45. teror lagi

22 6 0
                                    

Satu Minggu berlalu kini Aurora sudah sadarkan diri, hal yang pertama kali gadis itu cari adalah Varel kekasih nya. Karena terakhir kali ia melihat cowok itu di rumahnya dengan banyak darah yang berceceran di lantai.

Ceklek

Pintu ruangan pun terbuka menampakkan seseorang yang memakai jas berwarna putih, seseorang itupun berjalan pelan kearah ranjang mendekati gadis itu. Setelah sampai ia langsung memeriksa kondisi gadis itu tanpa mengeluarkan kata-kata terlebih dahulu.

"Dok" panggil Aurora pelan "siapa yang anterin saya kesini?" tanya Aurora.

"Seorang laki-laki" jawab dokter itu.

"Dimana dia? Kok enggak ada disini?" tanya Aurora lagi. Dia pasti sudah tau bahwa Varel lah yang mengantarkan nya kesini namun ia masih bingung mengapa tak ada cowok itu di ruangan ini?.

"Saya lihat kemarin mas nya pingsan dan langsung di bawa oleh dokter Ivan ke ruangan nya," jawab dokter itu lagi.

Aurora mengerutkan keningnya bingung. Apa katanya? Pingsan? Setahu nya Varel itu baik-baik saja. Apa dia di pukulin oleh papa? Pikirnya.

"Oh terimakasih, Dok"

"Kamu harus dirawat disini beberapa hari lagi ya? Kondisi kamu masih belum memungkinkan untuk pulang sekarang," ucap dokter itu. Aurora hanya mengangguk ia tak masalah jika harus di rawat disini beberapa hari "yasudah saya permisi dulu ya? kamu langsung istirahat saja," lagi Aurora mengangguk.

Karena sudah mendapatkan respon dari gadis itu, dokter yang tadi memeriksa nya pun pergi dari ruang inap Aurora. Pandangan gadis itu sedang melihat langit-langit atap rumah sakit, ia memikirkan perkataan yang dokter tadi ucapkan. Ingin sekali ia langsung melupakan hal-hal buruk yang di pikiran nya namun tetap saja pikiran buruk itu datang.

"Pingsan? Apa papa yang buat kamu pingsan?" gumam Aurora.

***

Di markas cariozz kini sudah banyak berkumpul, semua anggota inti cariozz sedang melontarkan canda tawa atas pantun yang diciptakan oleh Rafa dan juga Kenzo. Didalam markas hanya ada suara tertawa dari masing-masing anggota yang terhibur dengan dua temannya itu.

Kenzo mau memasukkan kacang ke dalam mulutnya dengan melempar nya ke atas. Namun tiba-tiba dia tersedak, semua anggota cariozz pun tertawa melihat penderitaan yang Kenzo alami dengan sendiri. Kenzo pun langsung mengambil minuman dan meneguknya.

"BWAHAHAHAHA...!!! SYUKURIN TUH, ULAH LO SENDIRI KENAPA MAKAN KACANG KAYAK GITU... HAHAHAHAHA...!!!!," tawa renyah dari Gilang terdengar ke seluruh ruangan markas dan semua anggota inti yang ada disana pun ikut tertawa sama seperti Gilang.

Gibran yang berada disampingnya berusaha untuk meluarkan kacang dari tenggorokan Kenzo. Dia menepuk-nepuk punggung cowok itu dan satu tepukan lagi kacang itupun langsung keluar dari dalam tenggorokan nya. Kenzo dengan cepat minum air putih untuk meredakan tenggorokan nya. Setelah selesai ia pun menaruhnya di atas meja.

"Bangsat lo gilang ngetawain gue!!!" maki Kenzo pada Gilang. Wajah cowok itu terlihat merah bukti bahwa dia sedang marah karena temannya menertawakan nya.

"Ya salah lo sendiri makan kacang begonoh ya jadi nya keselekkan tuh HAHAHAHAHA!!!" Gilang semakin tertawa terbahak-bahak melihat wajah Kenzo yang sepertinya menahan malu.

Varel [END] Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ