ꦢꦶꦪꦱꦸꦢꦃꦩꦠꦶ

43K 2.1K 130
                                    

"Mustahil manusia tidak punya salah."
_ZFC_

"Tidak mendengarkan orang lain, bukan berarti anti kritik. Terkadang kita memang harus tuli, agar bisa maju."
_NATANIEL ISAIYA_

____________

*Jangan lupa follow ya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


*Jangan lupa follow ya.

Ekstrakurikuler beladiri pencak silat adalah wadah bagi siswa yang baru ingin mengenal dan yang telah memiliki kemampuan dalam beladiri pencak silat. Tujuan ekstrakurikuler ini sendiri untuk membentuk sikap kesatria pada siswa dan mendidik mereka untuk berani membela kebenaran juga keadilan, disiplin yang tinggi, serta tanggung jawab lahir batin.

Setiap hari Sabtu, Shine High School mewajibkan semua murid untuk mengikuti ekstrakulikuler pencak silat yang telah ditetapkan oleh sekolah SHS.

Dengan setelan hitam serta sabuk sesuai dengan tingkatan masing-masing, semua murid SHS mulai memasuki ruangan ekstrakurikuler tersebut.

"Kalau nggak salah, nggak usah dipikirin," celetuk Nataniel. Cowok dengan setelan hitam itu menoleh menatap Elzan yang sejak tadi terlihat murung.

Hati dan cara berpikir setiap manusia di dunia ini pasti berbeda-beda. Ada yang mudah sekali memikirkan ucapan orang, ada juga yang tidak. Terkadang, kita merasa bersalah bukan karena kita salah, tapi karena kita punya hati yang sangat halus dan sangat lembut. Biasanya, orang yang berhati tulus akan mudah meresapi kata-kata orang karena kata-kata itu begitu menyentuh hatinya.

Sama halnya dengan orang yang bertaubat, berhijrah, akan mudah sekali menangis karena hatinya mudah tersentuh.

Elzan, cowok berpeci hitam yang biasanya terlihat ceria dan banyak bicara itu, menjadi pendiam setelah tuduhan yang Dania lontarkan tadi pagi. Mengingat dirinya yang memang siswa ke tiga belas di XI-Firstclass, membuat cowok itu merasa bersalah. Terlebih lagi, Lalisa salah satu murid XI-Firstclass juga tidak masuk sekolah setelah dirinya menginjakkan kaki di sekolah ini.

"Gue nggak enak sama anak XI-Firstclass, Nat. Apalagi Lalisa, meskipun gue nggak kenal dia, tapi gue ngerasa bersalah kalau dia emang nggak masuk gara-gara gue," adu Elzan lesu.

"Lalisa nggak masuk karena sakit, dia sendiri yang kirim email ke kepala sekolah, izin sakit." jawab Nataniel, sambil memakai sabuk pencak silatnya.

Haesa yang mendengar percakapan kedua temannya hanya diam. Jujur saja, sebenarnya, dalam lubuk hati kecil Haesa, cowok itu juga merasa sedikit aneh dengan kedatangan Elzan. Namun karena tidak ingin menyakiti perasaan Elzan, cowok itu lebih memilih diam.

Menghembuskan napasnya kasar, tanpa menanggapi penjelasan Nataniel, cowok berpeci hitam itu lebih memilih menyandarkan punggungnya di tembok dekat pintu masuk ruang ekstrakulikuler. Berusaha tidak memikirkan ucapan orang lain memang hal yang sulit bagi Elzan, terlebih lagi ucapan itu adalah ucapan yang negatif.

ZFC (Kita Semua Berhak Sembuh)Where stories live. Discover now