SELESAI (SUDAH TERBIT+part masih lengkap)
"Nek saumpomo awakdewe mati, awakdewe bakal mati pas negakke keadilan. Mergo sejatine hukum kui kudu sing roto, ora kanggo sing berduit bloko!" (Kalau misalnya kita mati, kita bakal mati dalam keadaan menega...
"Bangun dan hadapi, keluarga hancur bukan alasan untuk kita menjadi manusia yang tidak berguna." -ZFC-
________________
"Noto polah ben ora salah." (Menata tingkah biar tidak salah.)
📖
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Sebagai manusia, kita tidak wajib untuk berteman dengan semua orang. Kita juga tidak harus disukai semua orang yang kita temui selama kita hidup. Lebih baik memilih punya sedikit teman, tapi punya hubungan pertemanan yang benar-benar berkualitas.
Setiap melakukan sesuatu, kita harus siap menerima konsekuensinya. Begitulah yang Haesa sedang alami sekarang.
Akibat pertengkarannya dengan Atnan beberapa waktu lalu, cowok itu kini harus menerima hukuman skorsing dari kepala sekolah. Sudah hampir satu Minggu lamanya, cowok itu terpaksa pulang ke rumah untuk menjalani hukuman.
"Ojo entekno leh Mbel, aku bagehi." Haesa mendumel. (Jangan habisin dong Mbel, aku sisain.) Beginilah akibatnya jika berteman dengan orang gila. Secara tidak langsung, kita juga akan ikut gila.
Saat ini, Haesa tengah duduk selonjoran di depan pagar rumahnya sambil memakan mie instan. Bersama orang gila yang sering bermain batu di depan rumahnya.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Sedikit cerita, Haesa ini sebenarnya anak yang introvet. Dari sekolah dasar sampai SMP, cowok itu tak mau berteman dengan siapapun kecuali dengan orang gila ini. Haesa tidak gampang percaya orang. Menurut Haesa, tidak ada yang bisa dipercaya kecuali dirinya sendiri. Semua orang bisa berkhianat kapan saja. Sedangkan Haesa sendiri, tipe orang yang sangat membenci pengkhianatan.
Namun, semua itu berubah saat Haesa masuk di SHS. Pertemuannya dengan Nataniel, membuat cowok itu jadi sedikit terbuka. Seiring berjalannya waktu, Haesa pun mulai bisa berteman dengan banyak orang, bahkan memimpin grup penyelidikan yang dirinya bentuk sendiri.
