tim design. Mohon untuk bisa saling bekerja sama dengan baik", ujar seorang manager yang mengantarkan atria ke ruang kerja nya yang baru

atria dapat melihat jelas bahwa ada beberapa yang menatapnya tak suka, tapi atria hanya menanggapi dengan tersenyum.

Ting!

Dio
Kamu sudah di kantor? Nanti siang jangan lupa ke ruanganku, kartu akses sudah kamu bawa kan?

Baru saja atria akan menjawab, sebuah map sudah diletakkan di atas meja nya

"Di jam kerja dilarang main ponsel. Ini kerjakan", ujar nya dan meninggalkan atria

Huh

Atria mengelus dada mencoba sabar dengan perlakuan yang diterimanya. Atria pun membuka map itu dan mulai mengerjakan pekerjaan dihari pertamanya.

(◍•ᴗ•◍)

Atria pikir pekerjaannya hanya mengerjakan design produk, namun nyatanya atria juga diperlakukan seperti OB. Entah memfotocopy berkas, membuatkan kopi hingga mengambil berkas di ruang divisi lain.

hoek

Atria manahan rasa mual nya dan mengambil minyak angin.

"Kenapa lu, hamil? Eh, lu kan cowo ya. Bini lu hamil?", tanya seorang karyawan yang duduknya bersebelahan dengan atria

" Widih, udah nikah lu? Muka masih bocah baru lulus kuliah gini udah nikah?", tanya temannya yang lain

Find Happiness - Dio & Atria | MpregTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang