008 "Raisa Ardiethama"

1.1K 197 26
                                    

Sebelum menjadi menantu, dia terlebih dahulu sudah menjadi anak mereka, kesayangan mereka.

♾♾♾


Kedatangan Raisa tentu saja membuat semua orang kaget, tidak terlalu lama karena Berlian berjalan mendekat ke arah keluarganya dengan membawa Raisa, keduanya sudah benar benar berada depan Opa dan Oma, Kakek dan Nenek Berlian dan Jehan, buyut Daehan.

"Opa dan Oma apa kabar?" tanya Raisa yang sudah berjongkok di depan dua orang yang sudah duduk di kursi roda, "Ini Raisa," tambahnya sambil tersenyum, kedua orang itu tidak mengenalnya karena penglihatannya yang sudah tidak seperti dulu.

"Raisa, istrinya Jehan?" Deg! Bukan cuma Raisa yang kaget dengan ucapan Oma, semua orang yang mendengarnya ikut kaget. "Dimana Jehan?"

"Bukan Oma, Raisa bukan istri Jehan," jawab Raisa berusaha menjelaskan jika dirinya bukan lagi istri Jehan.

"Jehan mana?" Oma kembali bertanya Jehan pada Raisa, orangtua itu tidak peduli dengan penjelasan Raisa dan masih menganggap Raisa istri cucunya.

"Jehan masih berbicara dengan Om Surya, Oma," Bukan Raisa yang menjawab melainkan Bella yang berdiri tidak jauh dari sana, semua menoleh memandangnya dengan ekspresi berbeda beda.

"Kamu siapa?"

"Ibu, ini Bella. Istri sah Jehan!" Ibu Bella yang berdiri di sampingnya ikut menyahuti membuat bisik bisik orang orang disana membicarakan suasana yang mulai menegang.

Semua anggota Ardiethama seketika menatap tidak suka pada Bella dan ibunya, tidak sopan! di dalam keluarga Ardiethama memiliki peraturan tidak tertulis yaitu tidak boleh menyela obrolan orang lain apalagi orangtua, sejak tadi Ardiethama diam membiarkan Raisa sendiri yang menjelaskan.

"Bella, kau sudah menjadi istri Jehan berapa lama? Menyela obrolan orang lain itu tidak sopan! Apa kau tidak tau itu?!" tegur Tante Jehan dari pihak Papa.

Karena keributan itu Jehan yang berada di lantai atas dengan Omnya memutuskan untuk turun, Jehan berjalan mendekati Bella, berdiri disampingnya.

"Jehan, Apa kau tidak mengajari istrimu itu peraturan tidak tertulis keluarga?" Tante bertanya pada Jehan, "Bagaimana bisa dia menyela obrolan orang lain?!"

"Maafin Bella, Tante," Jehan meminta maaf untuk kesalahan Bella. "Maafin Jehan juga karena belum bisa mengajarkan istri Jehan,"

Tante berdecak mendengarnya, berlalu meninggalkan mereka bersama suaminya, "Bawa Ibu sama Bapak kembali ke kamarnya," perintahnya pada dua suster yang menjaga Opa dan Oma.

Raisa melihat Jehan yang terlihat begitu lelah, seperti tidak bersemangat, hingga tanpa sadar pandangan mereka bertemu, sudah sangat lama tidak melihat manik mata itu, Raisa tersenyum begitu juga Jehan yang ikut menyunggingkan senyum.

"Apa kabar?" pertanyaan pertama yang terlontar dari Jehan cukup membuat semua menoleh kearahnya, keberanian dari mana Jehan bisa mengatakan itu.

"Baik," jawaban Raisa mampu membuat Jehan semakin tersenyum, "Lo sendiri gimana?"

Bisik bisik mulai terdengar dari tamu melihat interaksi antara mantan suami dan mantan istri itu, berbeda sekali dari kebanyakan orang yang mau berinteraksi seperti ini kecuali urusan anak.

"Padahal mereka cocok ya? Kenapa malah cerai,"

"Aku dengar mereka bercerai karena ada orang ketiga, kamu tau kan maksudku..."

"Ah, iya. Selera Jehan benar benar turun drastis, bukan? membuang seorang seperti Raisa dan lebih memilih memungut—"

"Coba saja Jehan masih bersama Raisa pasti mereka sudah memiliki seorang anak, karma untuk mereka sih makanya nggak punya anak, apa mandul?"

BROKEN FAMILYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang