13. Skidbladnir dan Gungnir

1K 123 5
                                    

"Luar biasa! Ini sangat menakjubkan!" 

Frey kerap kali melontarkan pujian dan rasa kagumnya pada sebuah kapal yang sangat besar, melayang di udara, di atas istana Valaskjalf. Begitu besarnya, hingga Njord bisa memperkirakan kalau di dalamnya bisa muat sampai ribuan pasukan. 

"Apakah kau yakin, memberi putraku kapal sebesar ini?" tanya Njord seraya menoleh tak percaya pada Loki. 

"Yakin sekali!" seru Loki. "Oh iya, nama kapal ini adalah Skidbladnir." Loki pun mengajak semua yang hadir di taman untuk ikut masuk menjelajah interior kapal megah tersebut. 

Skidbladnir adalah kapal yang sangat besar dan kuat, dengan lambung yang terbuat dari kayu yang langka dan indah. Desainnya menggabungkan elemen-elemen futuristik dan unsur magis, menciptakan penampilan yang benar-benar memukau. Lambung kapal dihiasi dengan ukiran yang rumit, memperlihatkan motif-motif simbolis yang menggambarkan kekuatan dan keajaiban yang terkandung di dalamnya.

Kapal ini memiliki banyak tiang dan layar yang kokoh, terbuat dari kain khusus yang diperkuat dengan energi magis. Setiap layar memiliki desain yang unik, dan terdapat lambang-lambang kuno yang terukir. Lambang-lambang tersebut berupa mantra,  yang memberikan kapal kekuatan dan kecepatan luar biasa, baik itu terbang di udara maupun meluncur di atas air. 

Ketika layar-layar itu terkembang penuh dengan angin, Skidbladnir terlihat menjulang gagah di cakrawala, membuat semua yang melihat tak dapat melupakannya.

"Kau benar-benar memberiku hadiah seperti ini? Tapi, dalam rangka apa?" Frey mengulang pertanyaan ayahnya tadi. Ia benar-benar tak percaya. Selama ini, hubungannya dengan Loki tidak pernah baik ataupun buruk. Hanya netral saja. Frey dan Freyja memang pernah bermain bersama Loki sewaktu kecil, tetapi makin dewasa, mereka makin jarang bertemu.

"Tidak dalam rangka apa pun. Aku hanya ingin memberi saja," jawab Loki. 

Namun, jawabannya tak dapat dipercaya begitu saja. Hingga Sigyn mengambil alih pembicaraan. "Anda adalah teman lama suamiku. Dan sudah lama kalian tidak berbicara banyak. Anggaplah ini sebagai pembukaan agar kami bisa menjadi teman baik bagi Anda. Apakah boleh?"

Sigyn tersenyum lembut. Saat Sigyn yang bicara, Frey lebih percaya. Kemudian, ia mengangguk. "Baiklah. Semoga kita bisa jadi teman baik. Kurasa, Freyja juga ingin mengenalmu lebih dekat."

Baik Frey, Loki, dan Sigyn saling memandang dengan tersenyum. Ada satu sosok yang memicingkan mata dengan perasaan tak suka. Ia pun bisa mencium sesuatu yang mencurigakan. Sosok itu adalah Thor. Dan ia makin memandang benci ketika Loki meminta Odin untuk membuka hadiah miliknya begitu kembali ke taman istana.

Odin membuka kotak miliknya yang diberikan oleh Sigyn. Ada sebuah tongkat kecil seukuran isi kotak. Odin mengernyit, lalu ia mengambil tongkat tersebut yang hanya seukuran genggaman tangan. "Benda apakah ini, Nak?"

"Peganglah dan guncangkan dari atas ke bawah dalam satu gerakan," instruksi Loki.

Begitu Odin melakukannya, tongkat kecil tersebut berubah menjadi sebuah tombak panjang dengan bilah pisau yang tajam di ujungnya. 

"Nama tombak tersebut adalah Gungnir. Lihatlah detailnya, Ayah!"

Tombak Gungnir memiliki ciri khas desain yang unik. Ujung tombak ini berbentuk runcing dan terbuat dari logam yang tajam serta kuat. Pegangan tombak tersebut panjang dan terukir dengan ornamen yang rumit, memberikan kesan yang megah dan kokoh.

"Kekuatan magis tombak ini memiliki kemampuan luar biasa dalam pertempuran," jelas Loki. Ia juga menerangkan, bahwa senjata ini dikatakan dapat menembus setiap perisai dan pertahanan musuh, menjadikannya alat yang sangat efektif untuk menyerang dan melindungi diri. Gungnir juga memberikan pandangan jauh kepada Odin, memungkinkannya untuk melihat ke masa depan.

"Ayah dan Frey, terimalah dua hadiah yang sengaja kubawakan untuk kalian. Semoga kalian berdua menyukainya," ucap Loki. 

Tentu saja Odin dan Frey menyukainya. Saking senangnya hingga ucapan terima kasih biasa seolah tak cukup. Ciptaan seperti Skidbladnir dan Gungnir memiliki nilai seni yang sangat tinggi. Jelas ini merupakan karya  dari seniman yang sangat andal, dan pasti amat mahal harganya.

"Kalian tidak perlu mengetahui hal itu," jawab Loki, ketika ia ditanya soal harga. "Mengenai penciptanya, kurcaci Ivaldi yang membuatkan dua benda tersebut."

 "Oh, Ivaldi! Ia sangat andal dalam setiap karya yang diciptakan. Benar-benar luar biasa!"

Seluruh dewa mengagumi hasil karya Ivaldi yang mengagumkan. Semuanya memuja dan kagum pada Loki yang bisa meminta untuk dibuatkan barang-barang seperti itu pada Ivaldi. Tentu saja, Loki merasa bahagia saat ini. Pertama kalinya, ia dipuji untuk sesuatu yang ia lakukan. Loki melirik ke arah Sigyn yang ikut tersenyum melihat para dewa memuji Loki.

Berkat dirinya, aku bisa mendapatkan semua pujian ini, pikir Loki dalam hati. Ia ingin berterima kasih. Namun, di sisi lain, ia juga jadi mencurigai sesuatu. Apakah Sigyn juga mengetahui kalau hal seperti ini akan terjadi saat aku menuruti semua permintaannya?

Di sisi lain, Thor dan Sif memandang semua itu dengan penuh kebencian. Bahkan seusainya acara pertemuan para dewa tersebut, Sif mengomel pada suaminya di kamar.

"Kenapa tiba-tiba Loki bisa mengambil hati semuanya seperti itu!" teriak Sif. "Bahkan rambut Sigyn sangat indah bagaikan permata bersinar! Apa-apaan ini! Kecantikanku bukanlah lagi yang nomor satu!"

"Diamlah! Aku juga tidak mengerti mengapa Loki bisa memiliki ide untuk memberi Ayah dan Frey hadiah!" Thor ikut berteriak. "Biasanya, Loki tak pernah berbuat apa pun! Ia selalu dibutakan ingin balas dendam ketika kita mengusiknya. Tapi, tak pernah untuk mengambil hati yang lain. Kenapa dia tiba-tiba jadi pintar dan berpikir jernih seperti itu!"

Sif tersentak ketika Thor balas membentaknya. Ia pun terdiam, lalu dengan gelisah ikut berpikir. Sif benar-benar tidak ingin orang-orang yang bukan kaum Aesir asli dapat mendominasi Asgard. Ia sangat berhasrat menjadikan suaminya pemimpin di masa depan kelak, menggantikan Odin. Kekuasaan dan kepopuleran adalah hal utama baginya.

"Suamiku, kita tidak bisa tinggal diam! Kita harus berbuat sesuatu yang sebanding, atau bahkan lebih, untuk bisa mengambil kembali hati ayahmu. Posisi pewaris harus jatuh ke tanganmu!" usul Sif berapi-api.

Thor mengangguk antusias. "Kau benar. Tapi, harus dengan cara apa aku bisa melakukannya?"

"Tentu saja kita harus memberikan hadiah yang lebih hebat dan wah untuk para dewa! Berdalihlah kalau kau ingin meningkatkan hubungan antar keluarga." Sif memberi saran. "Pokoknya apa pun itu! Mungkin, kita bisa pergi ke Ivaldi juga untuk memesan ssuatu."

"Tidak, tidak! Pergi ke Ivaldi hanya akan mendapat cap 'ikut-ikutan'. Kita harus mencari pengrajin yang lebih baik!" seru Thor.

"Ah, kalau begitu, bagaimana dengan Brokk dan Sindri? Mereka berdua selalu dibicarakan oleh teman-temanku!

"Ah, duo yang sedang populer itu? Baiklah. Kurasa aku bisa melakukannya. Hmm ...." Kini, Thor berpikir keras, hadiah apa yang dapat dibuat oleh Brokk dan Sindri untuk hadiah tandingannya kelak.

Sementara itu, tanpa Thor dan Sif sadari, seekor lalat baru saja terbang dari kamar mereka secara diam-diam. Lalat itu tampak tak mengganggu bagi yang melihat dengan mata biasa. Namun, bila diperhatikan benar-benar saksama, lalat itu hanya berada di kamar Thor dan Sif saat mereka berdua bicara tadi.

Tak ada yang mengetahui kalau lalat tersebut menguping, lalu pergi keluar kamar sesegera mungkin karena takut ketahuan.

***

Loki's Wife Once Again (TAMAT - Republish)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang