003 "Membuka hati"

869 138 33
                                    

Berdamai dengan masa lalu adalah cara paling ampuh melupakan rasa sakit.

♾♾♾


Seperti biasa Raisa sudah berada di rumah sakit setelah mengantar Daehan ke sekolah, melakukan pekerjaannya sebagai seorang dokter, konsultasi, pemeriksaan dan operasi.

"Selamat siang dokter Raisa," sapaan itu membuat Raisa menghentikan kegiatannya yang membaca rekap medis milik salah satu pasiennya. mendongak dan tersenyum setelah melihat siapa yang menyapa dirinya dengan begitu ceria.

"Selamat siang dokter Canu," balas Raisa tidak seperti biasanya, bahkan senyum yang jarang Canu lihat sekarang begitu indah, membuatnya semakin jatuh dalam pesona ibu satu anak itu.

Candrik Nugroho yang akrab dipanggil Canu, dokter spesialis kandungan atau obgyn di rumah sakit tersebut, selain itu beliau juga menjadi dokter Raisa saat mengandung Daehan.

Wajah yang tampan dan tutur kata yang lembut membuat banyak yang menyukainya, termasuk dalam jajaran dokter incaran dan kandidat mantu idaman emak.

"Mau makan siang bareng?" Canu selalu menawarkan untuk makan siang bersama namun, selalu mendapat penolakan halus dari Raisa, tapi hal itu tidak mematahkan semangatnya.

"Boleh, tunggu saya mengecek pasien terakhir..." untuk pertama kalinya Raisa mengiyakan ajakan makan bersamanya, apa Raisa mulai luluh dan memberikan lampu hijau untuk mendekatinya?

Senyum senang Canu tidak bisa disembunyikan, mengangguk dengan cepat, "Mau makan dimana?"

"Kantin aja, saya lagi banyak kerjaan, dan waktu istirahat dokter Canu juga cuma sebentar bukan?"

Canu benar benar merasa senang hari ini, kapan lagi Raisa mau makan bersamanya, berdua! Bukan bersama rekan rekan yang lain!

Setelah memeriksa pasien terakhir Canu dan Raisa berjalan bersama menuju kantin, padahal tadi Raisa sudah sempat meminta Canu untuk pergi duluan dan dirinya akan menyusul namun, Canu mengatakan akan menunggu saja.

Sudah tidak asing dan bukan rahasia lagi, semua rekan rumah sakit tau, Canu menyukai Raisa dan berusaha mendekati, merobohkan tembok pertahanan wanita itu.

"Sepertinya ada kemajuan dalam hubungan dokter Canu dan dokter Raisa," bisik bisik terdengar dari para suster yang melihat kedua dokter itu berjalan bersama menuju kantin.

"Daehan apa kabar? Udah makin gede sekarang dia ya?" Canu membuka obrolan yang sebelumnya hening, obrolan tentang Daehan pasti akan membuat Raisa bersemangat.

"Iya, dia baik makin hari makin ada aja kelakuannya," Kan tebakan Canu tidak meleset karena Raisa terlihat antusias menceritakan Daehan. "Wajah dia makin besar, makin mirip sama Ayahnya, saya nggak kebagian sama sekali,"

Canu tersenyum kecut saat Raisa kembali membahas mantan suaminya, rasanya jika bertemu dengan pria itu, Canu ingin memukulnya karena telah menyia nyiakan wanita sebaik Raisa.

"Kapan kapan main aja ke rumah, ketemu sama Daehan, dia beberapa kali tanya Om Canu mana,"

"Raisa, kamu tau perasaan aku gimana sama kamu kan? Apa ini tandanya kamu mulai memberikan lampu hijau untuk aku?" Canu tidak paham kenapa Raisa tiba tiba seterbuka ini, mulai dari membawa nama mantan suaminya hingga memintanya datang ke rumah.

"Saya nggak sebodoh itu untuk nggak tau semuanya, bahkan semua orang di rumah sakit tau itu. Iya, Anggap saja ini lampu hijau buat dokter, saya sendiri akan berusaha membuka hati untuk siapapun, asal dia mampu menerima Daehan juga,"

Raisa sudah mantap untuk membuka hatinya pada dokter yang ada di depannya ini, karena sejauh ini hanya Canu yang mau bertahan selama ini untuk mengejarnya.

BROKEN FAMILYWhere stories live. Discover now