『 05 』 ❗️

2.4K 114 8
                                    

- ooc
- lemon tipis tipis

-

"rin... r-rin.. " [name] memanggil. suaranya terlihat lemah dan nyaris tak terdengar.

tubuh mungilnya terbalut dengan kemeja kebesaran milik rin dengan kancing yang tak terpasang. menampilkan kedua buah dada miliknya yang terpasang nipple clamps.

kedua lubang bawahnya tersumpal. bagian depan oleh vibrator sementara bagian belakang oleh dildo berukuran besar. kedua tangannya terikat kencang kebelakang.

[name] terduduk dipangkuan rin sambil melebarkan kakinya hingga menampilkan kewanitaanya. rin terdiam sambil menaikkan getaran ke level tinggi. bagian pahanya terlihat basah karena cairan dari [name]. kejantanannya terlihat mengembung siap memasuki lubang kenikmatan tersebut.

"berhenti rin... rin? ..."

[name] menyandarkan kepalanya kedada rin. kedua matanya memerah dengan keringat yang menghiasi wajahnya.

"apa?" tanya rin terdengar sinis.

"maaf rin... maaf [name].. ya?" ucap [name] terdengar parau. "angh... rinhhngh~"

punggung [name] melengkung saat rin semakin menaikkan getarannya. wajahnya mendongak merasakan dirinya kembali pelepasan. terlihat cairan merembes begitu banyak, sudah membuat becek lantai rin.

rin yang menyaksikan hal tersebut tersenyum. dirinya mengambil handphone dan memaksa [name] menatap kamera dengan tangan kanan rin.

mata sayu sedikit berair, wajah memerah serta keringat ditambah rambut yang berantakan sedikit lepek tersebut membuat rin semakin terangsang.

usai memotret wajah [name] dengan puas, rin kini kembali menatap kedua manik biru lautan tersebut. "kenapa minta maaf?" tanya rin seolah - olah tak mengerti.

"karena ah anghh! [name] ngh tadi jalan sama sun - suna!" sebisa mungkin [name] berbicara dengan jelas saat rin memasukkan tiga jarinya kedalam lubang [name].

"suna siapa?" tanya rin kembali.

"mantan aku.. yanghh main voli ah ngha."

rin hanya mengangguk, dirinya memaju mundurkan dildo agak kasar.

"besok mau diulangi lagi?"

[name] segera menggeleng. dirinya kehilangan tenaga, sudah kemarin rin sedikit kasar kini dirinya harus menerima segala kelakuan rin.

rin memeluk [name] dan mengusap rambutnya pelan. dengan gemas rin mencium dan memberi tanda pada sekitar leher bersih [name]. tangan kanan rin masuk kedalam punggung [name] dan mengusap secara pelan.

jari telunjuk dan jari tengah rin dimasukkan kedalam mulut [name]. mengajak lidah sang wanita bermain sejenak.

rin menggigit nipple [name] dengan gemas. tak jarang dirinya menampar dengan keras dan menyedotnya. nipple clamps yang menurutnya tak berguna langsung ia lembar begitu saja.

"ga perlu basa basi lagi," ucap rin menidurkan [name]. tangan kiri rin berada tepat disamping kepala [name].

"rin- ! AHHH RIN!" punggung [name] melengkung saat rin secara tiba-tiba memasukkan kejantanannya.

"rin- rin! " racau [name] saat rin mulai bergerak secara cepat. [name] mendesah antara kesakitan dan nikmatnya dunawi.

rin bergerak cepat tanpa memberi [name] jeda.

plok!

prok!

prok!

plok!

suara kulit yang saling bertabrakan terdengar cukup keras. menurut [name] sendiri rin seperti gorilla yang sedang kelaparan.

"rin! stop- ah!"

kini rin mencabut kejantannya dan menarik [name] hingga turun dari kasur dan menyenderkan tubuhnya tembok.

"akh glok ri- ngh"

rin memaksa mulut [name] memasukkan kejantannya. dirinya dengan cepat memaju dan memundurkan pinggungnya. sementara kedua tangannya menekan kepala [name]. pipi [name] yang tembam kini semakin membuat rin gemas ingin ia gigit.

[name] merasakan milik rin yang cukup besar hingga mencapai pangkal tenggorokan. dirinya menggeleng saat cairan sperma mulai memenuhi mulutnya.

"telan... " ucap rin penuh ancaman. dirinya membirkan kejantanannya mengeluarkan sperma yang banyak hingga mulut [name] tak dapat menampungnya kembali.

dicabutnya kejantanannya rin membuat tetesan sperma mengalir pada bibir [name] menuju leher. rin tersenyum dan mengelus pucuk rambut [name].

kedua mata [name] tertutup pertanda ia lelah. nagian bawahnya pun becek karena dirinya telah organisme beberapa kali.

"besok mau diulangin lagi?" tanya rin menjambak rambut [name].

[name] menggeleng pelan dan mulai terbawa arus mimpi miliknya.

rin tersenyum dan membawa [name] kedalam pelukannya. dirinya tersenyum menatap paras cantik [name] yang kelelahan.

"klan gojo bukan main... " gumam rin menatap bibir [name] yang menggoda imannya. dirinya paham betul kenapa mantan kekasih [name] masih mengejar sang kekasih hingga saat ini.

flashback on

" [name]? " panggil rin menatap sang kekasih yang sedang berjalan bersama pria asing. kedua mata rin menyipit tajam dan tangannya mengepal saat [name] dengan mudah tersenyum kepada orang lain.

rin berjalan mendekati kedua manusia tersebut dengan tatapan marah. rin langsung memeluk [name] dari belakang membuat [name] sendiri terkejut.

" rin? " panggil [name] pelan. dirinya berusaha menatap sang pria.

" rin? " gumam lelaki tenda didepan [name].

" kenalin itoshi rin pacar [name] paling ganteng paling tajir paling setia paling disayang paling royal paling baik paling kalem paling rendah hati paling jujur paling pemaaf paling random paling peka paling pekerja keras paling rajin paling pinter paling sabar paling sat set paling anti mendua paling suka sama [name] paling pecinta tanah air, " ucap rin penuh kekesalan.

" oh gue suna rintarou temen [name] dan bukannya [name] ga punya pacar? oh backstreet?" balas pria didepannya.

"ga nanya dan [name] ayo pulang, gatot udah kangen sama kamu," ucap rin membawa [name] menjauh dan memasukkannya kedalam mobil rin.

[name] terdiam. dirinya merasakan kemarahin rin. kini dirinya lebih memilih diam daripada harus berdebat dengan rin.

"kenapa diem?" tanya rin pelan. dirinya terlihat tenang dengan sorot mata yang penuh emosi.

"gapapa deh kamu diem sekarang, soalnya nanti kamu bakal desahin namaku sepanjang malam."

flashback off

t
b
c

──★ ˙⚽️ ̟ !!

𝘽𝙊𝙔𝙁𝙍𝙄𝙀𝙉𝘿 ; 𝙄 𝙍𝙞𝙣Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang