3. Letih

14.9K 952 7
                                    

"Hah..." Ayyara menjambak rambutnya setelah mengalami ulangan dadakan.

Sekarang dia tidak yakin jika bertransmigrasi ke tubuh orang lain itu menyenangkan. Itu tidak menyenangkan sama sekali! Hidup di tubuh orang lain dan menjalani hidup seperti ini. Ayyara sudah seperti ingin menyerah di tengah jalan. Dia bukan seseorang yang pintar dalam hal pelajaran jadi kenapa dia justru terjebak di tubuh Ayyara yang menjadi rangking satu? Bukan hanya sekelas? Tapi seluruh sekolah?

Orang-orang pasti akan curiga kepadanya!

Pasti!

"Gimana caranya gue balik ke tubuh asli gue? Gue nggak tahu cerita ini terus gue harus gimana?" Ayyara berjalan kesana-kemari.

"Bodoh amat lah! Nilai jelek gue nggak peduli! Pokoknya uangnya harus beli album! Nikmatin aja kekayaan yang ada!" Ayyara menganggukkan kepalanya dan keluar dari toilet.

Terserah saja nilai jelek!

"Arghttt..."

Ayyara terdiam saat seseorang terjatuh didekatnya. Sepertinya tadi dia tidak menabrak sesuatu. Tapi kenapa tiba-tiba seorang anak jatuh di lantai?

"Lo nggak apa-apa?" Tanya Ayyara mengulurkan tangannya untuk membantu.

"Lo apa-apaan sih, Ay!" Seorang laki-laki menarik tubuh Ayyara kencang sampai tubuhnya menghantam tembok di belakang.

Kali ini Ayyara yakin adegan ini adalah adegan di dalam novel! Pasti!

"Lo nggak apa-apa Jihan?" Tanya sang laki-laki.

"Nggak apa-apa Kak!" Jihan menggeleng dan melihat ke arah Ayyara.

"Ini gara-gara lo kan! Apa lagi yang lo lakuin sama Jihan? Gue udah bilang nggak usah ganggu kita lagi. Gue suka sama Jihan bukan sama lo!"

Ayyara menyipitkan matanya dan melihat nama laki-laki didepannya.

Zidan Wardana.

Ternyata ini yang namanya Zidan!

Ganteng juga nggak terlalu malah gantengan Rangga kemana-mana. Ayyara tersenyum pada mereka berdua, dia harus meluruskan kesalahpahaman ini! Dia tidak mau membuat masalah baru dengan dua orang pemeran utama! Dia ingin bebas dari hal-hal negatif!

"Selamat! Kalian emang cocok jadi pasangan! Selamat Jihan, Zidan! Semoga kalian langgeng sampai nikah sekalian! Kalau gitu gue permisi, tadi gue kayaknya nggak lihat-lihat jadi lo jatuh. Maaf ya!" Ayyara menjabat tangan mereka dan segera berlari pergi.

Dia sudah meminta maaf dan selesai! Waktunya bersenang-senang dan menikmati kekayaan di dunia fiksi ini!

"Mau kemana lo? Gue belum selesai!" Teriak Zidan membahana.

"Maaf ya! Gue sibuk! Lain kali aja!" Ayyara melambaikan tangannya.

Hari ini benar-benar melelahkan!

💝💝💝

"Mas, katanya Pak Saiful nggak bisa jemput! Gue ikut lo ya?" Pinta Ayyara menghentikan motor Dirga pergi.

Beberapa waktu yang lalu tiba-tiba saja Pak Saiful tidak bisa menjemputnya. Masalahnya adalah dia tidak tahu jalan pulang. Apalagi alamat rumahnya! Tidak mungkin dia bertanya rumahnya sendiri dimana. Dirga menatap Ayyara dari atas ke bawah.

"Seperti biasa aja! Lo pulang sendiri! Jangan ganggu gue! Minggir!" Usir Dirga.

"Tapi... Kali ini aja ya mas! Please, besok nggak lagi-lagi!" Pinta Ayyara.

"Sejak kapan gue mas-mas lo? Pergi sana!"

"Oh... Kakak! Kakak mau ya antar aku pulang! Please!" Ayyara menatap Dirga penuh harap.

Masuk Ke Dalam Novel ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang