『 07 』

931 67 1
                                    

- selamat membaca

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

- selamat membaca

"katanya kau beneran pacaran sama [name] ya?"

"eh gays gays ada rin si pacar [name]."

"yang bener aje."

"masa beneran si bola pacaran sama [name]?"

"hoax ga si ini?"

"yang tau tolong jawab!"

"cocok si couple goals gitu."

"paling cuma trial."

berbagai pertanyaan kini rin dengar. dirinya menunduk, dengan tudung hoodie yang menutupi kepalanya. langkahnya terkesan lemas seakan bisa jatuh sewaktu - waktu.

dimasukinya ruang kelas miliknya, ditatapnya para manusia - manusia cabul tersebut.

"udah dateng guys!" ucap salah satu lelaki disana.

rin mendengus, segera duduk ditempat duduknya.

"rin emang bener ya yang digosipin?" tanya bachira sembari mendekat. yang lain mengangguk, tak berani berbicara lebih.

"kalo iya... kalian mau apa?" dengan sengaja rin mengecilkan suara, menatap sang teman yang kebingungan.

"dari kapan kalian pacaran?" kini kaiser bertanya, menatap bocah cimol yang menahan emosi.

"lama, kalau ada yang mau merebut [name] harus melewatiku," setelah berucap rin segera pergi. meninggalkan teman - temannya yang masih penasaran.

"hei rin!"

-

pintu rooftop kini terbuka. menampilkan rin dengan handphone ditangannya. gazebo kecil didekat pagar menjadi tempat rin untuk bersandar. disandarkannya punggung pemain bola tersebut.

"setidaknya orang - orang tau kalo [name] udah ada yang punya," gumam rin menatap gumpalan kapas pada awan.

manik matanya terus menatap langit, hembusan angin pagi membuatnya mengantuk. "mau kelon."

"rin," panggil shidou dari balik pintu.

rin segera menoleh, ditatapnya pemuda tan skin tersebut. "apa?" tanyanya ketus.

"suna, suna rintarou," ucap shidou membuat rin terheran.

"kenapa lagi sama si preman sebelah?" tanya rin.

"bakal ada lomba olahraga antar daerah, kebetulan mencangkup sepak bola, bola voli, bulu tangkis, bela diri. berati dia dari hyogo ke tokyo, kau ga khawatir dia bakal nemuin [name]?" tanya shidou sembari memperlihatkan brosur olahraga.

kedua mata rin menyipit, merasakan kesal disaat nama pemain voli tersebut. "gapapa," ucapnya dengan santai. rin sedikit menaikkan bahunya serta tersenyum tipis.

"terserah, yang penting aku memberi tahu," ujar shidou. dirinya berputar balik, pergi dari rooftop.

sejenak rin menatap brosur tersebut. kemungkinan besar dilakukan selama 7 hari. brosur yang berada pada tangannya ia remas, ia lempar ke tong sampah.

𝘽𝙊𝙔𝙁𝙍𝙄𝙀𝙉𝘿 ; 𝙄 𝙍𝙞𝙣Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang