15. Usai

853 110 10
                                    

[Aloha! Extra part 15(fin) sudah bisa kalian baca di Karyakarsa. Versi Wattpad sudah tamat di bab 15 ini, ya. Karena memang dari awal niatnya memang bikin cerita ini 15 bab aja. Epilog sampai extra part 15 tersedia di Karyakarsa. Terima kasih sudah membaca cerita ini dna baper bersama-sama. Happy reading.]

Tidak pernah ada tanda-tanda sedikitpun perncarian Jemima akan menemukan jawabannya. Aryan tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi, karena disaat orang kepercayaannya mencari  informasi mengenai perempuan itu di kampung halaman ibunya, hanya nihil yang didapatkan Aryan. Jemima tidak ikut pulang kampung bersama ibunya. Menurut informasi yang didapatkannya, Jumaira mengatakan anaknya berada di Jakarta sedang bekerja. Sungguh ini adalah fase kehilangan Aryan yang paling tidak masuk akal.

"Berapa banyak orang suruhan yang harus kamu bayar lagi untuk mencari perempuan itu? Dia nggak ingin kamu cari, untuk apa kamu susah payah melakukannya?"

Katrina selalu mampu membuat semangat Aryan turun. Berulang kali pria itu berusaha tetap kuat untuk mencari keberadaan Jemima, tapi berulang kali pula mamanya tidak mendukung usahanya sama sekali. Meski Aryan mengatakan tak bisa hidup tanpa Jemima, nyatanya itu tak mengubah Katrina untuk bisa menerima fakta bahwa Jemima perlu dicari agar Aryan bisa melanjutkan hidup dengan baik.

"Kenapa mama selalu mendorong aku untuk mundur mencari Jemima?" tanya Aryan dengan agak kesal.

"Karena apa yang kamu lakukan ini nggak lagi benar, Aryan. Kamu harusnya nggak melanjutkan semua ini."

"Apa maksudnya? Jemima masih istriku, aku berhak mencarinya. Kami masih pasangan sah, Mama."

Katrina tidak bisa melupakan fakta tersebut. Bahwa Aryan dan Jemima bukan hanya menikah siri, mereka menikah secara resmi meski dilakukan secara tertutup. Namun, Katrina tidak akan menyerah menunjukkan kenyataan pada putranya.

"Apa kamu nggak sadar, Aryan? Kamu hanya akan semakin menyiksa perempuan itu kalau kamu menemukannya."

Kali ini Aryan menatap mamanya dengan wajah tegang.

"Jemima selalu tertekan di sini, bukan hanya karena mama. Sejak awal, dia tidak diperlakukan dengan baik oleh kamu dan mama. Wajar kalau dia merasa perlu kabur dari rumah ini. Dia takut, dia tertekan, dia benci dengan kamu dan mama."

"Aku udah minta maaf sama dia sejak kami kehilangan Kamala," balas Aryan berusaha menyangkal.

"Kamu meminta maaf saat itu, kan? Kamu sudah terlambat. Kamu sudah membuatnya merasa tak berguna sejak pertama kali dia menginjakkan kaki di sini. Sudah berapa lama itu? Bahkan kurun waktunya lebih lama dari kamu yang berusaha memperbaiki hubungan kalian, kan? Memangnya kamu pikir itu cukup untuk membuat hatinya baik-baik saja?"

Katrina bisa melihat wajah terpukul anaknya. Aryan tak siap menerima fakta ini. Meski sebenarnya dia juga mengakui pernyataan demikian, tapi dia tak bisa menerimanya begitu saja. Sebab Aryan sudah benar-benar berubah. Dia tidak main-main saat meminta Jemima untuk tak meninggalkannya.

"Aryan, kamu harus menerima fakta ini. Kamu adalah salah satu orang yang menyumbang kesakitan dalam hidup Jemima. Mama sudah pasti menjadi pihak utama, karena mama memang nggak suka sama dia sejak awal. Dan kamu harus mengakuinya. Dia kabur dari rumah ini bukan hanya menghindari mama, tapi kamu juga penyumbang rasa sakit hati paling besar."

Jika itu memang yang terjadi, bagaimana bisa Aryan melanjutkan pencarian? Jika Jemima ditemukan, apa yang akan Aryan katakan? Terlebih lagi, apa yang akan perempuan itu sampaikan? Perceraian? Tidak! Jangan sampai! Aryan tidak bersedia mengiyakan perceraian diantara mereka. Jika memang dengan membiarkan Jemima kabur dari pengawasannya adalah salah satu cara untuk tidak adanya paksaan cerai ... sepertinya Aryan akan memilih langkah gila itu saja.

Her Wings / TAMAT Where stories live. Discover now