Disya wanita biasa yang terlempar ke dunia pararel oleh ruang waktu hingga memasuki tubuh seorang putri kerajaan. Ia berusaha untuk mencari cara kembali ke masa depan. Akan tetapi, seakan berjalannya waktu tumbuh cinta diantara Pangeran kedua dan Di...
Seorang laki-laki dengan pakaian hanfu muncul dari dasar danau itu menyeka rambutnya kebelakang kemudian menghampiri Disya.
"Orang sipit lagi, hedeuh"
Ups! Ten obraz nie jest zgodny z naszymi wytycznymi. Aby kontynuować, spróbuj go usunąć lub użyć innego.
"Nona yang cantik ini mengapa sendirian ditepi danau?"
"Lo ini cewek apa cowok?"
"Aku laki-laki, Nona. Memang wajah ini mulus dan putih seperti wanita"
"Nona siapa?"
"Anjani"
"Ah, Dewi Anjani yang terkenal akan rumor gila setelah mencoba untuk bunuh diri?"
"Benar mungkin gue udah gila semenjak disini"
"Aku Gao Tian Li. Adik ke delapan Pangeran Kedua dan diperintahkan untuk menjaga istana Kartanegara"
"Lah kemarin-kemarin kok nggak ada?"
"Aku ikut berperang di kerajaan timur dan baru kembali lima hari yang lalu"
"Ooo... Tian Li susah banget kenapa nggak tai aja?"
"Tai? Apa itu?"
"Kotoran"
"Lancang! Namaku sangat bersih dan suci. Tian berarti surga dan Li berarti fajar. Namaku berarti surga di fajar hari. Ibunda, Ayahanda terima kasih" Tuturnya sambil mengayunkan tangannya ke kanan dan kiri sambil menatap langit-langit.
Disya hanya melongo mendengar bualan cowok dihadapannya. Tampan-tampan stress batinnya.
"Tian Li, lo kan tadi nyelam, ngapain?"
"Salah satu ilmu peperangan yang harus didalami adalah menahan nafas dibawah air. Oleh karena itu-"
"Sudah-sudah langsung ke intinya aja"
"Baiklah. Bersemedi"
"Semedi apa cari mati anjir dibawah danau" Ujar Disya sedikit terkejut.
"Nona, itu merupakan awal langkah untuk menyiapkan peperangan dan juga menjaga daya tahan tubuh kita dibawah air"
"Bisa nggak sih kalo ngomong langsung sat set ke poinnya?"
Fiuhh...
"Dalam hal romansa nona itu sungguh bukan ahlinya"
"Maksudnya?" Heran Disya.
"Berlama-lama mengobrol dan mencari pembicaraan adalah sifat laki-laki untuk mendekati seorang wanita, nona"
"Random banget dah ini anak padahal kakak-kakaknya pada kayak es batu" Gumam Disya.
"Jika nona memiliki masalah percintaan bisa konsultasi dengan Tian Li, ini"
Disya berfikir sebentar. Tiba-tiba ia teringat dengan surat cerai yang ia tulis untuk Pangeran Kedua.