『 01 』❗️

5K 254 41
                                    

- ooc
- 18+
- buku ini ambil kebiasaan barat, jadi jangan heran kalo mereka masih pelajar udah wleowleo atau tinggal serumah

-

"beneran lu suka sama [name]?"

pertanyaan horor yang selalu mendatangi Rin. putra bungsu Itoshi tersebut membeku sejenak, sebelum akhirnya menatap sang teman, Bachira.

bukan suka, tapi cinta mana udah pacaran, batin Rin dalam hati.

dirinya dan kekasih sepakat untuk melakukan backstreet. dirinya tau bagaimana sang gadis yang populer disekolahnya, bisa-bisa dirinya trending karena memacari salah satu gadis populer disekolahnya.

"kenapa tanya begitu?" sahut Rin dengan ketus. dirinya melirik Bachira.

"apa susahnya jawab Rin? jangan-jangan bener lu suka sama [name]?" tanya Bachira semakin curiga.

Rin menghela nafas, dalam hati dirinya panik dan bingung untuk menjawab.

ga dijawab salah, dijawab tambah salah, batin Rin.

"bener si omongan Bachira, kita penasaran, tapi kalo ga mau jawab gapapa," Isagi berucap. sebagai teman yang bijak dirinya membuka mulut.

Rin mengangguk dan segera memberesi jajan miliknya. "gw ada urusan," ucapnya berbohong.

-

Rin melangkahkan kaki jenjangnya, membawa minuman dan makanan. dirinya kini mencapai rooftop sekdar menenangkan diri.

"Rin-san?"

merasa dirinya di panggil, Rin langsung menoleh. menatap gadis manis dengan senyuman lebarnya.

"chibi-chan?" ucap Rin mendekati sang gadis. dirinya tersenyum, miring.

"tumben Rin- san ke sini?" tanya [name] mendongak. dirinya harus mendongakkan kepala karena perbedaan tinggi.

Rin terdiam namun semakin mendekati [name], hingga tubuhnya menjulang tinggi didepan [name]. dirinya melingkarkan tangannya ke pinggang [name].

"kangen," ucap Rin pelan.

"jangan sekarang, rawan. nanti banyak yang lihat, nanti aja ya?" ucap [name] menahan tangan jahil Rin yang ingin menyentuh tubuhnya.

Rin mengangguk pelan. dirinya kini agak mulai menjauh dari [name]. "ini, aku beliin makanan kesukaan mu. dimakan ya," ucap Rin menyodorkan sebuah [f/f].

[name] hanya tersenyum dan mengambil makanan tersebut. "makasih.. Rin- san.. " [name] mencium sekilas pipi Rin, yang membuat Run membeku sejenak.

"duh ngakak," gumam Rin pelan. dirinya segera memegang pipi yang diciun [name]. "ga boleh cuci muka gw."

-

waktu perlahan berjalan. para murid sma mulai keluar dari sekolah. mereka akhirnya dapat menghirup udara bebas.

Rin keluar sambil menenteng tas miliknya. dirinya sekilas mengintip kekelas sebelah, kelas milik [name]. terlihat sang gadis yang berbincang dan tertawa.

Rin tersenyum tipis dan segera pergi. dirinya memutuskan untuk pulang terlebih dahulu.

dirinya melangkahkan kakinya. tubuh jangkungnya ia bawa kejalan belakang sekolah. menuju rumah pribadi miliknya.

"Rin- san! Rin!"

merasa terpanggil Rin segera menoleh. menatap [name] yang berlari kearahnya.

rejeki hari ini sekalian cuci mata uehehe, batin Rin dalam hati menatap dua buah dada [name] yang bergoyang karena berlari. Rin segera mengalihkan pandangan saat tersadar.

"Rin- san! tungguin!" ucap [name] kesal kepada Rin.

Rin hanya mengangguk, dalam hati dirinya ingin menerkam [name] saat itu juga.

"ayo, keburu yang lain lihat," ucap Rin merangkul [name]. "mampir dulu ya, nanti aku anter ke apart."

Rin membuka pintu rumahnya. menampilkan ruangan yang cukup luas dan tertata rapi. dipersilahkannya [name] masuk kedalam rumah tersebut.

"kamu ga mau nginep?" tawar Rin.

[name] menggeleng dan membaringkan tubuh ke sofa. "kamu mau kakakku marah?" tanya [name] menatap Rin.

"[name], aku cuma mau ngajak kamu nginep bukan bawa kamu kawin lari," ucap Rin menindih badan [name].

"kamu tau kan kak Satoru itu kaya gimana," sahut [name] mengelus rahang tegak Rin.

"satu ronde ya?" pinta Rin tanpa malu.

wajah [name] memerah malu. dirinya menunduk dan memalingkan wajah, sekilas dirinya mengangguk. "asal pake pengaman," bisik [name] sangat pelan.

-

"nghh... Rin... "

"ahh... "

Rin mencium dan menghisap leher mulus [name]. memberi tanda pada leher [name]. tangannya turun dan meremat pelan dada [name] yang masih berbalut seragam.

kedua manik matanya tak bosan menatap wajah [name] yang begitu berantakan.

dirinya turun, menghisap paha bagian dalam [name]. tangannya perlahan mengusap puting dan turun ke perut, mengusap usap perut rata tersebut.

"basah?" ucap Rin tertawa kecil. dirinya kini terduduk dan menatap [name] lembut.

"Rin!" panggil [name] kesal.

Rin dengan tenang memijat kejantanannya tak lupa memakaikan pengaman. dirinya tersenyum dan memeluk [name] erat.

"tenang okay?" ucap Rin mengelus punggung [name]. dirinya mencium pipi, kening [name] dan berakhir di bibir [name].

perlahan Rin memasukkan. dirinya semakin erat memeluk [name]. berusaha tak membuat sang kekasih kesakitan.

[ ga kaya sebelah ]

"ahk... Rin..." [name] menatap wajah Rin yang sedang sa*nge tersebut. terlihat wajah Rin yang merah dan menikmati pijatan dalam lubang [name].

"sakit?" tanya Rin pelan.

[name] hanya mengangguk dan meremat bahu Rin.

tak ingin melihat sang kekasih kesakitan akhirnya Rin bergerak secara perlahan dan teratur. dirinya menikmati waktu berdua bersama sang kekasih.

[name] bergerak maju, menghisap leher Rij tuk memberi tanda. dirinya meremas rambut Rin, menyalurkan rasa nikmat.

"enak?" tanya Rin terkekeh melihat kelakuan [name].

Rin kembali bergerak. menatap buah dada [name] yang naik turun mengikuti alur pergerakan Rin.

[name] melumat bibir Rin. berusaha memasukkan lidahnya kedalam mulut Rin.

tak ingin kalah, Rin langsung bergerak. mendominasi pertemuan lidah tersebut. dirinya tak ingin menyiksa sang kekasih, namun dirinya ingin yang mendominasi dalam hubungannya dan [name].

"ugh!" [name] memukul pundak Rin pelan. menandakan dirinya kehabisan nafas.

Rin kembali bergerak, menaikkan sedikit kecepatan saat dirinya sudah di ambang batas kenikmatan.

"Rin... mau..." ucap [name] sedikit berbisik.

Rin yang paham akhirnya mengangguk. semakin mempercepat pergerakannya.

"Rin!" [name] mendongak saat dirinya pelepasan yabg pertama. diikuti Rin yang melepaskan cairannya ke bungkus kon*dom tersebut.

"Rin capek," ucap [name] merengek.

Rin tersenyum dan langsung memeluk [name]. dirinya dengan hati hati memindahkan [name] ke kamar miliknya.

"kamu tidur dulu, aku bakal bersih-bersih sekalian bersihin kamu," ucapnya begitu lembut.

tak lama kemudian [name] tertidur dan membiarkan Rin membersihkan dirinya.

TBC

𝘽𝙊𝙔𝙁𝙍𝙄𝙀𝙉𝘿 ; 𝙄 𝙍𝙞𝙣Where stories live. Discover now