Part 9.

1.1K 126 30
                                    















Happy Reading. 😉













Masih nunggu aku update kan ya.. 😊
Lama bngt besok saya sidang gaes doain kelar cepet. 🙏
Buat ngobatin tulisan ai sekarang update.
Cekidot.. ⏩🗿






Author pov

Chika sedikit merasa tidak suka kala sisca membahas sahabat kecilnya. Entah kenapa dia merasa cemburu dengan itu semua, padahal dia bukan siapa-siapa sisca. Baru juga bertemu tapi sudah menaruh hati yang sekarang di patahkan.

"dulu ada suatu masalah yang nimpa aku sama sahabat aku waktu kami masih SD, terbilang anak kecil lah ya tapi itu yang sebenarnya bikin aku tertarik padanya." Ujar sisca.

"kamu percaya sama aku soal cerita ini." Ujar chika hati-hati.

"aku gak tau kak chika bisa jaga rahasia atau enggak. Tapi entah dorongan dari mana aku harus cerita ke kakak karena nyaman." Ujar sisca.

"oke aku bakalan jaga rahasia kamu, semua akan aku amanin." Ujar chika mencoba meyakinkan sisca.

"makasih ya kak chika udah mau dengerin cerita ku. Dulu waktu aku SD ada anak perempuan yang jadi sahabat ku, dia sebenarnya menolong ku dari pembullyan di sekolah." Ujar sisca membuat chika kaget.

"tunggu-tunggu kamu dulu pernah di bully, tapi itu masih SD loh masa ada kasus pembullyan dini." Ujar chika kaget tak percaya.

Iya sisca waktu SD di bully oleh teman-teman sebayanya, bukan hanya itu sisca di bully juga dengan kakak kelasnya. Itu yang menyebankan sisca trauma berteman dengan orang banyak.

Sisca di bully bukan karena pintar atau ramah atau bahkan sok kecantikan. Tapi sisca di bully karena tidak punya orang tua, teman sisca selalu mencaci maki sisca sebagai anak yatim atau haram. Bahkan saat semuanya membully sisca, tidak ada satu teman pun yang membantunya yang ia anggap teman.

Hanya satu orang saja yang mau membela sisca, bukan hanya membela saja tapi orang itu mampu membuat semua diam. Karena orang itu berkelahi dengan orang-orang yang menghina serta mencaci maki sisca.

Meski perempuan tapi dia ahli bela diri, orang itu pernah juara dalam hal bela diri. Jadi wajar jika dia bisa melawan semuanya meski dia perempuan dan masih SD. Dari situ sisca berteman memulai semuanya bahkan suka pada perempuan itu.

Namun sayangnya takdir berkata lain, rumor sisca yang di bully itu terdengar di telinga sang kakak. Hingga akhirnya sang kakak mengambil keputusan untuk sisca home schoolling saja.

"iya kak, dulu aku di caci maki di hina tidak punya orang tua. Bahkan aku juga di hina sebagai anak haram karena dari kecil selalu di antar jemput suster dan kakak ku." Ujar sisca menceritakan masa kelamnya.

"itu sebabnya aku menjadi trauma untuk bersosialisai berteman dengan orang baru. Bukan karena aku tak suka kak, tapi orang yang ku anggap teman mereka tidak mengganggap ku teman juga. Mereka dekat dengan ku karena aku punya segalanya." Lanjut sisca sendu.

"jadi selama ini kamu home schoolling sampai lulus SMP ya. Terus kenapa sekarang mutusin buat sekolah lagi, interaksi lagi dengan dunia luar." Ujar chika.

"aku sekolah lagi karena sebab kak, aku berharap banget ketemu perempuan yang dulu menolong ku dulu. Ya kecil kemungkinan susah buat bertemu kembali dengannya. Apa lagi kejadian itu sudah sangat lama sekali bertahun-tahun lalu." Ujar sisca.

"emang apa yang buat kamu nyari dia lagi, padahal besar kemungkinan buat ketemu itu sangat kecil sekali kan." Ujar chika penasaran.

"gak tau kenapa rasanya aku gak pernah tertarik dengan orang lain. Dia yang bikin aku ngerasa aman nyaman di lindungi itu yang buat aku suka." Ujar sisca dengan tatapan yang berbinar.

"gak ada kesempatan dong buat gue deketin nih bocil." Gumam chika pelan.

"emang kamu masih ingat siapa namanya, siapa tau dengan kamu ingat namanya kan kamu bisa ketemu." Ujar chika.

"hehehe aku lupa nama panjangnya kak cuman inget nama panggilan aja." Ujar sisca menyengir.

"duh susah juga ya kalau gak tau nama panjangnya, kalau panggilan doang mah bakalan gak nemu sih." Ujar chika bingung.

"kamu benar kak, emang susah nyari orang yang modalnya cuman nama panggilan. Kayaknya susah deh kalau kita bakalan ketemu lagi nantinya." Ujar sisca sedih.

Chika yang melihat sisca sedih jadi panik sendiri, sepertinya dia salah ngomong yang berujung membuat sisca sedih. Tapi bukan hanya sisca yang sedih namun dia juga sedih, orang yang dia sukai malah suka dengan orang lain.

Apakah dia ada harapan untuk mendekati sisca yang mana dia harus berhadapan dengan kakaknya. Belum juga menghadapi aturan dari sang kakak, dia harus menghadapi kenyataan bahwa sisca suka dengan orang lain.

"jangan sedih dong, sabar ya pasti bakalan ketemu kok nantinya sama orang yang kamu cari itu." Ujar chika memeluk sisca untuk menenangkannya.

"tapi susah juga kan kak kalau gak ada nama panjangnya itu cuman nama panggilan. Dan ku rasa itu juga bukan nama panggilan yang formal biasanya." Ujar Sisca.

"maksudnya gimana nih nama yang bukan formal, kalau panggilan kan udah pasti kayak kamu sisca kayak aku chika gitu kan." Ujar chika.

"iya tau itu kalau formal kan kak, kalau panggilan yang biasa aku sama dia bukan kayak kita gini kak beda." Ujar sisca.

"jadi ada panggilan khusus gitu antara kamu sama dia, maksudnya kayak panggilan sayang kah antara kamu sama dia." Ujar chika memastikan.

"iya kak, aku sama dia emang ada panggilan khusus jadi mungkin bakalan susah buat nemuin dia dimana." Ujar sisca.

"kalau boleh tau siapa nama dia, itu pun kalau kamu ngizinin ya buat kasih tau siapa dia nama dia. Siapa tau aku kenal bisa bantu kamu gitu." Ujar chika.

"boleh kok kak, lagian juga bakalan susah karena bukan nama formal. Dia juga manggil aku bukan sisca beda, nama dia yang biasa ku panggil dengan nama ica." Ujar sisca membuat chika kaget.

"siapa tadi namanya bisa ulangi gak." Ujar chika penasaran.

"nama dia ica kak, aku biasa panggil kak ica kalau dia panggil aku saras dari nama tengah ku. Kata dia biar beda dari yang lain yang manggil sisca karena menurut dia nama saras lebih manis katanya." Ujar sisca terkekeh mengingat waktu SD.

"jadi yang ka-kamu maksud itu ica." Ujar chika shock.

"iya kak namanya ica, emang kak chika kenal sama oranynya." Ujar sisca bingung.

"a-aku ica yang kamu cari sis, orang yang selama ini kamu cari-cari." Ujar chika terbata.

Sisca tidak paham apa yang chika bilang, maksud chika yang dia cari itu ica dia. Sedangkan chika shock karena dia juga mencari saras anak kecil yang dulu dia lindungi dan sayangi yang pergi menghilang.


























Bersambung..





Vote or Coment.. 🗿












Tinggalkan jejak mu manis.. 😉
Makasih loh udah setia nunggu awal yang baik ya aku up sekarang..

Possesive SisterWhere stories live. Discover now