Bab 41*

71 7 2
                                    

"Oppa sudah selesai mandi?".

"Emm".

"Dimana appa??".

"Appa baru saja masuk kamar mandi. Beliau kan ada rapat penting di pangkalan pagi ini. Sedang apa kamu? Kenapa nampak sibuk sekali??".

"Aku? Tentu saja memasak untuk sarapan. Aku harus berangkat sebelum jam 8".

"Kamu kerja?", tanya Min-hyuk sambil mendudukan diri di kursi".

"Emmm... Tidak ada libur bagiku.. Aku kan harus menghidupi diriku sendiri asal oppa tahu".

"Waaa.. Yeoksi, adik sibukku..Tapi Maraaaa, apa kamu tidak merindukan oppa?".

"Yee?? Tentu saja rindu".

"Apanya.. Lalu kenapa tidak memberi oppa peluk dan cium saat datang tadi? Bahkan sampai sekarang???".

"Eeh.. Mworago??".

"Wae?? Aish... Kemarilah, kamu belum memberi peluk cium untuk oppa. Beri satu disini", ucap Min-hyuk sambil menunjuk pipinya.

"Silheo... Aku sudah cukup dewasa untuk malu melakukan hal seperti itu".

"Setidaknya peluk oppa Mara-yaaa".

"Tidak dulu, aku sedang sibuk memasak sekarang".

"Aigoo.. Kamu melukai hatiku. Padahal aku baru pulang ke negara ini setelah sekian lama...".

"Mulai lagi. Oppa terlihat menyedihkan..".

"Yee? Menyedihkan?? Waahh.. Jinjja.. Benarkah kamu Yoon Mara?Apa yang mengganggumu sampai kamu berubah galak seperti ini? Kamu bahkan hampir segalak Min-Ah cantikku".

"Seolma... Aku bahkan selalu baik hati pada semua orang, mana ada aku galak. Hati-hati kalau bicara, oppa akan dalam masalah besar kalau kakak ipar sampai mendengar yang barusan".

"Aaa.. Aku tahu kamu bukan tipe ember seperti Min-hyeong, mustahil Min-Ah ku tahu.. Sudahlah, tidak usah dilanjutkan..".

"Haha.. Arraseo.. Tapi, kenapa oppa pulang?".

"Geunyang.. Aku rindu suasana Korea. Lagipula hari ini adalah peringatan kepergian paman Ahn. Aku tidak bisa datang saat itu jadi setidaknya aku harus memberi penghormatan untuknya".

"Akh.. Karena itu. Lalu bagaimana dengan appa?".

"Appa ada urusan di markasnya. Aku dengar Bo-hyun akan naik pangkat setelah cutinya berakhir. Mungkin appa akan mendampinginya, mewakili mendiang paman Ahn".

"Bo-Hyun oppa?".

"Kamu belum dengar? Dia kan naik pangkat bulan ini. Seharusnya kamu juga datang mengingat hubungan kalian sebelumnya".

"Kami??".

"Emm.. Kalian kan hampir bertunangan".

"Bertunangan? Oppa selalu berlebihan. Kami kan sebatas adik dan kakak".

"Wae? Kalian cocok satu sama lain, aku menyukainya. Hah... Kamu juga hebat karena bisa menaklukan hati raja tsundere akademi militer".

"Maksud oppa?".

"Itu yang tidak kamu ketahui".

"Yee?"

"Aishh.. Kenapa aku malah membahas hal serius saat baru datang (gumam Min-hyuk pelan). Akh.. Lupakan.. Jaa.. Mara-yaa, bisakah lebih cepat masaknya? Aku lapar sekali, kami bergegas kemari setelah turun dari pesawat.. Cepat beri makan kakakmu ini Maraaaaa... Sebelum aku pingsan....", sambung Min-hyuk mengalihkan pembicaraan.

"Iya iya.. Tunggu sebentar, aku sedang berusaha.. Oppa nampak seperti kembaran Min-hyeong jika begini".

"Jangan samakan kami".

Private-Lee TaeyongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang