part.1

5 2 0
                                    

Seoul, South Korea

Di pagi dingin di bulan Juni, ya aneh bukan padahal ini musim panas, bagi Evelyn Kim atau yang dulu dikenal Esther Choi semua bulan sama saja tidak ada hangat sama sekali hanya penderitaan yang ia alami .

Menghabiskan waktu nya di sebuah cafe sambil mengerjakan tugas kuliah. Hal tidak terduga terjadi di cafe itu tiba disiarkan sebuah berita hotnews yang membuat semua orang disitu heboh, tapi Eve tidak peduli hanya mendengar apa yang di ucapkan pembawa berita di tv itu dan ia tahu betul apa yang telah terjadi.

Jessica Hakagawa ditemukan terbaring lemas karena tertembak di bagian dada nya disebuah hotel di Milan , ia telah ditembak oleh sekelompok orang tidak dikenal, ia saat ini mengalami koma akibat cendera di bagian hati dan polisi akan meinvestigasi kejadian ini mendalam dan pihak keluarga Jessica akan ikut turun tangan dalam kasus ini .

" Wah bukankah ia adalah Istri dari Josep Choi," "benar mereka itu adalah keluarga mafia dan yakuza bukan," " berarti kemungkinan orang orang itu , mereka bukan kelompok biasa, karena biasanya mafia musuhnya mafia."

" HAH, aku berharap kalian tidak akan berhubungan dengan namanya mafia atau yakuza , kalau tidak hidup kalian akan jadi abu" ucap wilonie merinding.

Eve yang mendengar pembicaraan orang orang itu hanya biasa tersenyum" mungkin itu lebih baik, tapi kita tidak tahu bagaimana hidup kedepannya." Ucapnya pelan.

"Ting tong ( suara bel)" " Oh Eve kau sudah pulang," Eve tidak berkutip ," kau tidak makan? aku baru saja memesan makanan." Tanya Bibinya Audrey Jin. " Tidak aku ingin tidur saja, Bi." " Ya, mulut mu kenapa kau berkelahi lagi?" "Selagi bisa akan ku patahkan tangan nya daripada dia harus kehilangan mulut lancipnya," "aigoo anak itu benar", " heran Rachel.

Yup Eve baru saja pulang dari kampus dan juga habis berkelahi dengan anak yang biadap, mereka suka sekali membuat Eve menahan amarah, andai saja anak anak itu hanya membicarakan ia, Eve sungguh tidak peduli, tapi bila itu berhubungan dengan Ibunya ia tidak akan membiarkan mereka lolos begitu saja sebelum mendapatkan hajaran darinya.

Eve tidak peduli dengan sepupu nya Rachel , ia masuk ke kamarnya dan disusul oleh sepupu nya.
Sepupunya adalah seorang jaksa percobaan, dia baru saja menyelesaikan pendidikan di salah universitas di Seoul. Bila ada berhubungan dengan politik atau semacamnya ia akan langsung membahasnya dengan Eve, karena Eve notabenenya tau tentang itu semua walaupun ia bukan anak hukum.

"Ya kau tahu tentang berita trending baru" ini bukan?" "Lalu?" " kau pasti tahu siapa dalang nya," "tidak?" "Ya jangan menyembunyikan aku tahu betul dirimu itu." "Aku beri tahu sesuatu, ini demi keamanan mu tapi bila kau ingin hidup mu seperti rollercoaster terserah, jangan pernah mencari tahu atau ingin tahu tentang mereka."

Endiburgh, Scotland

"Ini ulahmu?" tanya Xan. " menurut mu ?" "Lalu bagaimana ini ada disana?" "Kau pikir hanya aku yang suka membuat masalah?" Xan terdiam, dia bingung apa yang telah terjadi, siapa yang memulai permainan ini. " Kak kau tahu bukan apa yang akan terjadi bila mereka mengetahui ini." Justin hanya bisa tersenyum," sepertinya sebentar lagi ada permainan hebat."

Milan, italia

Tuk" (bunyi ketokan pintu), " Permisi tuan," "silahkan masuk," masuk seseorang yang merupakan asisten pribadi sekaligus sekretaris setelah meminta izin. "Maaf tuan June saya ingin menyampaikan bahwa mereka telah melakukan penyerangan di Hotel Black Swan," June reflek mengelus kepalanya, " apakah Leo mengetahui itu," "maaf, saya tidak tahu", " baiklah bila Leo datang beri tahu aku."

" Ku dengar itu perbuatanmu," Leo Lee memperlihatkan sebuah berita yang tertera di pad nya kepada adik sepupunya itu. "Iya, aku punya alasan melakukan itu."

June bertemu dengan Halbert saat ingin keluar mansion, "a, Kak kau ingin kemana?" A, aku ada urusan mendadak di luar," "a,baiklah hati hati." June lantas tersenyum," Halbert ku rasa kau seharusnya yang hati" karena kita tidak tahu kapan musuh datang."

"Hahaha, sepertinya kau tahu sesuatu," " kau kan yang melakukan itu?" "Aku hanya ingin balas dendam kejadian3 bulan yang lalu, mereka membunuh paman ku dan ayah baptis mu ," "lalu dengan kau melakukan itu paman mu akan senang. Dan jangan pernah kau melibatkan mafia Seattle."

Seoul, South Korea

"Apa yang kau lakukan, HAH?" "Aku hanya memberi pelajaran," "APA! Kau pikir kau siapa," "hahaha," Eve tertawa miris, dosennya benar" orang yang hina, dia pilih kasih. "Apa yang kau tawakan, tidak ada yang lucu."

"Memang, aku hanya kasihan padamu, prof Jung han, kau dibayar berapa selama ini, sehingga kau bersikap rendah seperti itu." "Kurang ajar!" Prof Jung han melayangkan tangannya. "Apa itu yang dilakukan seorang profesor, ternyata kampus ini benar" rendah. "

Prof. Jung Han langsung menurunkan tangannya ketika mengetahui keberadaan Xander Park, Prof. Jung Han gelagapan saat Xan mendekat."Tuan Xan kau ada disini?" Eve yang melihat perubahan sikap Prof. Jung Han hanya langsung tertawa, membuat atensi Xan beralih ke Eve," tidak ada yang lucu Nona," "Aa, maaf, tapi aku tidak tahan melihat komuk beliau, " Eve langsung mengalihkan pandangan ke Prof. Jung Han.

Sambil tersenyum licik," maaf Prof sepertinya urusan ku denganmu telah selesai, jadi aku pamit pergi, selamat siang," Eve langsung meninggalkan mereka berdua, "dasar anak nakal, aku tidak akan melepaskan nya lain kali."

Xan mendengar omongan Prof. Jung Han," " maaf prof mencampuri urusanmu tapi apa kau tidak berpikir akan perbuatan mu itu, bila kau menamparnya bukan itu perbuatan tidak berakal, dia seorang perempuan."

"Aku tahu, tapi dia itu sudah keterlaluan, dia melakukan tindakan kekerasan terhadap anak rektor, Bae Jun ," "lalu karena dia anak rektor kau berbuat hal yang tidak berakal, alih" kau menegur atau mencari tahu alasan gadis itu."

"Baik tuan xan aku minta maaf ?" "Jangan minta maaf padaku, tapi berjanjilah padaku, bila kau ingin selamat berbuatlah adil, kau tahu kan aku sangat membenci orang yang kelewatan."

Prof. Jung Han hanya mengangguk angguk, aku yakin dia pasti sangat ketakutan. "Dan aku ingin kau minta maaf pada nya, karena kau telah kasar padanya," "Aa, maaf ?"

Eve setelah kelas tiba" ia dipanggil oleh Bu San Ah, beliau menagih bayaran UKT yang nunggak. " Eve apa kau belum bisa membayarnya? " "Maaf bu saya belum bisa," "Eve saya terus terang saja bila kau tidak melunasi UKT mu semester ini kau tidak akan bisa ikut ujian." "Maaf saya akan berusaha."

Benar Eve lupa, dia belum membayar UKT untuk semester ini, Eve sedih karena peristiwa 3 tahun lalu membuat hidupnya sekarang menderita. Ketika peristiwa yang menewaskan ayahnya ia di bawa kabur oleh ibunya ke Seoul dari Singapura, dan ia membuat riwayat palsu kematiannya dan ibunya. Dia membawa semua harta peninggalan ayahnya dan berniat numpang hidup bersama bibinya.

Tapi itu hanya sampai sebulan, karena merasa tidak nyaman, bibinya tidak seperti dia, Eve tahu bahwa bibinya juga membutuhkan biaya dan apabila menanggung mereka berdua akan membuat beban baru, jadi Eve membeli apartemen dan bersamaan ia juga memasukkan ibunya ke rumah sakit jiwa.

Ibunya saat itu sudah kehilangan akal akibat trauma berat yang dialaminya saat peristiwa itu, dan inilah sekarang Eve menjadi tulang punggung keluarga ia juga bekerja part time di kampus sebagai asisten dosen, ia cukup pintar dan itu membuatnya cukup bertahan hidup.

Tapi sekarang ia benar" lelah, dan baru saja ia mendapat pemberitahuan bahwa ia tidak bisa lagi menjadi asisten dosen karena keributan kemarin yang melukai anak rektor, padahal ia juga terluka, dan anak itu yang memulai.

Eve sekarang bingung ia harus bagaimana, termenung memikirkan hidup kedepannya, dia duduk di kursi taman dan ditemani awan mendung. "Gara" anak itu aku menderita, ini tidak adil, kau harus merasakan nya Halbert."

EXPLOREACTION: THE REVENGE Where stories live. Discover now