Threatened

371 35 2
                                    

Kini, Jisung sedang berada di rumah Sungchan. Berhubung orangtua Sungchan tengah bepergian, Sungchan memanggil Jisung untuk ke rumahnya.

Ibu hamil memang bawaannya manja. Jisung dengan senang hati memanjakan kekasihnya. Agar mood dan suasana hatinya membaik.

Sungchan merasa senang. Apalagi ayah si bayi memang peka terhadap apa yang ia mau dan ia butuhkan. Seperti contohnya, mencium leher Jisung.

Geli rasanya. Tetapi Sungchan memang sedang ingin mencium lehernya. Wangi keringatnya itu yang Sungchan sukai dan membuatnya tenang. Jisung berusaha menahan desahannya.

"Ngghh...Chan--hhh ngapain sih Channie?" Desah Jisung.

"Hngg keringet kamu baunya enak. Aku suka Sung-ie." Kata Sungchan memelas. Wajah si ibu bayi yang memang imut itu melemahkan Jisung. Ia menghela nafasnya sejenak lalu tersenyum. "Cium lagi."

"Boleh?"

Jisung mengangguk. "Aku punyamu. Begitu juga leherku."

Sungchan tersenyum senang dan kembali menghirup aroma keringat di leher si calon ayah. Sedangkan Jisung menyentuh perut Sungchan dan mengusapnya.

Ini yang Sungchan mau. Walau hanya berpelukan saja, Sungchan bisa merasakan kenyamanan. Dia cuma ingin dimanja saja.

"Kapan geraknya sih dedek? Papa kan pengen ngerasain gerakan kalian." Keluh Jisung yang membuat Sungchan tertawa.

"Nanti papa kalau sudah lima bulan." Jawab Sungchan dengan nada anak kecil. Jisung tertawa dan mencubit pipi Sungchan dengan gemas. "Astaga gemesnya."

Sungchan mencium bibir Jisung. Jisung membalasnya. Terjadilah percumbuan itu pada siang harinya.

Manis rasanya bibir Sungchan. Jisung candu akannya.

"Gue cinta sama lo Sungchan. Andai aja papa gw bukan seorang ayah yang kejam mungkin kita bisa nikah Chan".

🌺🌺

Setelah Jisung pulang, Sungchan berniat jalan jalan di sore harinya. Ia memutuskan untuk pergi ke toko buku untuk menyegarkan pikirannya. Ia pun mengambil sebuah novel yang masih terbungkus plastik dan membaca sinopsisnya dari belakang buku. Rupanya alurnya juga tentang seorang remaja yang hamil diluar nikah seperti dirinya ini.

"Apa ini judulnya? Oh Little Mom. Jadi penasaran. Aku beli ah."

Lalu ia memilih milih yang lain lagi. Kali ini ia menaruh pusat pandangannya pada sebuah buku dengan judul yang membuat hatinya tergelitik.

Cara menjadi ibu yang baik.

Tangannya terulur mengambil buku itu. Gambar Covernya manis sekali. Warna baby blue campur pink baby. Apalagi dengan gambar hiasan sarung tangan, dot, pakaian bayi, dll. Sungchan suka sampai sampai ia tersenyum.

Sungchan mencari lagi. Kali ini ia ingin membaca buku dongeng anak anak. Namun tanpa sengaja ia tersenggol lengan orang lain dan pandangan mereka bertemu.

"M-maaf! Saya minta maaf kak!" Ucap Sungchan yang tak enak atas kejadian kecil barusan. Apalagi yang ia senggol adalah wanita.

"Oh iya saya juga minta maaf." Wanita itu mengamati wajah Sungchan sekilas. "Apakah kamu Jung Sungchan?"

Sungchan terkejut. "Kakak tau namaku darimana?" Tanyanya hati hati. Demi apapun, Sungchan takut sekali sekarang. Entah kenapa bisa seperti itu.

"Perkenalkan gue Im Serin, tunangannya Jisung Park." Serin mengambil tangan Sungchan untuk dijabatnya dengan sedikit merematnya. Membuat Sungchan meringis.

"T-tunangan Jisung?"

"Itu benar. Jadi gue harap lo segera jauhin Jisung. Lu gak pantas bersanding sama dia."

Hati Sungchan retak seketika. Mendadak dadanya sakit sekali.

"Dan satu lagi, kalau lo tetap kekeuh bersama Jisung. Nyawa lo ancamannya." Ancam Serin. "Oh bisa juga keluarga lo."

"Jangan bawa keluargaku!" Tidak! Jangan sampai keluarganya terseret!

"Ingat pesan gue. Segera menjauh, gue gak main main soal ini!" Serin menunjuk wajah Sungchan dan berlalu dengan menyenggol lengannya. Meninggalkan Sungchan dengan airmata yang menetes.

"Mengapa ini harus terjadi?" Lirihnya.

🌺🌺🌺

Sesampainya Sungchan dirumah, ia langsung menidurkan diri di kasurnya seraya menangis terisak isak. Sambil memeluk perutnya. Dan tak lama perutnya merasa kesakitan. Sungchan langsung menarik nafas dan membuangnya. Ia lakukan itu berulang kali sampai perutnya lega. Ia mengusap perutnya. "Maafin bunda ya? Bunda sedih sekali sayang."

Detak jantungnya berpacu lebih cepat. Sungchan berusaha berhenti menangis dan mengirup udara sebanyak mungkin.

"Bunda kalo kayak gini suka kangen papa kalian. Tapi bunda belum sanggup hubungin papa kalian." Isak Sungchan.

"Kalian kangen sama papa ya? Sama. Bunda juga. Tapi bunda minta maaf ya sayang sayangnya bunda. Bunda belum sanggup. Hikss.."

Sungchan menghabiskan harinya dengan menangis. Ia takut, ia rindu, ia sakit, tapi Sungchan tak sanggup untuk menemui Jisung. Jangankan menemui, bahkan ia tak sanggup membuka handphone nya yang berdering atas nama Jisung.

🌺🌺🌺

Sedangkan di sebuah ruangan, tuan Park tengah menghajar Jisung habis habisan setelah Jisung pulang dari rumah Sungchan.

Ruangan itu berubah menjadi berantakan. Pecahan guci, bantingan meja dan kursi ada di mana mana. Persis seperti kapal pecah. Pertarungan keduanya sangat sengit.

Jisung kewalahan sebenarnya. Tetapi ayahnya itu masih belum mau berhenti juga. Seolah olah, tenaga pria tua itu tak pernah habis.

Hingga akhirnya Jisung sedikit lengah. Dan ia berhasil dikalahkan oleh ayahnya yang meninju hidungnya hingga mengeluarkan darah.

Jisung terkapar lemah di lantai. Sementara ayahnya menatap Jisung dengan bengisnya.

"Jisung Park, berani beraninya kau pergi kerumah pacarmu itu." Sang ayah mengeluarkan cerutu dari sakunya dan juga pemantik api untuk menyalakannya. Tuan Park juga menghisapnya. "Sudah bagus papa  jodohkan kau dengan Serin. Tapi kau malah memilih Jung Sungchan."

Jisung menatap ayahnya dengan marah dan murka. "Apa maumu sialan?"

"Kau sekarang sudah berani melawan ya. Apa ini semua karena pacarmu itu? Memang benar Sungchan bukan anak baik baik."

"Kau-"

"Papa tidak mau tahu. Putuskan anak itu atau papa habisi keluarganya sebagaimana papa lakukan itu pada mantanmu dulu."

"Papa!-"

"KUBILANG LAKUKAN!" tinjuan itu berhasil melayang ke wajahnya membuat Jisung muntah darah. Ia pun ditinggalkan oleh tuan Park dalam keadaan seperti sekarat.

Pandangannya mulai menggelap. Namun ia sempat melihat bahwa adiknya datang untuk menolongnya.

🌺🌺🌺

Little Mom [Sungchan Uke] [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang