20

104 17 16
                                    

"Jiwoong ah,"

Seoyeon memandang Jiwoong yang hanya diam sejak tadi.

"Kau yakin?" Jiwoong akhirnya membuka suara.

"Ya,"

Jiwoong mengeluh perlahan sebelum dia akhirnya memalingkan wajahnya memandang Seoyeon.

"Dunia ni tak adil kan? Aku yang selalu ada dengan kau dari dulu. Dari hari kau asyik kena tinggal, hari dia terlupa janji dia dengan kau, semua lah. Waktu kau putus dengan dia, waktu dia hancurkan kau, kau tengah sedih, waktu kau dah happy semula, semua tu, aku yang selalu ada dengan kau. Tapi, kau tetap pilih dia. Aku tetap kalah dengan Sung Hanbin," Jiwoong menatap gadis itu.

"Yaa, Kim Jiwoong," mata Seoyeon mula berkaca.

Jujur, dia serba salah dengan lelaki itu. Benar, selama ini Jiwoong lah yang selalu ada dengannya. Saat dia sedih, gembira, ketawa, menangis, sekali pun Jiwoong tidak pernah tinggal kan dia.

Cuma, hatinya tidak dapat menerima lelaki itu lebih dari sekadar sahabat. Hatinya sudah memilih Hanbin sejak dulu lagi.

"Sudah, jangan menangis. Nanti Hanbin ingat aku buli kau pula," tubuh Seoyeon ditarik ke dalam pelukan.

"Mianhei," ujar Seoyeon dalam esakannya.

"Takpe Seoyeon, perasaan tu tak boleh dipaksa kan? Kau tak salah," belakang badan Seoyeon diusap.

"Kau takkan benci aku kan?" soal Seoyeon.

Jiwoong ketawa.

"Kau kawan aku Seoyeon, takkan lah aku nak benci kau," kepala Seoyeon diusap.

Saat itu juga, Hanbin muncul.

"Yaa, Sung Hanbin! Jaga Seoyeon elok-elok. Kalau kau sakitkan dia lagi, aku akan terus ambil dia dari kau dan bawa dia pergi jauh dari sini,"

Hanbin mengangguk.

"Jangan risau, aku takkan sakitkan Seoyeon lagi,"

Jiwoong berpamitan setelah itu. Dia perlu pergi sebelum rasa sakitnya makin parah. Dia tidak mahu mereka berdua melihat kehancuran dia saat itu.

"Dah?" Hanbin memandang Seoyeon.

"Dah. Saya dah cakap semua yang saya nak cakap pada Jiwoong," ujar Seoyeon.

"Bagus lah. Saya harap awak takkan rasa serba salah lagi pada dia,"

Hanbin memeluk Seoyeon dari belakang dan dagunya direhatkan di bahu gadis itu.

"Eo, awak dah pakai?"

Hanbin menyentuh rantai yang dipakai Seoyeon saat itu.

"Ya lah, dah orang tu tinggalkan je pada kita. Bukan dia nak pakai kan pun," perli Seoyeon.

"Nak buat macam mana, kita kan dah takde apa-apa waktu tu sebab orang tu dah minta break," Hanbin memerli kembali.

"Cakap tentang break, awak nak tahu tak, awak lelaki paling kejam sekali. Dah lah terus setuju je lepas saya minta break, lepas tu, sebelum blah siap cakap sayang saya dan kiss saya lagi. Wah, memang kejam,"

Hanbin ketawa mendengar itu.

"Mianhei. Janji tak buat lagi,"

Seoyeon ikut ketawa.

"Hanbin ah," panggil Seoyeon sambil dia meleraikan pelukan dan memusingkan tubuhnya menghadap Hanbin.

"I love you," ucap Seoyeon.

"Love you more,"

Hanbin menyatukan bibir mereka dan Seoyeon menautkan jari mereka. Dalam hati, keduanya berdoa agar hubungan itu akan selalamanya bahagia.

~The End~

Thank you for reading <3

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Thank you for reading <3

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jul 25, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Attention Where stories live. Discover now