8. Your Future Husband😉

1.7K 68 5
                                    

Kini Mingyu dan Wonwoo terpaksa harus sering bertemu. Mingyu saja yang terus tersenyum dan memaksa berkomunikasi maupun menemui Wonwoo, sedangkan Wonwoo tidak. Wonwoo cuek saja dengan Mingyu.

Kini mereka sudah masuk sekolah seperti biasa. Mereka juga kini sedang mempersiapkan ujian ujian mendatang. Ahhh Wonwoo menyesal mengapa ia hamil disaat seperti ini.

Contohnya sekarang Ujian Praktek Olahraga. Wonwoo sama sekali tak masalah dengan itu, tapi bayi nya serasa mendorong semua cairan di dalam tubuh nya untuk ia muntahkan. Untung semua berjalan lancar, walaupun, nilai nya mungkin berkurang.

Wonwoo segera lari ke kamar mandi dan memuntahkan isi perutnya. Usia kehamilan nya menginjak ke dua bulan lebih kini. Sebelum nya ia tak pernah muntah separah ini.

"Hmhhh sial, kenapa kamu naikin cairan di lambung ku sih." Ucap Wonwoo sambil mengelus perut nya.

Ia juga mengusap bibir nya yang kotor terkena muntahan nya. Wonwoo mencuci wajah nya dan ingin keluar dari kamar mandi.

Hahhh... Andai saja Tuhan tak memberi jantung yang kuat, Wonwoo pasti serangan jantung karena Mingyu mengejutkan nya. Ia langsung memukul dada pria bertubuh besar di depan nya itu.

"Gilak lo, kaget anjeng." Kata Wonwoo.

"Maaf dong, anak kita kaget gak?." Tanya Mingyu sambil tertawa dan membuat Wonwoo menutup erat mulut Mingyu menggunakan tangan nya.

"Mulut lo ya. Kalo sampe lo sendiri yang bocor, gue bunuh diri bareng anak ini." Kata Wonwoo lirih.

"Jangan dong ah. Pulang sekolah ikut gue." Kini Mingyu juga berkata lirih.

"Kemana?."

"Ikut aja, sebagai ibu dan calon istri yang baik nurut okey." Kata Mingyu lalu mengusap rambut Wonwoo dan ingin mengecup bibir orang di depan nya.

Namun, Wonwoo dengan sejuta persiapan nya berhasil menendang Mingyu tepat di perut nya. Sungguh ia jujur sedikit geli dan tak menyangka Mingyu si anak culun kan berbuat seperti ini pada nya. Ahhh harus nya ia tolak saja perintah Minghao untuk membawa Mingyu pulang ke apartemen nya.

Mingyu terjatuh dan mengaduh kesakitan. Wonwoo tak peduli dan langsung kembali ke lapangan menyaksikan teman teman nya yang lain yang masih melaksanakan Ujian Praktek itu.

"Shhh brutal juga tuh anak." Batin Mingyu sambil memegangi pinggang nya yang terasa nyeri.

-------------

Pulang nya, mereka bertemu di tempat yang agak jauh dari sekolah. Mingyu biasanya juga memarkirkan mobilnya disana. Wonwoo menunggu pria berbadan besar itu namun tak segera datang. Ia pun mengomel dan mengoceh sambil memukul pelan pintu mobil Mingyu.

"Anjing mana sih nih orang. Gue gak boleh marah marah tapi dia lemot. Males ah." Omel Wonwoo.

Yang ditunggu nya pun akhirnya datang. Mingyu membawa beberapa kantong buah dan sebungkus es krim untuk Wonwoo.

"Maaf Woo, lagi pengen es ketan hitam yang bungkusan ini kan? Gue beliin." Kata Mingyu sambil menyerahkan es itu pada Wonwoo.

"Tau dari mana?."

"Kata Minghao tadi lo dari tadi dumel gak sempet ngejar yang jual."

Wonwoo pun kini tersenyum lebar dan menerima es dari Mingyu lalu memakan nya.

"Emm makasih." Kata Wonwoo dengan mulut nya yang kini penuh dan meninggalkan noda di sekitaran mulut nya.

Mingyu dengan cepat mengambil tisu dan mengusap mulut Wonwoo. Mingyu juga berfikir, kapan Wonwoo akan lunak hatinya saat di depan nya. Wonwoo yang patuh dan tidak berkata kasar adalah Wonwoo yang menggemaskan.

"Lo bisa gak sih sehari aja jinak. Lebih gemesin tau gak liat nya." Kata Mingyu sambil masih terus mengusap mulut Wonwoo dengan tisu.

"Gak. Gak bisa kalem sama lo gue. Lo siapa emang nya?." Kata Wonwoo yang kini masih memakan es nya.

"Calon suami lo."

Tak ada jawaban dari Wonwoo. Ia diam saja sambil memakan es nya. Tetapi terlihat jelas di wajah Wonwoo rona merah di pipi nya. Mingyu tertawa saja sambil menunggu Wonwoo menghabiskan es nya.

Setelah habis, Mingyu membukakan pintu untuk Wonwoo masuk mobilnya. Mingyu pun juga ikut masuk kedalam mobil dan memasang sabuk pengaman nya.

"Lo mau bawa gue kemana?." Tanya Wonwoo.

"Lah, kita kan belom pernah periksa kandungan lo. Lo emang gak mau liat gimana perkembangan nya sekarang?." Balas Mingyu sambil menyalakan mobil nya dan bersiap untuk berangkat.

"Ya mau sih. Cuma gue takut aja orang lain liat kita aneh." Jawab Wonwoo dengan sedikit memajukan bibir nya.

"Udah gapapa. Anak kita lebih penting daripada orang lain. Nanti kan yang happy ending kita sama anak kita, bukan mereka." Kini jawaban Mingyu membuat wajah Wonwoo lebih memerah.

-------------------------

"Bayi nya sehat, walaupun denyut jantung nya belum normal, kita akan melihat di bulan selanjutnya, apakah anda masih mengalami mual?." Tanya Dokter cantik bernama Dokter Mina saat melihat kearah monitor yang menampilkan calon bayi dari Mingyu dan Wonwoo.

Mereka sudah berada di rumah sakit kini. Wonwoo berbaring di ranjang rumah sakit dan tak terhenti untuk tersenyum lebar melihat monitor. Hingga tak sadar ia menggenggam kuat tangan Mingyu.

"Masih dok, hanya tidak sering. Mungkin hari ini mual, besok nya tidak. Sudah berkurang daripada minggu sebelum nya." Jawab Wonwoo.

"Syukurlah. Sudah selesai ya, saya akan meresepkan obat dan vitamin untuk ibu dan anak nya." Kata Dokter Mina lalu berjalan mencetak hasil usg dan kembali ke kursi nya untuk meresepkan obat dan vitamin.

Wonwoo bangun dibantu Mingyu. Setelah itu mereka duduk di kursi pasien dan menunggu Dokter Mina selesai meresepkan obat dan vitamin nya.

"Ini ya. Sering sering minum susu juga ya. Bulan depan kita bertemu lagi." Kata Dokter Mina sambil menyerahkan kertas resep dan hasil usg pada Wonwoo.

"Baik, terima kasih dok." Balas Wonwoo sambil menerima kertas resep dan hasil usg nya.

"Sama sama. Apa ada yang ingin ditanyakan?." Tanya Dokter Mina.

"Sementara ini tidak ada dok. Terima kasih sekali lagi."

Kini Mingyu dan Wonwoo berjalan menuju apoteker dan menunggu obat juga vitamin untuk Wonwoo. Mereka duduk berdua di kursi tunggu dengan senyum lebar yang terlihat di wajah mereka.

Setelah selesai, kini mereka kembali ke tempat parkir dan masuk ke mobil Mingyu. Wonwoo masih terus tersenyum lebar sambil memandangi hasil usg yang kini berada di tangan nya.

"Ternyata usg pertama se bahagia ini ya Ming?." Tanya Wonwoo kini dengan matanya yang berbinar sambil menatap Mingyu.

Mengapa Mingyu tadi tak menanyakan apakah boleh memakan manusia seimut ini di usia kandungan nya sekarang. Mingyu ingin sekali langsung melahap nya bulat bulat. Namun Mingyu tepis keinginan nya itu dengan menangkup wajah Wonwoo dan memainkan pipi nya.

"Gemesin banget sihhh.... Tadi diajakin gak mau, sekarang senyum terus." Kata Mingyu sambil mencubit pelan hidung Wonwoo.

"Ihhh bukan gak mau. Tapi takut aja. Gue kan ragu tadi. Sekarang enggak, gue semakin semangat nunggu anak gue lahir terus main sama gue." Kata Wonwoo.

"Anak kita Won. Main nya sama gue juga dong, gue kan ayah nya." Balas Mingyu sambil mengelus kepala Wonwoo.

"Iyaaa iyaaa."

Kini Mingyu mulai menyetir mobil nya keluar dari area rumah sakit dan berjalan ke apartemen nya. Wonwoo juga setuju kalau malam ini ia akan menginap disana. Yaaa walaupun dengan bujukan banyak es krim dulu sih. Cuma Mingyu mengiyakan saja keinginan Wonwoo. Mereka juga pergi ke supermarket sekalian membeli susu untuk Wonwoo.

---------------------------

Helloooo...... Gimana kabar kalian. Aku harap kalian selalu sehat dan happy hihi. Makasih yaaa buat support kalian. See you again, have nice day, and love you. Byeee.

Sweetie Author, Virina

Every Night (Meanie)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang