『 08 』‼️

925 67 9
                                    

「 selamat membaca 」

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

「 selamat membaca 」

"ngh... "

ciuman panas terjadi, saling beradu mulut satu sama lain. rasa panas wine kini mengalir kedalam tenggorokannya. membasahi bibirnya yang telah kering.

rin memangku [name] dan menahan kedua pundaknya. lehernya terasa sesak disaat [name] mengalungkan kedua tangannya. ia tak henti - henti mengakhiri ciuman, menunggu sang wanita teler.

"rin," ucap [name] menyenderkan kepala pada dada bidang rin. kesadarannya mulai menghilang dengan secangkir wine.

rin menghela nafas. nafsunya semakin meninggi menatap [name] dengan wajah merah cerry nya.

"panas... " gumam [name] pelan. ia mendekatkan wajahnya, berusaha mencium rin kembali.

payudara yang berbalut kain kini rin lepas. menampilkan buah kembar favorit rin. ia tersenyum, menghisapnya dengan semangat.

"ouch! rin sakit!" ucap [name] mendorong rin. ia terjatuh, mendarat pada sofa disebelahnya.

setengah badannya telanjang dan rin kembali mendekat. menatap payudara yang memerah karena ulahnya. tangannya meraba dan meremas pelan, merasakan kembali kenikmatan duniawi.

tangan kirinya membuka bagian bawah, menatap daging merah kesukaan rin. ia menggigit paha [name], memberikan tanda kepemilikan.

[name] sedikit menjerit. kepalanya berputar merasakan segala rangsangan.

rin menelan ludah, menatap tubuh jam pasir milik sang kekasih. ia menahan kedua tangan [name] diatas kepala dan menindih perut [name].

leher bersih kini tergantikan dengan tanda merah. gigitan kini rin lancarkan. seakan - akan dirinya seperti serigala yang kelaparan.

rin kembali mengambil wine, sedikit memaksa [name] untuk meminumnya hingga setengah gelas.

"[name]... " guman rin menjilat payudara [name]. ia melirik, menatap sang gadis dari buah dada.

dirinya menutup mata sejenak. merasakan birahinya meningkat saat mencium wangi sang wanita. giginya meninggalkan bekas dalam tangan.

perlahan jarinya masuk kedalam area bawahnya, mengacak - acak dengan cepat hingga organisme pertama [name] keluar.

"rin.. ngh... " gumam [name] meremas sprei kasur. ia menggeliat, menatap rin yang semakin beringas. seluruh cairannya rin minum. menahan kedua pahanya agar tak banyak bergerak.

"rin? ri- AH!" punggung [name] melengkung kearah rin. ia terkejut saat kejantanan rin masuk seluruhnya tanpa - apa. seketika [name] melemas menahan hentakan tersebut.

rin memegang kedua tangan [name], menciumnya sejenak dan mulai bergerak secara teratur.

ah

ah

ngh

suara musik menggelegar pada apartemen rin. ia tersenyum tipis dan kembali menggempur [name]. dirinya terus menggempur hingga melihat [name] akan berorganisme kembali.

hentakannya tak teratur. terus bergerak mengikuti serigala didalam tubuhnya.

"ya kali rin ga birahi lihat pacarnya."

temponya semakin cepat. mengingat perkataan bachira membuat rin kembali bertenaga. jeritan dan tepukan kini terdengar keras.

"rin! rin!" ucap [name] meremas tangan rin. tubuhnya mulai melayang dengan kesadaran yang nyaris menghilang. ia merasakan kegelapan mulai menghampiri.

"jangan pingsan dulu, aku masih birahi," ucap rin pelan. ia kembali mencumbu sang kekasih dengan wine. nafsu yang rin batasi kini terlepas.

efek berolahraga berlebihan membuat staminanya bertambah. belum lagi shidou memberikannya jamu kuat.

gerakannya semakin cepat saat rin ingin keluar. jeritan semakin kencang saat rin bergerak tanpa aturan.

"ngh rin-! "

[name] memeluk rin erat. merasakan rahimnya hangat dengan sperma milik rin. dirinya lemas dan menutup mata menahan perih bagian bawah.

"dua ronde lagi?" tanya rin nencium kening [name]. sebenarnya mereka telah melakukan tujuh ronde, namun rin masih terlihat bernafsu.

sae dan rin, kakak beradik yang kuat bersetubuh berjam - jam.

rin kembali menggempur [name]. namun kini dihadapan kaca. ia hadapkan [name] menatap kaca serta dirinya yang berada dibelakang [name]. doggy style, rin memilih gaya tepat.

tangan kanannya terus memegang dagu [name], membuat [name] terus menatap pantulan dirinya dikaca. tak dipungkiri, rin selalu bernafsu saat menatap [name] yang mulai linglung nyaris pingsan tersebut.

"rin sakit," ucap [name] pelan. dirinya tak lagi menahan. membiarkan dirinya pingsan ditengah permainan.

rin yang sedikit egois tetap melanjutkan permainan. tanggung sebentar lagi dirinya keluar. keringat serta sperma kini menempel. membuat rin segera membersihkan [name].

"selamat tidur sayang," ucapnya pelan. mungkin besok, dirinya akan kembali menggempur kekasihnya.

「 tbc 」

𝘽𝙊𝙔𝙁𝙍𝙄𝙀𝙉𝘿 ; 𝙄 𝙍𝙞𝙣Where stories live. Discover now