Museum (II)

982 136 23
                                    

Aku menikmati siang ini dengan Razel, cuaca yang panas pun rasanya sudah terabaikan karena aku bersama Razel saat ini.

Setelah sampai di Museum Selasar Sunaryo Art Space, Razel langsung memarkirkan motornya.

"Udah sampai tuan putri" Ucap Razel.

Aku turun dari motor tersebut.

"Omongan kamuu ini yaa, manis bener deh" Ucapku pada Razel.

Kami sampai di museum tepat jam 14.45 siang. Razel kemudian berjalan untuk membeli tiket masuk ke museum.

"Nih, ayoo" Ucap Razel padaku sambil memberikan satu tiket.

"Makasih Zel" Balasku seraya menerima tiket itu dari Razel.

Razel menggandeng tanganku saat hendak berjalan memasuki museum.

"Biar ga ilang" Ucap Razel padaku.

"Modus kamu mah hahaha" Balasku.

Aku membiarkan tanganku digandeng oleh Razel dan kami langsung berjalan masuk ke museum.

Razel tak melepaskan genggamannya, kami sudah berada di dalam museum.

"Bagus ya lukisannya" Ucapku pada Razel.

"Heeh, alus" Balas Razel. ("Iya, bagus")

Kami berjalan memperhatikan satu per satu lukisan yang ada.

Aku memberhentikan langkahku, lantas Razel pun ikut berhenti. Aku menatap matanya.

"Kenapa?" Tanya Razel padaku sambil membalas tatapan mataku.

"Kamu tau ga? Apa yang lebih indah dari semua lukisan yang ada di sini?" Aku balas bertanya pada Razel.

"Ngga, emangnya apa?" Tanya Razel sambil menaikkan alisnya.

"Kamu" Ucapku pada Razel seraya tersenyum.

Razel langsung mengalihkan pandangannya dan mengulum bibirnya sendiri.

"Hahaha" Aku tertawa kecil melihat Razel yang sedang salah tingkah.

"Stop being soo cute please" Ucap Razel padaku.

"Salting mah salting ajaa, jamett" Ucapku pada Razel.

"Kok kamu ngatain aku jamet? Padahal keren" Balas Razel.

"Emang jamet" Lanjut ku.

"Kamu sini aku fotoin, mau dimana fotonya?" Aku bertanya pada Razel.

"Boleeeh, di sana aja" Balas Razel.

Kami berjalan beberapa langkah untuk ke tempat yang di maksud Razel.

"Lepas dulu ini tangannya, ga bisa fotoin nanti aku" Ucapku pada Razel.

Razel hanya terkekeh kecil kemudian melepaskan genggamannya.

"Kamu gaya bebas mau gimana aja" Ucapku pada Razel.

Kemudian setelah itu aku langsung mengambil foto Razel, hanya 2 foto.

"Oke sip" Ucapku sambil mengacungkan jempol.

"Cantik" Batin ku saat melihat foto Razel yang baru saja ku ambil.

Aku tersenyum melihat hasil foto itu.

"Bagus ga?" Tanya Razel padaku.

"Bagus kok, nanti aku kirim yaaa" Balasku pada Razel.

"Capek ga? Mau digendong aja?" Balas Razel.

Aku memukul pelan lengannya.

"Ah kamu, udah ayo lanjut" Lanjut ku.

Razel kembali menggenggam tanganku.

Aku, Kamu, dan Bandung (zeedel) (hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang