d u a belas

1.6K 225 9
                                    

"Berapa orang yang mendaftar?"

"Sejauh ini ada 36 anak," Na Jaemin melihat angka terakhir yang tertera pada form pendaftaran online.

Jeon Somi ikut memeriksa, "itu jauh lebih banyak dari yang diperkirakan, waktu satu hari mana cukup untuk menyeleksi mereka semua."

"Mau bagaimana lagi," Aeri menghela nafas, matanya memicing menemukan dua nama familiar dalam daftar pemain, "huh? Jeno juga ikut?"

Jaemin mengangguk, menambahkan, "ada Minjeong juga, kenapa dia ikut? Kupikir dia ga bisa main game."

"Jimin dan Minjeong kan memang sedekat itu, mungkin dia takut sahabatnya kencan dengan freak," ujar Somi.

"Dulu aku sempat mengira mereka pacaran," Jaemin menggulir layar tab yang ia pegang, "aku selalu sekelas dengan Minjeong sejak kelas sepuluh, dia bukan anak yang mudah dekat dengan orang, tapi dia dan Jimin terlihat sedekat urat nadi."

"Ah, rupanya bukan cuma aku yang berpikir begitu. Gimana menurutmu, Aeri?"

Ditodong pertanyaan, Aeri menatap wajah rekan sekretaris dan bendahara kelasnya yang penuh penasaran, "berhenti bergosip, kita sibuk hari ini."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.















"Rupanya kamu disini,"

"Minjeong,"

"Jimin, kenapa sembunyi, hm?" Minjeong menyelipkan anak rambut di kening kekasihnya.

"Aku kesal sama Aeri," Jimin mengerucutkan bibir. Lucu, pikir Minjeong.

"Iya, aku tau."

"Aeri benar-benar ga memikirkan kita berdua, padahal dia tau kita pacaran."

Seutas senyum hadir di wajah kecilnya, Minjeong ikut duduk di sebelah Jimin yang sedang mengamati lapangan dari atas rooftop.

"Kamu ga kesal sama Aeri?"

"Kesal," jawab Minjeong seadanya, "tapi kamu kan yang bilang ini cuma festival sekolah? Aku percaya sama kamu."

Punggungnya sengaja dijatuhkan bersandar di dinding pembatas, Jimin menarik tangan Minjeong agar duduk di sebelahnya.

Dari saku roknya, Minjeong mengeluarkan keychain tokoh animasi shincan. Ia ambil tangan mungil Jimin, lucunya tangan itu lebih mungil dari tangannya. Padahal Jimin lebih tinggi beberapa centi dari tubuhnya. Tapi semua yang ada di Jimin terlihat seperti versi lebih mungil dari Minjeong.

Telapak tangan itu terbuka, Minjeong mengukir dengan jemari di atasnya.

Maaf.

Jimin merasa telapak tangannya geli, tapi ia merasa sikap Minjeong terlalu menggemaskan jadi ia biarkan Minjeong mengukir lagi disana.

Jangan marah lagi.

Lalu keychain lucu disimpan di telapak tangan Jimin, Minjeong menutup perlahan telapak tangan kekasihnya.

mission 2021 [winrina ft. bbangsaz]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang