Bab 31

78 9 5
                                    

"Kemarilah noona".

Yoon Mara, Yoon Min-hyeong, dan tuan muda Ahn berjalan pelan sambil melihat puluhan stan makanan di kanan dan kiri. Sesekali mereka mampir dan membeli beberapa kudapan ringan hingga tangan penuh dengan kantung plastik.

"Waa.. Ayo kita makan noona.. Bagaimana kalau disana?", tunjuk Min-hyeong ke arah bangku diseberang taman.

"Kajja".

Mereka duduk santai sambil melahap beberapa macam jajanan yang barusan. Merasakan silirnya angin malam yang terasa menusuk dibawah pepohonan yang mulai mengering.

Triing.. Triing.. Triing..

Ponsel milik Min-hyeong berbunyi. Tertulis nama ibunya di layar, membuat moodnya sedikit berubah.

"Ada apa? Kenapa mendadak serius?".

"Geunyang...".

"Siapa yang menelpon? Kamu tidak akan mengangkatnya?".

"Ini temanku. Aku angkat dulu. Titip noona sebentar nee hyeong".

"Tentu".

Min-hyeong mengambil tempat di bangku yang lumayan jauh dari tempat Mara berada.

(In Call)

"Nee eomma.. Annyeonghasseyo".

"Annyeong. Kenapa lama sekali mengangkat telponnya?".

"Aku sedang ada di luar sekarang?".

"Diluar? Bukankah udaranya mulai dingin disana. Kamu sendiri?".

"Aku pergi bersama noona juga".

"Bersama Mara? Hah.. Eomma tidak bisa mengerti noonamu, dia sama sekali tidak mengangkat telpon dari eomma".

"Noona sedang sibuk sayangnya. Eomma kan tahu sendiri noona ada kerjaan baru".

"Eomma lebih tahu, noonamu sengaja menghindar".

"Itu perasaan eomma saja".

"Hah.. Bagaimana keadaannya?".

"Noona? Aaaa".

"Sudah eomma duga. Berikan ponselmu pada Mara. Eomma ingin bicara dengannya".

"Eomma.. Bisakah eomma membiarkan noona kali ini? Dia nampak makin stress setelah percakapan dengan eomma tempo lalu".

"Apa yang kamu bicarakan? Bagaimana bisa eomma begitu. Eomma hanya ingin yang terbaik untuk noonamu".

"Eomma, berhentilah begini. Biarkan noona mengatasinya sendiri. Aku tidak mau berdebat tapi tolong mengertilah keadaannya juga. Noona tidak baik-baik saja, setidaknya kita harus membuatnya sedikit lebih nyaman. Bukan malah membebaninya dengan masalah baru".

"Min-hyeong-aa....".

"Sudahlah eomma. Mianhae-yo.. Tapi eomma.. Noona sedang sendirian. Aku harus menemaninya, takut terjadi apa-apa. Nanti aku telpon lagi".

Tutt....

(End Call)

Hah...

Min-hyeong menghela napas panjang. Bagaimanapun dia sudah cukup dewasa untuk tahu apa yang terjadi di sekitarnya. Masalah kakaknya dan ibunya, semuanya, sedikit banyak ia paham. Tapi berpura-pura tidak tahu dan bersikap biasa mungkin akan sedikit membuat hati Mara lega, pikirnya.

Sementara itu...

Mara dan Bo-hyun duduk berdua di tengah suasana canggung setelah Min-hyeong pergi untuk menerima telpon. Sesekali Bo-hyun melirik ke arah gadis disampingnya yang sibuk makan sambil memandang lurus ke depan.

Private-Lee TaeyongWhere stories live. Discover now