2.Perjodohan

589 31 0
                                    

Malam hari..............

18.00
Jaemin masih terlelap dalam tidurnya.

Ceklek

"Adek bangun yuk udah malem nih"buna jaemin menghampiri sang anak yang masih terlelap, tangannya mengusap surai lembut milik jaemin.

"Eungghh jam berapa bun?"tanya jaemin sambil bersandar di kepala ranjang, ia masih mengumpulkan nyawanya.

"Udah malam ini, tuh lihat udah jam 6" ucap buna jaemin sambil menunjuk ke arah jam yang ada di dinding kamar jaemin.

"Turun abis itu makan, tadi siang kan udah di kasih tau sama ayah ada yang mau di bicarain".

"Iya buna"

~o0o~

Meja makan

"Ayah mau bicara apa?" tanya jaemin sambil mengunyah makanannya. "Adek ih itu makanannya di telen dulu baru bicara" tegur bunanya, jaemin hanya mengangguk saja.

Selesai makan malam keluarga Na sekarang sedang duduk santai di sofa ruang tamu.

"Adek" panggil daddynya, jaemin lantas menoleh.

"Adek kamu nurut ya apa kata buna sama daddy?"

"Kan selama ini nana selalu nurut dad"ucapnya sambil memajukan bibirnya 'lucu'

Daddy nya menarik nafas nya dengan panjang sebelum bicara "adek, daddy sama buna mau jodohin kamu sama anaknya temen daddy buna dulu, adek mau ya?" mohon daddy nya.

"Dia sepantaran kok sama kamu umurnya juga sama kayak kamu jadi jangan takut daddy sama buna jodohin kamu sama om² masa anak gemes gini jodohnya om² kan gak lucu". Sekarang ganti bunanya yang angkat bicara

"HAH APA? DI JODOHIN?" teriak jaemin.

Daddy sama bunanya mengangguk pelan.

"Daddy kalo ini nana gak bisa nurut sama permintaan daddy sama buna, nana gak mau" tolak jaemin mentah² yang benar saja masa ia masih sekolah mau di jodohin kan dia bisa pilih sendiri gak harus di pilihin orang tua nya pikir jaemin.

"Adek kamu sayang sama buna kan?" jaemin mengangguk.
"Kalo sayang sama buna adek mau ya nurutin permintaan buna sama daddy yang satu ini?" mohon bunanya jaemin dengan tatapan sendu ke arah putra manisnya ini.

"Daddy sama buna jodohin adek itu biar ada yang jagain, kita gak akan selamanya ada di samping adek jadi adek mau ya?"

Jaemin hanya diam dan mengangguk pasrah "nana mau ke kamar dulu bun nanti nana pikirin lagi".

Dan di angguki oleh buna daddy nya " pikirin lagi dek pilihannya ada di tangan kamu sendiri oke daddy sama buna cuma bisa mendoakan yang terbaik buat putra manisnya ini".jaemin hanya mengangguk lesu sebelum naik ke atas ke arah kamarnya.

Jaemin naik ke atas untuk ke kamarnya setelah di buka ia masuk dan merebahkan dirinya di kasur empuk nya, ia menatap langit² kamarnya sambil termenung.

"Kenapa hidup nana kayak gini?"
"Nana kan udah besar, bisa menentukan calon hidup nana sendiri" monolognya.
"Hiks apa buna hiks sama daddy hiks udah gak sayang lagi hiks sama nana" lolos sudah air mata jaemin yang tadi sudah ia tahan di depan orang tuanya agar tidak keluar dan sekarang ia menangis, ia terisak pelan agar tidak di dengar oleh orang tuanya. Kan malu thor-jaemin

Lanjut.......

Berbeda lagi saat ini di kediaman keluarga Jung

"Jen"panggil papanya.
"Hm"dehemnya.
"Papa mau ngomongo serius sama kamu"
"Yaudah sih tinggal ngomong apa susah nya toh" kesal jeno.

Hate So Love || NOMIN {√}Where stories live. Discover now