chapter 8

280 21 0
                                    

Atria baru saja sampai ke kantor dan mendapati beberapa karyawan melihatnya dengan sinis

"baru juga masuk, kemarin bolos. sekarang telat. dikira kantor punya bapaknya apa"

"lihat tuh, gayanya. kita senior aja ke kantor pakai merk biasa. dia baru masuk pakai nya barang branded"

atria menghela nafas dan mencoba kembali fokus untuk menyelesaikan pekerjaan hari ini.

"lihat kan, ga ada sopan santun nya sama sekali"

atria baru akan menyahut jika saja ketua tim nya tak masuk kedalam ruangan

"Malam ini kita akan pergi ke restoran xx untuk penyambutan Atria bersama bapak Dio. Jadi tolong kalian pastikan malam ini mengosongkan jadwal", ujar kezia

" Baik bu", sahut semua karyawan kecuali atria

Atria memeriksa ponselnya

Dio
Anggap saja syukuran bayi kita. Kamu ga bawa mobil kan. Nanti bareng aku aja. Ga ada tawar menawar.

Atria menghela nafas. Kemarin mereka sudah bertengkar karena Dio meninggalkan nya di rumah dan berakhir bolos kerja. Hari ini dia tak ingin memulai pertengkaran atas ide dio yang dilakukan tanpa diskusi terlebih dahulu.

Uhuk

Atria melepas ponsel dari tangannya dan mulai kembali mengerjakan date line.

✺◟( ͡° ͜ʖ ͡°)◞✺

Siang ini Atria makan di kantin sendirian karena Dio memiliki pertemuan penting di perusahaan lain. Tentu saja dio sudah menawarkan atria untuk ikut bersamanya, namun atria dengan tegas menolak karena memiliki pekerjaan yang harus di kerjakan nya segera.

"permisi, kursi ini kosong?", sapa seorang pria yang nampak seumuran dengan atria

" ya", jawab atria

pria itu pun menarik kursi dan duduk di depan atria sambil meletakkan plate makanan yang di bawanya 

"Kursi lain penuh, jadi aku duduk disini", jelas nya

Atria tentu heran karena kenyataannya masih banyak bangku yang kosong

" terserahlah", batin atria

" Langit, anak produksi", ujar nya sembari mengulurkan tangan

"Atria, design", atria membalas jabatan tangannya

Atria menarik tangannya karena digenggam terlalu lama.

" maaf", ujar langit

atria melanjutkan makannya hingga habis. namun saat akan beranjak, langit memegang tangannya

"Boleh minta nomornya?", tanya langit

" buat?" , tanya atria pura-pura bodoh

" biar mudah saling komunikasi. anak produksi kan berhubungan erat dengan anak design", ujarnya santai

mau tak mau atria memberikan nomornya dan langsung naik kembali ke ruangannya.

✺◟( ͡° ͜ʖ ͡°)◞✺

Atria dan rekan-rekannya sudah berada di lobby untuk bersama-sama ke restoran.

"Saya sudah reservasi jadi kita berangkat bersama. Atria ikut saya saja, tadi saya lihat kamu berangkat naik kendaraan umum kan. Untuk yang lain silahkan naik kendaraan masing-masing ya", ujar Dio yang langsung masuk ke dalam mobil nya tanpa mendengarkan protesan karyawannya

Find Happiness - Dio & Atria | MpregWhere stories live. Discover now