|𝐓𝐌 : 𝐌𝐰 |~𝟎𝟏 𝐌𝐲 𝐩𝐚𝐫𝐞𝐧𝐭𝐬 𝐝𝐞𝐚𝐭𝐡...^01^

380 121 635
                                    

Selamat datang di cerita keduaku yang bertema mafia. Semoga kalian suka yaa.

Tinggalkan jejak jempol kalian, jangan jadi silent reader yaww hehe.

Segala isi ceritanya itu murni dari pemikiran pribadi author jadi, dilarang keras untuk plagiat. Hati-hati kifarah itu nyata.

Jika kalian suka cerita ini, support selalu author yaa.

Terlihat mansion bergaya Art Deco yang dibangun pada awal abad ke-20

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Terlihat mansion bergaya Art Deco yang dibangun pada awal abad ke-20. Mansion tersebut memiliki tujuh kamar tidur, ruang penyimpanan pakaian dan ruang rias, kolam renang, kamar mandi besar, dan lainnya.
Dengan luas mencapai 1.852 meter persegi, juga memiliki tiga bagian inti yaitu; bangunan di bagian depan sebagai pintu gerbang, kondominium utama, dan area peristirahatan.

Mansion tersebut juga memiliki salah satu ciri utama, furnitur bergaya Art Deco cenderung berukuran besar, mulai dari sofa, coffee table, hingga lampu gantung. Desain lampu gantung memiliki pola yang berulang, simetris, dan dramatis.

Pada bagian tengah, tersedia kolam renang yang memisahkan bangunan utama dengan tempat bersantai. Area sekeliling mansion di kelilingi oleh pagar setinggi 2,1 meter.

Untuk sebagian orang yang memasuki kediaman tersebut akan terasa damai dan nyaman tapi, lain hal dengan beberapa orang yang berada pada sebuah ruangan nan gemerlap serta dingin.

Ketiga orang tersebut memasang raut wajah yang begitu menegangkan dengan salah satunya yang menggunakan style serba hitam dengan wajah yang tertutup topeng, juga pada tangan kanannya yang menggenggam pistol tanda ingin bersiap menekan pelatuknya dan membiarkan seseorang yang berada di hadapannya kini mati tak berdaya.

"Apa yang kau inginkan dariku?" Lelaki itu mengeluarkan suara seraya menggenggam tangan istrinya dan melindunginya.

Lelaki misterius yang berada di hadapannya lantas menatap sengit, "Kau bertanya padaku seakan kau tidak mengetahui apa yang kuinginkan?" Ia menghembuskan nafasnya dengan kasar, "Sudah jelas aku menginginkan jabatanmu."

Sepertinya ayah dari Kraisee mengetahui suara di balik topeng hitam itu. Iya salah satu lelaki yang berada di ruangan itu adalah Gan Somchair dan istrinya Raylai Cai.

"Aku tidak ada urusan denganmu. Menyerah atau kupanggilkan bodyguard?!" tantang Gan.

Lelaki misterius itu tertawa dengan lantang, "Bodyguard? Sepertinya kau belum mengecek cctv?"

Mendengar penuturan kata darinya, lantas Gan menaruh curiga seraya bergegas menuju meja yang tersedia beberapa laptop berisikan video rekaman cctv dari segala sudut dan benar saja semua bodyguardnya sedang tergeletak tak berdaya entah dari kapan.

"Apa yang kau lakukan pada mereka!!" Murka Gan seraya mempersiapkan pistol pribadinya.

"Hanya menidurkan mereka selama satu jam," ujarnya mengangkat kedua bahu seraya menampilkan air muka yang menyebalkan, seakan tak peduli dengan apa yang telah ia perbuat. "Baiklah, sudah saatnya kegigihanmu kuhentikan, Gan." Lanjutnya seraya memasukkan peluru ke dalam pistol yang ia genggam dan bersiap untuk membidik lawannya.

𝐊𝐑𝐀𝐈𝐒𝐄𝐄 || 𝐒𝐥𝐨𝐰𝐔𝐩Where stories live. Discover now