Bab 6

235 30 12
                                    

Sore hari sudah menjadi kebiasaan bagi Wonwoo untuk pergi mengunjungi tempat kerja Junhui. Atau mungkin, Wonwoo sengaja menjemputnya pulang dan kemudian ia akan sedikit berlama-lama di rumah Junhui, untuk menggali informasi apapun itu dengan dalih bermain bersama kucing. Sangat licik, dan Junhui terlalu naif.

Namun hari ini berbeda. Wonwoo tak menjemput Junhui pulang begitu dari kejauhan ia melihat sosok Junhui tengah berpelukan. Junhui tampak nyaman berbagi pelukan dengan seseorang yang mengendusi lehernya. Rahang Wonwoo mengeras dengan sendirinya, kakinya berjalan maju.

“Tentu saja! Bagaimana dengan kakak?”

Oh.

Wonwoo menggelengkan kepalanya, menyadarkan diri, langkahnya berhenti. Junhui memanggilnya kakak. Serigala yang selalu Junhui ceritakan padanya.

Sama seperti Seokmin, Wonwoo juga menganggap Junhui sebagai manusia serigala pada awalnya. Namun setelah sengaja mendekat karena penasaran dengan Iluva di leher Junhui dan berdekatan langsung dengannya, barulah Wonwoo mengetahui Junhui sebatas manusia.

Ada kejadian menarik dibaliknya. Saat itu Junhui bilang sedang belajar memasak. Tak sengaja tangannya teriris ujung pisau saat hendak memotong sayur. Mata Wonwoo tanpa bisa ditahan langsung berkilat merah. Ia sebisa mungkin bersikap biasa saja, namun ternyata mata merahnya itu terlihat oleh Junhui.

“Matamu merah!”

Wonwoo dengan cepat berkedip, sedikit menjauh saat kedua tangan Junhui menekan pipinya.

“Junh...” rahang Wonwoo mengeras, darah di jari Junhui menempel di pipinya.

“Bisakah kau melakukannya lagi?”

“Apa?” Alis Wonwoo mengerut, kedua tangannya berusaha melepaskan tangan Junhui di pipinya.

“Merubah matamu seperti tadi. Ayo lakukan lagi! Aku ingin melihat!”

“Kau salah lihat, ayo cepat obati dulu lukamu.”

Bibir Junhui mencebik, “Ini hanya luka kecil.” ia menarik tangannya, memasukkan jarinya kedalam mulut.

Pupil mata Wonwoo membesar. Jakun nya bergerak-gerak dan lidahnya tanpa sadar menjilat bibirnya. Pasti rasanya sangat enak... Dan manis... Wonwoo meremas tangan, segera memalingkan wajah. Darah Junhui yang menempel di pipinya segera ia lap dengan asal.

“Kakak ku juga bisa melakukannya.” Junhui kembali melanjutkan aktivitasnya. Bercerita tanpa diminta.

“Kakak mu?”

“Ya... Matanya bisa berubah menjadi coklat terang. Ayah juga bisa melakukannya, Soonyoungie, Seungkwanie, Mingyu... Semua orang di rumahku bisa melakukannya.”

“Dan kau?”

“Aku tidak bisa melakukannya. Aku bukan serig... Oh! Wonwoo! Apakah kau serigala!?” Junhui kembali mendekat. Matanya berseri-seri.

“Serigala?” tanya Wonwoo memastikan. Dari situ ia diam-diam menarik kesimpulan dengan sangat mudah. Junhui anak manusia yang dibesarkan serigala.

“Kakakku bisa merubah warna matanya karena dia serigala. Matamu juga bisa berubah, jadi apakah kau serigala?”

Sejujurnya Wonwoo cukup terkejut mendengar Junhui tampak sangat santai menceritakan siapa keluarga nya begitu saja. Apakah mereka tidak memperingati Junhui apa saja yang tidak boleh diceritakan? Wonwoo tertawa kecil berpura-pura tenang. “Tentu saja bukan. Aku manusia biasa.”

“Benarkah? Tapi matamu merah...” Junhui bergumam. Ia cemberut, kembali mengerjakan kegiatannya. Setelah mengetahui fakta itu, Wonwoo jadi semakin gencar untuk membuat Junhui lengah untuk mencuri kalung itu.

Chegaste ao fim dos capítulos publicados.

⏰ Última atualização: Sep 04, 2023 ⏰

Adiciona esta história à tua Biblioteca para receberes notificações de novos capítulos!

EustomaOnde as histórias ganham vida. Descobre agora