17. Rules📝

886 37 12
                                    

Wonwoo bangun dengan merasakan hangat dibawah nya. Iya, hangat. Merasa ada yang tidak beres, Wonwoo bangun dan mengecek suami nya. Wonwoo memegang dahi Mingyu juga leher nya dan dapat menyimpulkan bahwa suami nya ini demam. Ia menggelengkan kepala nya saja.

"Kayak nya semalem lo yang kasar, napa lo yang demam sih Ming." Kata Wonwoo, ia ingin bangun dan mengambil kompresan tapi ditahan oleh Mingyu.

"Shhhh disini aja gue kedinginan." Kata Mingyu.

"Bentar gue ambilin lo makan sama kompresan. Habis itu lo makan sama minum obat." Balas Wonwoo.

"Tapi....."

"Gak ada tapi tapi, habis semua selesai lo boleh nenen." Ucapan Wonwoo itu membuat Mingyu reflek tersenyum dan melepaskan tangan nya dari lengan Wonwoo.

Wonwoo lalu bangun dan pergi ke dapur lalu memasak. Ia juga menyiapkan obat dan air minum untuk suami nya itu. Setelah selesai, Wonwoo segera berjalan ke kamar dan melihat Mingyu yang sedang tidur. Wonwoo mendekat sambil tersenyum lalu mengusap rambut Mingyu.

"Ming, ayoo bangun dulu. Agak lama ya? Sorry habis beli obat dulu di apotek. Habis soalnya." Mendengar suara Wonwoo, Mingyu langsung membuka mata nya.

"Heh lo keluar pake beginian?. Baju hampir keliatan pusar, celana pendek, kan aset gue kemana mana yang."

"Iyaaa iyaa maaf, gue juga kepepet anjir. Biar gak makan waktu juga."

Kini Wonwoo memposisikan Mingyu duduk di kasur. Mingyu masih setia menekukkan wajah nya dan mengerucutkan bibir nya. Wonwoo dengan perlahan menyuapkan bubur ke Mingyu sambil mencolek dagu nya.

"Ishhh gak lucu tau gak, udah mau punya anak masih ngambekan. Selesai in dulu makan nya Ming terus kita obrolin okey."

Mingyu menganggukan kepala nya. Ia terus menerima suapan dari Wonwoo sampai akhirnya makanan itu pun habis. Setelah itu, Mingyu dan Wonwoo mulai berbicara.

"Won, mungkin gak sih kalo kita bikin aturan gitu. Yaaa harus nya kita sepakatin ini sebelum nikah sih. Tapi gue rasa ini belum telat buat bikin." Kata Mingyu sambil menatap serius Wonwoo, Wonwoo yang sedang bersandar di pundak Mingyu sambil mengelus perut nya pun mengangguk.

"Iyaaa Ming, gue setuju. Gue 5 lo 5 gimana?. Sisanya ngikut ntar gimana baik nya."

"Deal. Gue dulu ya, catet sayang ku. Pertama, keluar keluar dilarang sampe jam 9, kecuali sama orang tua kita atau sama Kak Seulgi tapi harus lapor gue dulu. Kedua, baju boleh lengan pendek, tapi kalo celana harus panjang pas keluar."

"Masih dua, sisanya?."

"Bentar yang, mikir. Ohhh iyaa terus ketemu temen boleh, skin ship berlebihan jangan. Harus saling terbuka, seiring perkembangan baby di perut, lo harus banyak dirumah biar meminimalisir kecelakaan." Final Mingyu lalu mengecup bibir Wonwoo.

"Eumm okey, sekarang gue. Yang pertama, kalo lo pulang diatas jam 10 dan gak ngabarin gue kalo lembur, tidur di luar. Gak ada tidur dirumah orang tua kita. Tebar pesona boleh, gantinya duit sesuai nominal yang gue minta nanti. Skin ship berlebihan, gue gue tidur dirumah ortu. Gaboleh kekerasan sama maksa maksa." Balas Wonwoo, Mingyu menangguk.

"Okee sayaang, siap."

Mingyu kini bangun dan meminum obat dari Wonwoo. Setelah itu, barulah Mingyu memejamkan matanya sedangkan Wonwoo membersihkan rumah karena sang ibunda dan mertua akan datang mengunjungi mereka.

Setelah beberapa saat, Ibu dari Wonwoo dan Mingyu datang. Ibu Mingyu yang melihat menantu nya membersihkan rumah tidak tega dan membantu nya.

"Kok beresin sendiri sih sayang, perut nya udah gede gitu. Sini Mami bantu." Kata Ibu Mingyu.

"Iyaaa Miii, habis nya Mingyu nya sakit, lagi tidur dia nya. jadi beresin sendiri."

"Yaudah kamu duduk aja Mama sama Mami bantuin. Udah sana ke Mingyu lagi bangunin kalo ada Mama sama Mami."

Wonwoo pun mengangguki perkataan ibunya dan pergi ke kamar dan membangunkan Mingyu yang masih tertidur lelap.

-------------------

Singkat nya, ini beberapa minggu kemudian setelah Mingyu sakit. Ia kembali bekerja dan pemandangan Wonwoo setiap harinya adalah rasa bosan dirumah sendiri.

Wonwoo kini sedang menonton televisi sambil mengelus perut besar nya. Ia sudah melakukan usg beberapa hari lalu dan kemungkinan anak mereka laki laki.

"Papa bosen cil, mana Daddy mu kalo pulang masih agak lama an. Jalan jalan aja apa ya?." Gumam Wonwoo sambil mengelus perut nya.

Ia langsung bangun dan bersiap siap untuk keluar. Wonwoo berencana berjalan jalan di sekitar taman. Melihat anak anak yang bermain, Wonwoo semakin tidak sabar anak nya lahir ke dunia. Sekarang Wonwoo tau apa yang dirasakan Mingyu saat melihat anak anak ini.

Merasa puas berjalan jalan, Wonwoo duduk di taman. Ia melihat pemandangan sambil mengelus perut nya. Saat asik merenung, ada anak perempuan kecil menghampiri nya.

"Paa paa..." Kata anak itu, Wonwoo tersenyum saja.

"Uncle bukan papa kamu sayang." Kata Wonwoo lalu menggendong anak kecil itu ke sampingnya untuk duduk.

"Cantiiik sekalii, sendirian hm?." Tanya Wonwoo.

"No nooo, papa and papii." Jawab anak itu. Wonwoo semakin gemas pada nya.

"Aaaa with papa and papi, so cutie. Siapa nama nya anak cantiiik."

Anak itu awalnya tidak menjawab, dan memandangi Wonwoo saja, Wonwoo tertawa pelan dan menanyakan ulang pertanyaan nya.

"Nama kamu sayang, namaa. Uncle, Wonwoo, Kim Wonwoo." Jelas Wonwoo, barulah anak itu paham.

"Eunchae, Choi Eunchae hihii."

------------------------------

Haloooo readers ku sayaaang, kangen gak? Kangen dong harus nya. Kalo gak kangen parah sihhh. Maapin akuuu ilang lamaaa, sibuk nugas soalnya. Makasiii buat yang udah vote sama komen, love you all. See you di next chapter baiiii.

Sweetie Author, Virina

Every Night (Meanie)Donde viven las historias. Descúbrelo ahora