dua t i g a

509 122 30
                                    

Flashback

Jihye
Hanni, dimana Minji?
Aku melihat Taejun di dekat akademi
Hanni, jangan hanya membaca pesanku!
Ingatkan Minji kalau orang tuanya akan bertemu di minirmart
11/09/2021

Jihye
Ini lebih cepat dari timeline
Mereka seharusnya tidak bertemu sekarang
4/11/2021

Jihye
Anak baru itu... adiknya Taejun?
Kenapa dia masuk sekolah kita? Dia seharusnya tidak memilih sekolah ini!
8/11/2021

Jihye
Kupikir kita sepakat membantu Minji?
Kalau kamu tidak mau, biar aku yang mengatakan semuanya ke Minji
15/11/2021

Jihye
Hanni, kamu tidak berhak mengubah misi Minji
Ini percobaan terakhirnya, jika yang ini juga gagal, maka semuanya akan kacau
Dia bahkan tidak mengingat kita di kesempatan ini, apa kamu mau membuatnya lebih buruk lagi?
16/11/2021

Hanni
Tidak akan gagal
Lakukan sesuatu dan aku akan membuatmu lebih menyesal
16/11/2021

Hanni sudah keterlaluan, setidaknya itu yang Jihye pikirkan.

Jihye menggertak giginya, gusar terlihat di separuh raut wajahnya. Benaknya memaksa untuk segera menghubungi Minji. Ketika matanya menangkap seseorang mondar-mandir di depan minimart, dia tahu itu adalah Taejun.

Beberapa kali ia mencoba menggagalkan pertemuan Jimin dan laki-laki itu. Tapi tetap berujung kegagalan. Jihye pikir dia harus melakukan sesuatu jika Hanni terus mengubah rencana seperti ini.

Sebelum ia mendatangi Taejun dan mengusirnya dari sana ke- sekian kali, ia lihat sosok lain dari arah berlawanan datang.

Ryujin?

________

Meskipun tak sengaja, Ryujin tetap nerasa bertanggung jawab menoreh puntung rokoknya di pipi Minjeong. Ia berjalan cuek ke minimart yang hanya berjarak beberapa meter dari akademi.

Rintik hujan jatuh, lama-lama semakin deras hingga Ryujin harus berjalan menepi menyelamatkan tubuhnya. Lalu di depan sana pandangannya bertemu dengan seseorang yang ia tahu seharusnya tak disana.

Kakaknya.

Perasaan campur aduk di hatinya. Laki-laki yang hanya terpaut setahun darinya berjalan terseok di depan sana, setengah basah sudah karena air hujan.

"Apa yang kamu lakukan disini?" Ryujin mencengkeram lengan kakaknya, bertanya heran sampai ia lihat memar membiru di dekat bibir, lebam di sekitar mata, dan bekas kemerahan di seluruh lengan.

Sudah jelas itu perbuatan Ayahnya.

Ryujin merasa iba Taejun harus berubah menjadi manusia samsak hanya karena gagal mewujudkan impian yang bukan miliknya, melainkan ambisi ayahnya untuk melanjutkan bisnis rumah sakit keluarga mereka.

Sekarang, setelah kakaknya gagal masuk universitas, dia menjadi satu-satunya harapan tersisa. Itu artinya siap tak siap, Ryujin harus meninggalkan sekolah atlitnya dan pindah ke sekolah umum.

Taejun sempat gemetar ketakutan saat tangannya dipegang, gemetar itu baru mereda saat ia sadar seseorang di depannya adalah Ryujin, bukan orang asing.

"Jangan kemana-mana, tunggu disini, aku akan membelikan payung untukmu."

Ryujin masuk ke minimart, membiarkan Taejun berdiri sendirian. Saat itulah momen pertama kali ia bertemu Jimin.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 6 days ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

mission 2021 [winrina ft. bbangsaz]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang