Chapter 6.

500 52 10
                                    

Jangan lupa vote, komen sebelum baca ya!
____________________________

Byurr

Ezhar menceburkan tubuh Aira ke dalam kolam berenang, dengan teganya dirinya menarik kepala Aira dan menenggelamkannya hingga berulang kali.

“M-m-mas... To-tolong,”ucap Aira yang meminta tolong.

“Siapa yang menyuruh lo enak-enakan tidur,”jawab Ezhar.

“Makanya jadi cewe jangan belagu.”sambungnya.

“Tuan, kasian nak Aira. Dia tidak bisa berenang,”ucap Husma.

“Apa wajah saya terlihat peduli Bu?”

“Biarin aja, biar mukanya segar.”

“T-tolong....”

Ezhar menarik tubuh Aira, ke permukaan dan menyeretnya sampai di depan kursi yang berada di kolam berenang tersebut. Dia mendorong tubuh Aira dengan kencang membuat diri hampir mengenai kursi tersebut.

“T-to-tolong mas jangan l-lakukan itu,”ucap Aira yang memohon.

Namun bukan Ezhar namanya, jika merasa kasihan dengan ucapan tersebut. Dia langsung menendang perut Aira dengan kencang membuat perempuan tersebut merintih kesakitan.

“TUAN JANGAN LAKUKAN ITU!”ucap Husma yang berlari memeluk Aira.

Namun dengan kasar Ezhar mendorong tubuh Husma.

“Jangan ikut campur!”

Saat Ezhar ingin kembali menarik tubuh Aira, ke dalam kolam berenang. Tiba-tiba suara kaki yang sedang berlari terdengar nyaring.

“EZHAR APA YANG KAMU LAKUKAN!”

Mendengar suara tersebut Ezhar terdiam kaku, dirinya tidak berani untuk melakukan hal lebih lagi terhadap Aira. Perlahan dirinya membalikan badan.

Terlihat dari kejauhan Ayah dan sang Bunda menatap marah Ezhar.

“Menantu Bunda,”ucapnya berlari mendekati Aira yang sudah menangis sedari tadi.

Plak!

“Suami macam apa kamu ini hah! Memperlakukan istri layaknya mainan,”ucap pria paruh baya.

“Yah, Bun. Ezhar tidak sengaja melakukan itu,”jawabnya.

“Kamu melakukannya dengan sengaja nak, apa yang kamu lakukan terhadap menantu Bunda?”tanya Kinara dengan tangis sambil memeluk Aira.

“B-bun, Aira nggak papa kok.”

“Nggak sayang, kamu tidak pantas perlakukan seperti itu. ”

Kinara menatap wajah Ezhar, yang terlihat ketakutan. Dirinya berdiri menghadap sang anak.

“Bunda kecewa sama kamu nak, Bunda merasa gagal mendidik kamu.”

“Bun, maafin Ezhar.”

Ezhar ingin memegang tangan sang Bunda, namun langsung hempas olehnya.

“Kamu bukan suami baik,”ucap Kinara yang langsung membawa Aira ke dalam.

Tubuh Aira sudah menggigil akibat kedinginan.

“Entah terbuat dari apa hati mu,”ucap sang Ayah yang menujuk hati Ezhar.

“Dia pantas seperti itu Yah, Ezhar benci perempuan itu!”

“Pergi sekarang, urus perusahaan.”

“Ezhar nggak mau,”ucapnya.

“Terserah kamu, kalo kamu ingin Bunda kamu semakin kecewa terhadap kamu.”

Indrian meninggalkan Ezhar seorang diri di tempat tersebut, dengan tangan yang mengepal kencang. Dan wajah yang terlihat sangat marah.

“Perempuan tersebut tidak pantas di perlakuan baik seperti itu, Yah!”

“Aku ini anak kalian!”

“Sadar lah nak, sebelum nanti kamu menyesal.”

Ezhar menendang kursi yang berada di dekatnya, dia menjambak rambutnya frustasi dan marah.

•••

Saat ini jam sudah menunjukan pukul 8 malam, Ezhar saat pulang dari kantor dirinya tidak pulang ke rumah.

“Malam ini lo terlihat manis baby,”ucap Ezhar mengelus pipi perempuan di depannya.

Lelaki tersebut sedang berada di salah satu club malam yang berada di kota ini.

Dia berjalan mengambil minuman bir dan meneguknya hingga tandas, sudah lama dirinya tidak datang ke club malam ini. Biasanya dirinya hampir tiap malam pergi ke tempag tersebut, namun setelah dia menikah dengan perempuan haram itu dia tidak ada waktu kesini. Padal bisa saja dirinya pergi ke tempat tersebut, namun dia lebih senang jika menyiksa perempuan tersebut.

Terlihat perempuan yang berpakaiaan kentat berjalan mendekati Arwan yang sedari tadi sudah duduk di sofa. Memperlihatkan belahan dada yang membuat siapa pun melihatnya akan terbuai, tanpa izin perempuan tersebut langsung duduk di pangkuan Ezhar dan mengecup bibirnya.

Sedangkan Ezhar hanya terdiam menikmati permainan yang di lakukan oleh perempuan tersebut.

“Kenapa kamu lama tidak terlihat?”tanya perempuan tersebut.

“Memang kenapa?”

“Aku sangat merindukanmu, apa kamu tidak merindukan ku?”

“Tentu, apa lo mau bermain-main bareng gue hmmm?”tanya Ezhar dengan wajah iblisnya.

Perempuan tersebut mengangguk, dengan cepat Ezhar membopong jalang tersebut layaknya karung beras. Jalang tersebut tertawa ketika di perlakukan seperti itu oleh Ezhar.

Hingga Ezhar membuka salah satu kamar yang ada di sana, lalu masuk bersama jalang tersebut. Sedang sang istri di rumah sedang merintih kesakitan, lemas dan lelah di sekujur tubuhnya.  Sedangkan laki-laki tersebut asik bersenang-senang dengan perempuan di luar sana.

“Sayang, Ezhar kenapa belum pulang?”tanya Kinara.

“Aira juga nggak tau Bun,”jawab Aira lembut.

Dia kemudian mengambil ponselnya dan menelpon no Ezhar, namun tidak di angkat hingga berulang kali dia menelpon tetap sama.

Aira cemas takut jika Ezhar terjadi kenapa-kenapa, di tambah dia memikirkan kedua orang tua Ezhar yang menanyakan tentangnya.

“Apa setiap malam Ezhar, selalu meninggalkan kamu seperti ini?”tanya Indrian.

Aira menoleh dan menggeleng, “Enggak Yah, mas Ezhar tidak pernah sampai selarut ini.”

“Kurang ajar anak itu, sudah punya istri di rumah masih saja keluyuran.”

Dia hanya terdiam melihat mertuanya marah, dia tidak bisa berbicara apa pun. Karena dirinya juga tidak mengetahui keberadaan Ezhar sekarang.

“Sudah sekarang mending kamu tidur, biarkan saja laki-laki tersebut.”

“Tapi Yah, Aira khawatir.”

“Nak, tidur lah biar nanti suami kamu Ayah yang atur.”

Aira terdiam kemudian mengangguk apa yang di ucapkan oleh Ibu mertuanya tersebut. Dirinya langsung berjalan menuju kamar walaupun dengan perasaan yg khawatir.

Selama di kamar Aira bukannya tidur dia malah asik khawatir dengan suaminya tersebut, hingga waktu sudah menujukan pukul 12 malam namun Ezhar tidak kunjung pulang.

“YaAllah mas Ezhar kemana ya?”

Dia berniat ingin melaksanakan sholat tahajjud, Aira berjalan menuju kamar mandi untuk berwudhu. Setelahnya dia langsung menghamparkan sajadah miliknya untuk sholat.

•••





Di Balik Senyuman AiraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang