lebih mudah untuk diceritain

31 5 0
                                    

Usai tiba di apartemen dan segera masuk ke dalam kamarnya, Shera langsung merebahkan tubuhnya di atas kasur

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Usai tiba di apartemen dan segera masuk ke dalam kamarnya, Shera langsung merebahkan tubuhnya di atas kasur. Tanpa sadar, wajahnya membingkai senyuman tipis mengingat perkataan Nakala tadi sesaat setelah Shera turun dari motor ducati hitam itu.

"Jangan bosen pergi bareng gue ya, Sher. Semoga kita bisa jalan lagi," ucap Nakala dengan nada sedikit canggung sambil melambaikan tangan ke arah Shera.

Menurut Shera, untuk kesan pertemuan kedua dengan Nakala, lelaki itu sangatlah lucu. Berbeda dengan Keenan yang penuh rasa gengsi, entah mengapa Shera merasakan ketulusan yang terpancar dari tatapan Nakala.

Shera kini beranjak mengambil tasnya. Ia berniat untuk membaca novel yang tadi ia beli. Namun, setelah membuka totebag-nya, ia dikejutkan dengan dua buku baru lain di dalamnya. Ia mengambil dua buku itu, dua buku yang menjadi wishlist-nya selama ini. Dua buku yang sengaja ia catat di sebuah notes kecil tadi, yang tentu saja dibaca oleh lelaki yang menemaninya untuk mencari buku pertama incarannya.

Sebenarnya Shera tadi sedikit merengek karena beban totebag-nya yang mendadak jadi berat. Nakala menanggapinya dengan tawa, tentu juga bersama perasaan was-was jika Shera bisa saja langsung mengecek lagi isi totebag-nya, mengintip apa yang membuat tasnya menjadi sedikit lebih berat. Namun, untungnya semua itu tidak terjadi. Shera menganggap bahwa totebag-nya yang terasa berat itu hanya ilusi semata, mungkin karena ia sudah lelah kuliah dan pergi ke Gramedia seharian ini.

Shera mengambil satu per satu buku itu hingga sebuah notes kecil terselip di antara dua buku itu jatuh ke lantai. Shera memungut kertas kecil itu dan mendapati secarik pesan singkat yang membuatnya melukiskan senyuman di wajahnya.

 Shera memungut kertas kecil itu dan mendapati secarik pesan singkat yang membuatnya melukiskan senyuman di wajahnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Shera terus tersenyum menatap kertas itu lalu beralih menatap dua buku itu lagi. Shera jadi semakin tidak sabar untuk membaca buku itu. Namun, walau begitu, ada rasa tidak enak bagi Shera karena Nakala membelikan dua buku itu yang menurutnya tidak murah.

Shera mengambil ponselnya, hendak menuliskan pesan berterima kasih kepada Nakala. Namun, ternyata lelaki itu sudah lebih dahulu mengiriminya pesan.

 Namun, ternyata lelaki itu sudah lebih dahulu mengiriminya pesan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Infinity Lovein Of Shera [Telah Terbit]Where stories live. Discover now