011. "Kesamaan"

521 101 4
                                    

Terlalu banyak kemiripan hingga tidak bisa menyangkalnya

¤¤¤

Daehan beserta Rey dan Hana sekarang sedang berjalan jalan, atas permintaan bocah itu karena kemenangan yang dia dapat dari merengek, menangis dan mendrama pada Hana.

Rey beberapa kali menghela napas, sambil mengendarai mobilnya tanpa tujuan, anak itu sama sekali tidak memberitahukan tujuan akan kemana mereka.

"Daehan kita mau kemana? Kokoh dari tadi hanya berputar putar saja!" tanya Rey yang mulai tidak sabar.

"Nggak tau, aku cuma mau keliling aja sambil ngerjain Kokoh," sahut Daehan tanpa berdosa sambil menunjukkan cengirannya.

Citt...

Oke, sepertinya kesabaran Rey Juandra sudah habis, terbukti dengan wajahnya yang sudah berubah datar dan tatapannya yang tajam.

"Rey, udah! Namanya anak anak, beli ikan bakar yuk, tiba tiba aku pengen," Hana mengalihkan sebelum Rey memarahi anak ganteng kesayangannya. "Daehan mau kan?" tanyanya menoleh ke belakang, Daehan mengangguk.

"Tempat biasa?" Hana mengangguk sambil mengelus lengan Rey, membuat suaminya itu cukup tenang.

Daehan yang berada di belakang merasa senang, melihat Kokoh dan Cicinya itu. Apa jika Ayah dan Bundanya bersama akan seperti itu juga? Ayah akan memarahinya jika nakal dan Bunda akan membelanya sambil menenangkan Ayah? Momen seperti ini yang ingin Daehan rasakan.

Kalau bersama Papa Canu Daehan malah di manja dengan apapun yang anak itu mau, sedangkan Bunda akan banyak melarang. Keterbalikan dari yang dia inginkan selama ini.

Mobil Rey berhenti tepat di salah satu rumah makan yang sudah cukup terkenal, membiarkan Hana dan Daehan keluar terlebih dahulu, sedangkan dirinya mencari tempat parkir.

Hana dan Daehan masuk terlebih dahulu, memesan makanan baru mencari tempat yang kosong, di sudut kanan. Konsep khas rumah makan disini adalah duduk lesehan di bawah dengan beberapa meja sebagai tempat menyajikan makanan.

"Rey!" panggil Hana sambil mengangkat tangannya memberitahu keberadaan mereka.

"Om Jehan!" panggil Daehan saat melihat dua orang yang berjalan di belakang Kokohnya.

Ucapan tersebut berbarengan, Hana menoleh pada Daehan, seolah bertanya siapa yang di panggil anak itu.

¤¤¤

Jehan dan Bella yang baru mencari oleh oleh sebelum kembali ke ibu kota, menyempatkan diri untuk makan Di satu rumah makan yang di rekomendasikan oleh teman mereka.

"Rey!"

"Om Jehan!"

Baru melangkah masuk panggilan yang cukup familiar terdengar, menoleh pada sumber suara dan menemukan anak yang sangat ingin Jehan temui lagi, Daehan.

"Mas, itu anaknya Mbak Raisa?" tanya Bella yang juga ikut menoleh memperhatikan anak tujuh tahun itu begitu antusias.

Tanpa membalas pertanyaan Bella, Jehan melangkah terlebih dahulu, mendekat kearah Daehan yang sudah duduk bersama dua orang yang Jehan tidak tau siapa.

"Hallo, Om Jehan..." sapa Daehan saat Jehan sudah berada di depannya, dengan senyum yang terbit di bibir mungilnya.

Jehan tersenyum mendengar sapaan tersebut, memilih duduk di meja sebelah yang kebetulan juga kosong.

BROKEN FAMILYWhere stories live. Discover now