Altair part 36||Extra part

645 22 0
                                    

Vote dan komen.

Happy Reading 🦋


Hal yang paling menyakitkan adalah berpisah dengan orang yang benar-benar sangat kita cintai dan sayangi. Orang yang sangat kita butuhkan di sisi kita.---Altair Walter Arkatama

---

Tiga minggu yang lalu …

Satu bogeman mentah begitu saja kembali mendarat ke wajah tampan Altair. Cowok itu baru saja tiba di mansion baru papahnya dan berniat ingin memberitahukan kalau anak mereka akan meninggal di mansion lama. Tapi belum ada kata yang keluar dari mulut Altair, cowok itu sudah terlebih dahulu menerima pukulan di wajahnya dan itu dari tangan Evan langsung, papahnya.

"Apa yang kamu lakukan kepada Kanzo?" tanya pria itu. Dan ternyata dia sudah terlebih dahulu mengetahui kalau anaknya itu sudah sekarat. Altair memang bodoh karena mau-mau saja datang ke sini tanpa berpikir kalau bagaimana kondisi Kanzo, pasti akan cepat mereka ketahui. Karena mereka adalah sosok orang tua yang overprotektif kepada anak mereka seorang, Kanzo.

"Apa yang kamu lakukan kepada anak saya?" tanya Miranda, tiba-tiba muncul dari balik badan Evan. Wanita itu datang dengan kasar dan mengamuk layaknya wanita yang kerasukan. Altair tau, ini hanya sebuah drama dari seorang Wanita yang ingin ditunjukkan kepada suaminya supaya dirinya di cap sebagai, 'ibu terbaik, yang perhatian kepada anaknya.' sangat basi dan murahan.

"Apa yang kalian ketahui tentang Kanzo?" balas Altair dengan tenang. Dia menatap kedua paruh baya yang menatapnya dengan berapi-api. Apa sih salahnya Altair yang sebenarnya?

"Dia sekarat, dan sampai sekarang dia dikatakan koma. Kenapa kamu melakukan hal itu lagi kepada Kanzo? Di mana hatimu? Dia adikmu, kenapa kamu melukai adikmu sendiri?" Miranda yang menangis, kini berjalan ke hadapan Evan dan memeluk erat pria paruh baya itu.

Hingga tatapan datar Evan, beradu dengan tatapan datar Altair yang tersenyum licik.

Bisa disimpulkan kalau selama ini, Evan tidak pernah mencintai sosok mamahnya. Yah tentu jawabannya, karena kalau memang dia mencintai mamahnya Altair, pastinya dia tidak akan berselingkuh hingga menikahi wanita ular ini. Dan pemandangan di depannya adalah bukti nyata akan kesimpulan itu.

"Kalian berdua memang sepasang suami istri yang bodoh. Kalian tau bagaimana keadaan anak kalian itu sekarang, tapi dengan bodohnya kalian bertanya kepada saya, apa yang kamu lakukan kepada anak saya? Tentu jawabannya saya akan segera membunuhnya, tapi karena pintar, saya tidak terlalu menghabiskan tenaga saya untuk menghabisi nyawa orang tolol itu."

"ALTAIR!!!" peringat Evan dengan suara keras.

Altair hanya bisa terkekeh. "Dan satu hal lagi, jangan pernah mengatakan kalau orang tolol itu adalah adek saya. Tidak … dia hanya seorang yang buta, yang dipungut oleh orang bodoh ini dan menjadi parasit di rumah ini." Altair menunjuk Evan menggunakan dagunya, sebagai orang yang dikatakan 'bodoh.'

"Hentikan omonganmu Altair, mulai detik ini jangan pernah dekat dengan Alana!" Perkataan Evan yang mengandung nama Alana, mampu membuat wajah Altair kembali datar. Dari mana Evan bisa tau kalau Altair berhubungan dengan Alana. Huh sungguh orang tua yang sangat kepo dengan hubungan anaknya, memalukan sekali.

Sialan, pastinya itu semua dari mata-mata pria itu yang selalu mengawasi setiap pergerakan Altair. Layaknya seorang ayah yang sangat menjaga anaknya yang baru saja bisa merangkak, pikir Altair.

Altair So Badboy || ENDWhere stories live. Discover now