BETWEEN--24

3.3K 262 284
                                    

~Tristan and Tessa wedding day~
.
.
.
.

"Saya terima nikah dan kawinnya Tessa Jihana binti almarhum Lukman Sardi dengan maskawin tersebut di bayar tunai." dengan sekali tarikan nafas Tristan mengucapkannya.

"Bagaimana para saksi? Sah?"

"Sah!"

"Alhamdulillah."

Mereka semua lantas mengucap syukur bersama.

Tristan menghadap Kearah Tessa, lelaki itu kemudian meraih tangan kiri wanita itu. Tristan lantas menyematkan cincin pernikahan mereka di jari manis Tessa begitu pun sebaliknya. Setelah itu Tessa mencium lembut tangan suaminya.

Tristan tersenyum tipis, Tessa lantas memejamkan matanya ketika lelaki itu mencium lembut keningnya.

"Lo cantik." ujar Tristan berbisik halus.

Tessa tersenyum mendengarnya, wanita itu lalu menunduk pelan.

Sekarang ia dan Tristan sudah sah menjadi sepasang suami istri. Ia sekarang adalah istrinya Tristan, begitu juga dengan Tristan yang telah sah menjadi suaminya.

Sekarang hidup Tessa seperti baru saja di perbarui. Mulai saat ini Tessa tidak sendiri lagi, karena akan ada sosok Tristan yang pasti selalu bersamanya setiap hari nantinya.

Setelah selesai melakukan ijab qabul kini Tristan dan Tessa terduduk manis di pelaminan menyambut para tamu undangan yang ingin memberikan salam dan ucapan selamat untuk mereka berdua.

Acara pernikahan mereka di adakan di sebuah hotel ternama di Jakarta. Acaranya memang tidak begitu meriah, dan tidak banyak juga tamu undangan yang di undang---kedua belah pihak keluarga itu hanya mengundang para kerabatnya saja, mau itu kerabat dari pihak orang tua Tristan dan kerabat dari pihak Maminya Tessa.

Walaupun acara pernikahannya tidak meriah namun dekorasinya cukup mewah, karena dekorasi tersebut Mama Tristan sendiri yang merancang. Wanita itu benar-benar sangat niat dan sangat begitu semangat dalam merancang dekorasi dan juga menyambut resepsi pernikahan putranya.

Pasangan suami istri itu juga nampak sangat serasi di pandangan para tamu undangan yang datang. Tak jarang banyak yang memuji mereka berdua. Bahkan ada juga beberapa tamu undangan yang mengatakan jika wajah Tristan dan Tessa itu mirip.

Mungkin iya jika Tristan dan Tessa memang mirip. Katanya jika mirip itu jodoh, makanya sekarang Tristan dan Tessa di sandingkan bersaman dalam ikatan suci pernikahan.

Dan kata orang zaman dulu jodoh itu juga tidak jauh-jauh dari diri kita. Bisa jadi dia tetangga kita, teman sekolah kita, teman kuliah kita atau musuh kita sendiri.

Seperti Tessa saat ini, ternyata jodohnya adalah kekasih sahabatnya sendiri.

Tessa tersenyum tipis, senyum yang sulit untuk di artikan. Ternyata takdir itu memang tidak bisa di tebak.

"Capek?"

Tessa menoleh ke samping menatap wajah tampan Tristan. Untuk sesaat wanita itu terpaku. Tessa baru sadar jika Tristan sangatlah tampan hari ini, bahkan tingkat ketampanan lelaki itu bertambah dua kali lipat dari sebelumnya. Tristan itu memang tampan, tapi hari ini lelaki itu jauh lebih tampan apalagi ketika sedang memakai baju formal seperti sekarang ini.

BETWEENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang