Chapter 3

250 22 0
                                    

"ma", suara anak kecil mengalihkan perhatian ku yang sedang berbincang dengan para orang tua di depan taman kanak-kanak

aku tersenyum memandang putra ku, anak kandung yang telah kulahirkan dari rahimku sendiri sedang berlari dengan cerianya.

" arka, mama sudah bilang jangan panggil mama kalau sedang di tempat umum", ujar ku pada arka

"memang kenapa? kan mama yang melahirkan arka", jawabnya polos

sebenarnya aku mengajarkan arka untuk memanggilku ayah. Tapi setelah arka memahami jika akulah yang memberikan ASI dan juga melahirkannya, arka mulai memanggilku mama. 

Aku dan arka pun segera meninggalkan sekolah dan menuju halte bus untuk pulang ke apartemen.

" ma, kita kapan ketemu papa?", tanya arka untuk kesekian kalinya

aku memandang wajah arka yang tersenyum meski menyimpan kesedihan yang mendalam, aku paham jika arka juga menginginkan keluarga yang lengkap.

" bulan depan kita pulang ke indonesia karena mama ada pekerjaan disana. mama akan usahakan agar arka bertemu dengan papa, tapi mama minta agar arka tidak memberitahukan status arka. bagaimana?"

arka adalah anak yang cerdas, sebab itulah aku selalu membuat kesepakatan dengannya.

"baiklah", jawab arka dengan nada lemas

aku tersenyum dan mengusak rambutnya. wajah arka sangat mirip dengan ayahnya, entahlah apakah dia akan menyadari arka putra nya atau tidak.

»»——⍟——««

Sebulan pun berlalu dan hari ini aku menginjakkan kaki ku lagi di jogja setelah 6 tahun melarikan diri dari semua hal yang terjadi dalam hidup ku.

saat ini aku bekerja sebagai designer produk disebuah perusahaan perhiasan di paris. Perusahaan menjalankan kerjasama dengan perusahaan indonesia dan meminta beberapa orang untuk langsung datang melihat pabrik perak yang ada di jogja.

Perjalanan dari bandara ke Hotel cukup jauh. beruntung perusahaan sudah menyiapkan mobil yang menjemput kami.

Sesampainya di hotel, kami diberikan kunci masing-masing. karena kami hanya ber 3, aku dan arka mendapat satu kamar.

"arka, mama mau meeting dulu sebentar di resto bawah. mama minta tolong arka untuk diam di kamar dulu, bisa?", tanya ku padanya setelah menyimpan koper dalam kamar

" hmmmm, bisa", jawab nya

" kalau arka lapar, arka bisa pesan makanan lewat telpon itu. pakai bahasa indonesia yang baik ya sayang. ini uangnya disimpan baik-baik", ujar ku padanya

aku pun mengecup kening arka dan segera bergegas keluar kamar dan bertemu perwakilan dari perusahaan di indonesia.

»»——⍟——««

Tak terasa jam sudah menunjukkan pukul 7 malam. jujur aku cukup lelah karena pertemuan ini sudah berlangsung hampir 5 jam.

"baiklah. kita cukupkan untuk hari ini. kita lanjutkan makan malam"

aku pun bisa bernafas lega.

"maaf, saya permisi lebih dulu. Anak saya sudah menunggu saya sejak tadi", ujar ku dengan penuh penyesalan

" Tuan atria sudah punya anak? Saya pikir tuan masih fresh graduate", ujar salah satu perwakilan dari indonesia

aku hanya tersenyum canggung dan segera pergi dari situ.

Find Happiness - Dio & Atria | MpregWhere stories live. Discover now