18. The Puzzle

99 21 0
                                    

"Bagaimana?" Tanyaku menghampiri Wooshik yang datang dari bar.

Aku memintanya memeriksa keadaan disana setelah dia meminum darahku. Ini sebagai ganti rugi! Dia kira darah akan bisa didapatkan dengan mudah? Aku perlu memakan banyak makanan dan istirahat yang cukup! Darah itu dibuat ditubuh bukan? Jika dia terus menerus mengambilnya, aku pasti akan mati kehabisan darah!

"Mereka selamat. Tapi di dalam sana rusak parah. Aku juga melihat Hugo dan teman-temannya di jembatan. Mungkin mereka mengira kau bunuh diri disana."

"Hah... Aku jadi merasa bersalah pada Katrina dan kakaknya. Pasti kerusakan itu ditanggung oleh mereka."

"Jangan khawatir! Aku memberi mereka uang!"

"Uang? Darimana?"

"Dari beberapa ksatria!"

Astaga! Dia memiliki bakat menjadi seorang pencuri. Dia pasti berubah menjadi kelelawar dan mencuri uang dari kantung-kantung para ksatria yang sibuk. Aku merasa aneh pada para ksatria, kenapa mereka sangat penurut kepada Hugo? Apakah Hugo memiliki pangkat tinggi sampai mereka semua menjadi anak penurut?

"Kau sebenarnya seorang pencuri kan? Kau pasti bukan seorang putra mahkota!"

"Aku bukan lagi putra mahkota tapi aku juga bukan seorang pencuri! Jika kau tahu berapa uang yang bisa kuhasilkan selama ini, kau akan berlutut padaku!"

"Oh iya? Aku lupa, kau adalah Oppa! Oppa pasti memiliki tambang emas sampai bisa sombong seperti ini!"

"Aku tidak memiliki tambang emas!"

"Lalu apa? Orang kaya itu memiliki pertambangan! Jika kau tidak memilikinya mana mungkin kau bisa kaya raya dan membelikanku rumah!"

"Kau tahu perusahaan? Investasi? Saham? Orang kaya di luar kubah tidak perlu memiliki pertambangan untuk menjadi kaya raya! Cukup dengan itu semua, semua orang bisa menjadi kaya raya! Aku memiliki perusahaan yang dijalankan orang lain, pasti orang itu tidak tahu keberadaanku. Aku cukup mengambilnya kembali dan membawa uangku dari bank. Saat itu kau pasti akan bertekuk lutut padaku!"

"Apa itu saham? inventaris? Apa itu nama perhiasan?"

"Aku akan memberitahumu setelah kau tahu apa dunia luar itu! Jadi tetap panggil aku, Oppa!"

"Oppa? Aku lebih suka Wooshik saja!"

"Tidak, seperti ini! Wooshik Oppa!"

"Hah? Seperti itu?"

"Iya, cobalah!" Wooshik tersenyum dengan begitu cerah.

Kenapa aku merasa dia berbohong dengan semua ini?

Aku merasa janggal!

"Baiklah, mulai saat ini aku memanggilmu Wooshik Oppa, tapi kau harus memberikanku banyak uang yang sangat banyak! Iya!"

"Pfttt... Iya! Kau benar-benar bodoh, Ashlen!"

"Kenapa bodoh? Jadi, apa yang kau tahu lagi? Apa raja benar-benar telah dirasuki Retoz? Jadi tempat ini akan benar-benar hancur?" Tanyaku ingin tahu.

Apakah kami terlambat untuk menyelamatkan semua orang? Aku merasa sedih saat tahu dunia ini akan hancur seperti dunia Wooshik dulu! Tidak! Aku belum balas dendam dan mengusik hidup Hugo! Bagaimana aku bisa melihat tempat ini hancur begitu saja?

Tidak! Tidak bisa!

Kami harus menyelamatkan dunia ini segera!

"Iya, raja mungkin telah mati dan Retoz memanfaatkannya sebagai wadah tubuhnya. Retoz tidak memiliki tubuh tetap jadi dia menggunakan tubuh orang lain. Kemungkinan dia akan mengambil kekuatan orang-orang yang kuat disini, orang-orang lemah bukan makanan favoritnya. Dia butuh orang kuat dan untuk itu dia memerlukan pertarungan itu! Dari sana dia bisa mengambil kekuatan pemenang untuk dirinya. Itu kesimpulanku saat ini, karena dia hanya menyentuh tempat itu."

Dia sangat pintar!

"Jadi bagaimana ini? Apakah kita terlambat?"

"Belum, kita masih bisa melakukannya! Tapi, ini akan sulit jika harus menghadapi Retoz. Ashlen, apakah kau siap untuk bertarung besok?"

"Apakah kau gila?"

Besok? Aku saja tidak tahu cara menggunakan pedang! Aku hanya bisa memasak, menanam sayur, dan memberi makan hewan!

"Waktu kita menipis, gunakan saja cara Katrina. Kau cukup diam dan jangan menarik perhatian peserta lain! Cukup itu saja dan aku akan membereskannya!"

"Tidak! Mana bisa! Tapi bukankah kau tidak memiliki kemampuan sihir? Bagaimana kau bisa memang? Kemampuan pemusnah itu hanya kau yang memilikinya!"

"Kau tidak paham cara kerjanya. Kemampuan pemusnah juga bisa digunakan untuk memusnahkan sihir! Walau kekuatan ini tidak akan mempan pada pemilik kekuatan cahaya dan orang yang bisa menyegel Retoz. Tapi kekuatan ini bekerja untuk sihir lainnya. Kau kira aku hanya akan menggunakan kekuatan ini? Aku bisa menggunakan pedang, Ashlen!"

"Oh, begitu? Tapi Wooshik!"

"Oppa!"

"Wooshik Oppa, bagaimana cara kita bisa memang? Mereka di dalam arena adalah orang-orang brutal! Apakah kau yakin 100% akan menang?"

"Bahkan 1000%!"

Dia benar-benar yakin akan hal ini. Tapi besok apakah aku bisa dengan hanya mengayunkan pedang? Aku harus membawa semua barangku bersamaku. Mungkin salah satunya bisa digunakan untuk melukai musuh yang berniat menyerangku. Aku harus membuat bubuk cabai! Bubuk lada! Bubuk yang bisa membuat mata pedih!

Begitu saja!

Setidaknya aku memiliki perlawanan walau aku tidak yakin akan hidup. Tapi apa peduliku! Benar apa yang dikatakan Katrina, jika dia jadi aku mungkin dia akan memilih bunuh diri saja karena aku juga sempat memikirkannya.

Aku juga sempat ingin mati saat melewati jembatan. Mungkin hidupku akan berakhir begitu juga dengan penderitaan ini.

"Aku percaya padamu! Karena kau adalah Oppa ku! Aku harus percaya! Sekarang beritahu aku cara bertarung dengan pedang!"

"Sekarang angkat pedangmu kearahku!" Perintah Wooshik.

"Seperti ini?"

"Pegang erat-erat!"

"Sudah!" Pegang erat-erat!

Aku seperti menjadi seorang ksatria sungguhan yang menggunakan pedang.

"Jika lawanmu ingin melukaimu, kau harus tahu dimana dia akan menyerang. Perhatikan semua gerakannya dan hindari. Cari celah mereka dan tusuk saja!"

"Hah?"

"Coba hindari aku!" Wooshik maju dan menyerangku tiba-tiba.

Pranggg...

Pedangku terlempar sempurna.

Ini tidak bekerja!

"Cepat ambil dan lakukan lagi!"

"Iya-iya!" Aku mengambil pedang dan Wooshik menyerangku lagi.

Pranggg...

Lagi-lagi terlempar. Tanganku sampai sakit, kenapa dia melakukannya dengan sangat kuat?

"Cepat Ashlen! Aku tidak akan berhenti sampai kau mampu menghindariku dan menangkisnya!"

"Gila! Tunggu sebentar!" Aku mengambil pedang dan Wooshik melakukannya lagi.

Mungkin hari ini aku bisa dalam masalah serius. Wooshik tidak akan segan-segan padaku. Apakah besok, aku bisa selamat?

🥀🥀🥀

Salam ThunderCalp!🤗

Jangan lupa like, komen, dan share!

See you...

The Number : The Last ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang