Odeng, Tteokbokki and you

504 53 1
                                    

beberapa hari kemudian, Sungchan bersiap siap untuk sekolah yang terakhir kalinya. bagian bawah perutnya sudah mulai terlihat berkembang lebih besar dari yang hari hari yang berlalu. Sungchan tersenyum sembari mengusapnya. hobinya bertambah satu, mengusap perut dan mengajak bayi kecilnya bicara.

"hari ini ada pengumuman kelulusan." kata Sungchan pada si janin. "bunda jadi deg degan."

🌺🌺🌺

Sungchan menerima amplop yang di bagikan oleh gurunya di kelas. semua siswa siswi sangat gugup dan cemas akan hasil dari mereka belajar selama 3 tahun.

Sungchan pun begitu. jantungnya berdetak kencang. rasanya ia ingin segera menyobek amplop itu dan membaca surat di dalamnya.

"boleh langsung buka gak sih? aku pengen liat hasilnya." kata Chenle di sebelahnya yang sudah tak sabaran. Sungchan terkekeh. "ya nggak lah Chen. kan nunggu disuruh sama bu guru."

"oke anak anak! sekarang, kalian boleh membuka amplopnya!" ucap bu guru di depan. Sungchan, Chenle dan siswa siswi lainnya segera menyobek amplop dan membaca surat di dalamnya.

suasana kelas berubah menjadi euforia bercampur tangis bahagia karena semuanya lulus termasuk Sungchan. Sungchan sangat senang. air matanya menetes dengan bahagia.

"hikss..Sungchan...hiksss...kita lulus.." tangis Chenle sambil memeluk Sungchan. Sungchan mengangguk sambil menangis juga.

🌺🌺🌺

pada malam harinya, Sungchan bersiap siap untuk ke rumah sakit bersama orangtuanya. mereka akan melakukan usg lagi pada Sungchan.

Sungchan sudah bersiap siap. sekarang ia sedang berada di ruang poli kandungan. tentu saja untuk memeriksakan dirinya dan si janin agar tetap sehat.

sebuah alat di gerakan di atas perutnya yang sudah diolesi cairan terlebih dahulu. Sungchan menatap layar monitor yang menampilkan keadaan janin di perutnya. ukurannya sangat kecil, bahkan belum terbentuk sebagai bayi.

🌺🌺🌺

mengetahui si kecil sehat di perutnya membuat Sungchan sangat senang. ia tak henti hentinya menatap lembaran usg itu.

"udahan liatinnya. disimpen dulu fotonya sini. nanti lecek."

Sungchan menurut. menyerahkan foto itu pada ibu untuk di simpan di dalam buku panduan ibu dan anak miliknya.

"dulu ibu sewaktu lagi hamil kamu, ibu pasti selalu ngidam. kamu gak ngidam nak?" tanya ayahnya.

"belum yah. mungkin nanti. dedeknya belum mau apa apa."

ibu tersenyum menanggapinya. "dulu ibu ngidam mangga muda di pohonnya pak Zulfi."

"pak Zulfi? diakan galak bu." tanggap Sungchan dengan terkejut.

"emang galak. tapi mangganya enak semua. makanya ibu suruh ayahmu mintain mangga muda itu jam dua malam."

"trus dibolehin gak?"

"ya dibolehin dong tentu saja. ayah kamu yang udah bener bener ngantuk tetep manjatin itu pohon mangga. eh sayang, ayah jatoh gara gara digigitin semut. mana jatohnya kenceng banget lagi."

Little Mom [Sungchan Uke] [HIATUS]Where stories live. Discover now