04: Kenyataan

1.5K 125 71
                                    

AUTHOR POV

"Sekarang aku yang memimpin permainan Y/n. Mendesahlah yang kuat untukku!"

Semua petinggi NEO CORP dan karyawan yang bertugas dalam mega proyek ini terlihat begitu fokus memantau dirimu dan robot buatanmu bernama Jaemin dalam kubah penelitian. Desahanmu terdengar sangat indah yang mampu membangkitkan euforia aneh dari beberapa petinggi yang menyaksikan secara langsung kejadian tersebut, sementara Haechan tak bisa melanjutkan pekerjaannya saking seriusnya menonton adegan yang tak seharusnya kamu lakukan dengan objek penelitianmu sendiri.

Taemin, tak usah ditanya. Rasanya ia sudah lelah mengamuk seperti ilmuan gila hanya untuk menyelamatkan dirimu dari obsesi robot buatan kalian. Sekarang yang bisa Taemin lakukan hanya terus mengalihkan pandangan sambil memikirkan cara lain agar dapat melepaskan diri dari kedua penjaga yang terus menahan tubuhnya. Ia sangat membenci Haechan yang tak ingin mengikuti perintahnya untuk menonaktifkan robot buatan mereka walau harus mengaturnya kembali ke mode pabrik. Haechan begitu kekeuh ingin menunjukkan keberhasilan yang mereka capai pada para petinggi walau harus mencelakai rekan kerjanya sendiri.

Ingin sekali Taemin layangkan pukulan ke wajah Haechan yang terus mengulaskan senyuman bangga, tapi satu sisi desahanmu terdengar begitu indah di telinganya. Ditambah lagi suara kulit kalian yang bertemu seolah menambah suasana intim dalam ruangan ini. Banyak karyawan yang terlihat gelisah seolah hasrat dalam diri mereka ikut bangkit berkat menyaksikan persetubuhan yang kamu lakukan dengan objek penelitian mu sendiri.

Sama halnya dengan Taemin. Lelaki itu merupakan lelaki normal yang diam-diam menyukai dirimu. Saking banyaknya waktu yang kalian habiskan bersama membuat Taemin jatuh cinta tak hanya pada visual namun pada kepribadian dan kepintaran yang kamu miliki. Disamping wajahmu yang memang terlihat sangat cantik dan menyejukkan baginya, ketenanganmu dalam mengatasi masalah lah yang membuat Taemin berpikir kalau dirimu adalah wanita yang selama ini ia cari.

Itulah sebabnya ia terus menentang keputusan gila yang memaksamu masuk dan bersetubuh dengan robot buatan kalian. Bagai mimpi terburuk dalam hidupnya, ia merasa begitu bersalah atas kejadian yang seharusnya bisa ia tangani lebih awal. Taemin terus diliputi perasaan bersalah, namun tak ada seorang pun yang mengerti posisinya saat ini. Semua orang seolah mendukung Haechan demi tercapainya keberhasilan pada mega proyek yang selama ini mereka bangun, tapi bagi Taemin ini bukanlah sebuah keberhasilan yang dapat mereka banggakan seperti ini.

Amarah Taemin semakin menjadi-jadi saat mendengar seorang petinggi berbicara dengan rekan di sebelahnya, "Ilmuan wanita itu cantik sekali, bisakah dia melayaniku setelah ini? Dia lebih cocok menjadi bintang porno ketimbang ilmuan yang selalu gagal seperti ini!" Yang sontak memecah tawa dari para petinggi yang lain.

Berusaha Taemin redam amarahnya dengan terus mengepalkan tangan sambil menatap tajam ke arah petinggi yang berbicara. Sementara disisi lain, banyak orang yang mulai menyadari desahanmu perlahan berubah menjadi isakan yang sangat menyedihkan. Seorang penjaga yang menahan tubuh Taemin pun berkata, "Robot itu sangat mengerikan, tempo hentakannya menggila sementara wanita tak bisa melakukan intercourse terus menerus seperti itu dalam waktu yang lama! Bro, jika ini bukan perintah, sudah kami bebaskan kamu agar menghajar ilmuan itu!" penjaga tersebut menunjuk ke arah Haechan yang begitu santai memperhatikanmu. Memancing keberanian dalam diri Taemin untuk kembali memperhatikan dirimu dalam kubah tersebut.

Benar yang mereka katakan, desahanmu itu bukan lagi desahan penuh kenikmatan melainkan tangisan parau yang mampu membangkitkan sisi psikopat dalam diri seorang petinggi dengan mengatakan, "Robot itu bisa menjadi alat seks, penjaga, sekaligus teman berbicara yang handal. Selamat atas pencapaian kalian! Lebih baik sekarang kalian selamatkan gadis itu dari robot tersebut, jika tak ingin vaginanya bisa robek berkat permainan mereka." sialnya, para petinggi lain malah tertawa atas ucapan petinggi bernama pak Gomin tersebut. Termasuk direktur utama NEO CORP yang memiliki ide pertama kali untuk menambah hawa nafsu dalam robot buatan kalian, ia sampai tertawa dan menepuk tangannya atas pencapaian yang berhasil kalian capai.

Detik itu juga Taemin lepaskan tubuhnya dari dua penjaga dengan amarah yang semakin membabi buta. Ia hampiri Haechan yang sedang memegangi selangkangannya sendiri dan langsung melayangkan pukulan ke wajah lelaki itu begitu keras. "Kau puas? Ini pencapaian yang kau bilang 99% kesempurnaan?!!" tanya Taemin begitu menggelegar. Mampu menghentikan langkah para petinggi yang ingin keluar dari ruangan observasi ini.

Haechan tersungkur ke lantai dengan wajah yang berdarah, namun tak ada seorang pun yang membantunya berdiri sementara Taemin mulai mengambil alih kendali jarak jauh robot Jaemin menggunakan komputer milik Haechan. Tanpa ragu ia cari pilihan untuk mengatur ulang robot tersebut ke setelan pabrik dan setelah Taemin menekan tombol setuju atas perintah tersebut, tak ada yang terjadi pada tubuh Jaemin.

Bahkan robot itu, malah membalik tubuhmu untuk bisa menyetubuhi dirimu dari belakang tubuhmu, masih dalam tempo yang mampu memecah tangisanmu begitu parau, "Jaeminnn nghhh perlahann sayanggh, sakit..." suaramu mengalun kencang memecah keheningan yang terjadi di ruang observasi. Taemin yang bingung pun terus mencari cara agar dapat mengendalikan Jaemin walau hanya untuk gerakan kecil dan semua usahanya tak membuahkan hasil.

Dengan perlahan, Haechan bangkit dari lantai tersebut untuk mengungkapkan, "Bukan aku tak ingin menghentikannya, sunbae. Aku hanya tak ingin menunjukkan kalau kita gagal mengendalikan robot JAEMIN. Ternyata tingkat keberhasilan yang kita gapai membuat robot itu persis seperti manusia biasa, tak bisa diatur, bahkan dikendalikan oleh siapapun selain dirinya sendiri. Sama seperti kita manusia yang tak ingin dikendalikan oleh siapapun. Tak ada yang bisa menghentikannya termasuk Y/n sendiri." jelas Haechan memancing Taemin kembali mengamuk hingga berteriak kencang sambil memukul dari luar kubah penelitian tersebut.

Berulang kali sampai mengalihkan perhatian Jaemin darimu dan memancing robot itu memberikan serangan lagi ke sumber suara yang Taemin ciptakan atas keputusasaanya.

Jadi, selama ini Haechan diam dan seolah menjadi pihak yang paling jahat dalam penelitian ini demi menutupi kegagalan lain yang baru mereka sadari? Oh tuhan, Taemin merasa semakin putus asa atas keadaan tersebut.

Apalagi saat melihat dirimu yang kembali menenangkan Jaemin pasca memberikan serangan mendadak agar membuat Taemin yang berada di luar kubah berhenti memukul kubahnya. Kamu tangkup wajah Jaemin lalu melayangkan kata-kata manis pada robot tersebut. Bahkan kamu tak segan mencium bibir Jaemin untuk kesekian kalinya demi menenangkan robot tersebut, hal itulah yang menambah kacau pikiran Taemin hingga tanpa sadar terisak pelan.

"Perbaiki kesalahannya!! Saya memang meminta 100% kesempurnaan tapi yang masih bisa dikendalikan, bukan sangat serupa dengan manusia seperti ini!!! Saya suka dengan nafsu dan agresifitasnya tapi robot tersebut harus bisa dikendalikan oleh kalian selaku pemiliknya! Percuma saja kalian membuat robot jika tak bisa kalian kendalikan sendiri! Lalu untuk apa?untuk diperbudak dengan robot buatan kalian sendiri?! Perbaiki itu, saya beri waktu sebulan. Jika tidak, projek ini saya batalkan!" setelah mengatakan keputusan itu, Pak Inkyung keluar diikuti petinggi lain yang terlihat terus mengetawai kegagalan yang mereka capai.

Sebenarnya bukan 100% kegagalan, malah keberhasil yang malah mengantarkan diri kalian sendiri selau penciptanya sebagai mala petaka. Kesempurnaan itu tak seharusnya kaliam capai karena tuhan saja tak menciptakan mahluk yang sempurna dalam hal apapun di dunia ini. Sementara Jaemin? Berada diatas dari segalanya yang seharusnya tak boleh manusia capai mendahului penciptanya.

"Y/n, aku masih belum puas.." detik itu juga seluruh perhatian kembali berfokus pada Jaemin dan dirimu dalam kubah tersebut. Sementara para petinggi mulai meninggalkan ruangan observasi ini diikuti beberapa karyawan yang tak berada dalam divisi ini untuk kembali pada pekerjaannya.

Haechan hampiri Taemin yang terus memukul kepalanya sendiri saking merasa bersalahnya atas kejadian ini, Haechan tepuk pundak Taemin seraya mengatakan, "Sunbae, maafkan aku." itu bukan salahmu seutuhnya Haechan. Kesempurnaan ini malah menjadi mala petaka untuk kalian semua.

TBC

KOMEN 50 AJA TAPI AKU PINGIN BANGET NGOMONG JUJUR TENTANG SESUATU, TAPI TAKUT KALIAN SAKIT HATI JADI GA MAU KOMEN LAGI. BINGUNG..

TRIAL AND ERRORWhere stories live. Discover now