flashback

232 17 0
                                    

Fajar Bramanta atau yang sering dipanggil Fajar adalah remaja berusia 17 tahun yang hidup pas-pas an dengan uang hasil peninggalan orang tuanya yang meninggal karena kecelakaan 1 tahun lalu.  Demi memenuhi biaya hidup, tian bekerja sebagai penjaga kasir di mini market yang tak jauh dari rumah nya.

"Fajar", seorang pemuda tampan menghampiri fajar yang sedang bekerja

" Hai jo", tian tersenyum manis pada pria yang dipanggilnya

Jonatan Ardinata atau yang di panggil Jo adalah teman sekolah tian. Remaja yang berasal dari keluarga kaya dan memiliki status sosial tinggi.

" masih kerja?", tanya jonatan meletakkan barang-barang belanjaannya

"iya", fajar mulai men scan barang belanjaan jonatan

" Jadi totalnya 120ribu ya", fajar memberikan plastik belanjaan dan menerima uang 

"Sisanya ambil aja. Semangat kerja nya", ujar jonatan sembari mengangkat plastik dan keluar dari mini market

Fajar menatap jonatan hingga masuk kedalam mobil. Fajar dapat melihat jonatan berbicara dengan orang lain.

" sama tanti ya", batin fajar. Ya, fajar harus menelan pahitnya kenyataan jika jonatan tak akan pernah meliriknya lebih dari teman

(◍•ᴗ•◍)

"huh lelahnya", fajar merebahkan tubuh dan menutup matanya

" ma, pa. kenapa kalian tinggalin fajar? coba aja kalau kalian bawa aku bareng-bareng kalian. pasti aku ga perlu ngerasain sendiri kayak gini", keluh fajar sembari menahan air matanya

(◍•ᴗ•◍)

"Bulan depan kita akan melakukan study tour ke bali. Silahkan dipersiapkan surat perijinan orang tua dan juga pembayarannya" , jelas guru di kelas fajar

Fajar melihat lembar kertas di tangannya

"Jadi aku harus minta tanda tangan pada siapa? Sepertinya aku tak ikut saja, biaya nya terlalu besar", bisik fajar

"Napa jar?", tanya jonatan

" Ga-Gapapa, cuma lagi mikir aja. Biaya nya lumayan besar, sayang uang nya", fajar tersenyum

"Mau aku pinjemin? kalau aku bayarin pasti kamu ga mau kan", jonatan menepuk punggung fajar

"Jangan, ga usah. aku takut ga bisa gantinya. Lagi pula ini ga wajib", tolak fajar

" Ya jangan gitu. Ini kan kegiatan khusus kelas 2. jadi ga akan ada lagi kesempatan.  ayolah. kita bisa happy-happy bareng", paksa jonatan

(◍•ᴗ•◍)
2 bulan kemudian

Fajar dan Jonatan duduk bersebelahan dalam bis menuju bali meski sejak tadi seorang perempuan bernama tanti, terus menerus melihat kearah mereka.

" Kamu ga duduk sama tanti aja?", tanya fajar

" Disini aja. Lagian kalau duduk sama dia  , aku ga paham mau bahas apa. pembahasan cewe tu ga jauh-jauh dari ngomongin cowo, pakaian dan hal-hal ga penting lainnya", jonatan menutup mata dan menyandarkan kepala di bahu fajar.

krukkk ~ suara bunyi fajar

Jo melihat fajar yang mengalihkan pandangannya, malu.

Find Happiness - Dio & Atria | MpregWhere stories live. Discover now