꧋ꦥꦿꦺꦴꦠꦺꦱ꧀ꦆꦠꦸꦲꦫꦸꦱ꧀

85.9K 3.8K 309
                                    

"Keselamatan manusia tergantung pada kemampuannya menjaga lisan."
(HR. al-Bukhari)

__________________

"Jangan terlalu berlebihan dalam menanggapi masalah dunia, sifatnya sementara, urus saja bekal akhirat untuk diri sendiri."
_ZFC_


📖

Penting ; follow akun ndek atas, ra follow, tak tapok lambemu!!

Oops! Questa immagine non segue le nostre linee guida sui contenuti. Per continuare la pubblicazione, provare a rimuoverlo o caricare un altro.

Penting ; follow akun ndek atas, ra follow, tak tapok lambemu!!

Sesuai dengan dugaannya, gadis itu benar-benar terlambat hari ini. Mau menyesal pun seperti tak ada gunanya, waktu tidak bisa diputar kembali.

Ivena, gadis dengan tangan kiri membawa beberapa buku, serta tangan kanan membawa tasbih itu terlihat menyusuri koridor sekolahnya dengan tergesa-gesa.

Berniat menghindari perdebatan, namun ternyata takdir berkata lain. Aldian yang sejak tadi memang mengejar Ivena, langsung menabrak tubuh Ivena, membuat buku-buku gadis itu langsung jatuh berceceran di lantai.

Menghela napas kasar dan tanpa menatap Aldian sedikit pun, Ivena lebih memilih memunguti buku-bukunya yang berceceran di lantai.

"Kalau mau marah, marah aja. Jangan ditahan!" goda Aldian, dengan senyum smirknya.

Setiap manusia yang terus diganggu pasti ingin marah, tapi, dibalik kemarahan, juga pasti ada yang namanya diam. Terkadang, ketika kita sudah lelah dengan suatu hal yang kita benci, kita akan lebih memilih untuk mendiami hal tersebut.

Tanpa memperdulikan ucapan Aldian, Ivena lebih memilih berdiri setelah memunguti buku-bukunya. Namun, baru satu langkah Ivena berjalan, Aldian lebih dulu mencengkal lengan gadis itu.

Ivena yang terkejut, tanpa sadar langsung mendorong Aldian dengan sekuat tenaga hingga cowok itu tersungkur.

"Asu!" maki Aldian, cowok tanpa almamater itu menatap sengit Ivena.

"Arek Jancok!" maki Aldian lagi. Cowok itu merasakan sakit di bagian tulang ekornya akibat ulah Ivena.

"Maaf, tapi jangan sentuh gue." ucap Ivena, tidak enak hati.

"Halah tai! Gak usah sok jual mahal Ven! sok-sok an mau ngikutin gaya Sayyidah Fatimah Az-Zahra, bangsat yo bangsat ae!" marah Aldian.

"Perempuan kalau jual mahal ke laki-laki yang bukan mahramnya itu kewajiban untuk menjaga izzah dan iffah nya, bukan karena sombong, galak ataupun jutek," sahut Nataniel. Cowok yang menggendong kucing warna hitam pekat itu tiba-tiba saja menyahut, entah dari mana datangnya.

ZFC (Kita Semua Berhak Sembuh)Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora