27. So Dumb

138 23 0
                                    

"Kau mencurinya? Dari siapa?" Aku mengikuti Wooshik berjalan.

Semua orang melihat kami dengan pandangan aneh. Bukankah mereka jauh lebih aneh. Pakaian kurang bahan, pakaian penuh lubang, apakah mereka tidak mengenal itu kata jahit? Jarum dan benang? Atau mereka miskin dan membuat pakaian mereka seperti itu. Kasian!

Aku juga seperti itu.

Aku terus mengikuti Wooshik, sejujurnya aku ingin bertanya banyak hal seperti kenapa mobil bisa berjalan sendiri? Kenapa semua orang memiliki benda pipih? Kenapa bangunan tinggi bisa dibentuk? Kenapa? Kenapa? Tapi kupikir Wooshik akan marah padaku. Aku banyak tanya dan mungkin akan mengganggu dirinya.

Aku memilih diam saja.

"Ayo!" Wooshik menarik tanganku memasuki sebuah tempat.

Tempatnya cukup sepi karena hanya kami disini. Apakah Wooshik ingin membeli baju? Aku terus bersama Wooshik, mengikutinya kemanapun dia pergi seperti seekor itik dengan ibunya. Tatapan orang di ujung sana sangat mengerikan.

"Wooshik! Apakah kita akan membeli baju dengan uang hasil curian? Apakah pemiliknya tidak apa-apa?"

"Sttt... Jangan keras-keras! Anggap saja dia memberi bantuan kepada orang terlantar. Ayo!" Wooshik pergi menuju ke arah orang menyeramkan itu.

Untuk apa Wooshik menemuinya?

"Kami beli semua ini!" Wooshik meletakan banyak barang di meja.

"Hmm... Apakah kalian orang-orang teather?" Tanya wanita itu melakukan hal aneh pada baju-baju. Dia meletakkan benda aneh kepada semua baju dan menimbulkan bunyi.

Tittt... Tittt...

Sebuah angka keluar dari benda aneh juga! Apa itu? Apa benda yang menyala itu? Dunia ini memang aneh! Aku tidak paham sama sekali!

"Iya, kami pulang malam dan berniat untuk pergi setelah bekerja! Bukan begitu, sayang?" Tanya Wooshik padaku.

"Apa?"

"Dia sangat malu-malu! Ini uangnya! Apakah kami bisa gunakan ruang ganti?" Tanya Wooshik mengeluarkan uang cukup banyak.

Uang hasil curian maksudnya!

"Bisa! Tapi jangan menimbulkan suara!" Wanita itu hanya tersenyum aneh.

Suara? Suara apa? Kentut?

"Terima kasih!" Wooshik mengambil semua baju dan mendorongku pergi.

Pergi kemana lagi? Aku sampai bingung pergi kesana-kemari tidak tahu arah tujuan! Kepalaku ingin pecah! Wooshik mendorongku lagi menuju tirai kain. Untuk apa ini? Apa yang harus aku lakukan?

"Pakai semua ini di dalam! Aku akan menunggu disini!"

"Hah? Semua ini? Bagaimana caranya?" Tanyaku bingung.

"Pakai saja atau aku akan memakaikannya padamu!" Bisik Wooshik.

"Kau gila! Tidak mau! Tunggu disini dan jangan mencoba mengintip! Awas kau!" Aku masuk dan menutup tirai kain panjang serapat mungkin.

Jadi apa ini? Bagaimana cara menggunakannya? Apa ini celana? Kenapa sangat ketat? Ini baju? Warnanya putih bersih. Coba saja! Pokonya coba saja semuanya! Jangan menjadi orang bodoh, Ashlen! Atau Wooshik yang akan memakainya padaku!

Jangan sampai!

Aku mengambil semua bajuku dulu dan membuka tirai. Wooshik menatapku dari atas ke bawah.

"Apakah seperti ini?" Tanyaku ingin tahu.

"Hmm... Sebentar!" Wooshik mendekat dan mengatur rambutku. Apa yang dia lakukan?

The Number : The Last ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang