chapter 6

261 20 0
                                    

Atria melihat 2 remaja yang duduk berdampingan sembari menatap pemandangan gedung-gedung tinggi nan megah

" Jo, aku suka kamu. Aku cinta kamu. Setelah malam itu, aku tak bisa melupakanmu", ujar salah satu remaja

Remaja satu nya hanya menunduk dengan wajah sedih

" Fajar, aku juga suka kamu. Tapi kamu tahu keluarga kita tak akan bisa menerima hal tabu seperti itu. Hubungan kita hanya bisa sebatas teman sex. Setelah kita lulus, keluarga ku menjodohkan ku dengan tanti. Aku akan menikah dengan nya dan membangun hidup berkeluarga dengannya", ujar anak yang di panggil jo

" Lalu bagaimana jika aku katakan saat ini aku hamil?", tanya fajar

" Kamu laki-laki", jawab jo

Fajar menarik tangan jo ke perutnya yang sedikit timbul.

" Ini tak mungkin, jar -"

" Aku sudah tahu jawabannya. Sekali pun aku bisa memberikanmu anak, harga diri keluarga mu adalah yang terpenting. Mau ditaruh dimana muka keluarga Ardinata, jika putra satu-satu nya menghamili seorang pria? Aku hanya berharap kamu bisa mengingatku dan janin ini dalam hidupmu. Aku mencintaimu sampai kapan pun"

Jo diam tak membalas, membuat anak bernama fajar mengecup pipinya sejenak dan langsung berdiri, tanpa peringatan melompat dari gedung.

membuat Atria sontak berteriak

"JANGAN!!!"

huh huh huh

Dada atria terasa sesak, keringat di dahi nya bercucuran. Mimpi yang hampir 6 tahun tak muncul, kini datang lagi.

"Sayang, ada apa?", tanya dio yang langsung memberikan atria air minum

Atria masih menetralkan nafasnya. Bayang-bayang dua remaja itu membuatnya sedih. Rasa sesal yang besar muncul, membuat atria mengelus perutnya yang rata. Seperti dirinya yang melakukan bunuh diri dengan membawa janin dalam perutnya.

Dio memeluk atria yang masih nampak panik, mengelus punggungnya.

" mimpi buruk?", tanya dio yang di angguki Dio

" Ardinata", ujar atria mengingat nama marga keluarga

" siapa ardinata?", tanya dio

" aku tak tahu, tapi aku selalu memimpikan hal yang sama. sudah 6 tahun belakangan ini, mimpi itu tak muncul. tapi entah mengapa, aku memimpikannya lagi", ujar Atria menaruh dagunya di pundak Dio

" dadaku sesak. rasanya ada penyesalan besar", ujar Atria

Dio mengelus rambut atria, mencoba menenangkan istrinya itu.

(*˘︶˘*).。.:*♡

Dio menelpon Troy , sekretarisnya sembari mengelus rambut atria yang masih tertidur

" Tolong carikan informasi tentang keluarga ardinata", ujar dio

"Ardinata?", troy memastikan

" ya", ujar dio tegas

" setahu saya, keluarga ardinata adalah keluarga pengusaha tambang emas. namun saat ini hanya menyisakan satu anggota keluarga. nyonya Rumi Ardinata. menurut informasi, penerus keluarga ardinata meninggal dunia karena bunuh diri setelah kekasihnya meninggal bunuh diri terlebih dahulu", jelas troy

" bisa kah kau membuatkan ku janji untuk bertemu dengan nya?", tanya dio

"saya akan usahakan", jawab troy yang langsung memutuskan panggilan

Find Happiness - Dio & Atria | MpregWhere stories live. Discover now