D2 (27)

10 0 0
                                    

Happy reading!

Bagian Dua Puluh Enam

Kalo lo bilang gue pengkhianat gue terima tapi, jangan lupa lo juga hampir jadi pengkhianat



Belum sepenuhnya beranjak bisa dibilang hanya beberapa langkah dari tempat sebelumnya Angga dan Iqbal secara otomatis menghentikan langkah mereka ketika Devano kembali mengeluarkan suaranya.

"Pengkhianat! "

Satu kata yang membuat tiga orang yang ada disana yaitu Ranty, Angga dan Iqbal langsung menoleh pada Devano.

Devano yang masih diam menatap tajam ke arah Angga yang ditatap justru menyunggingkan senyum tipis.

Semuanya diam menunggu apakah ada yang akan mengeluarkan suara setelahnya.

"Siapa, pacar lo berkhianat? " tanya Angga.

" Wah parah lo Ran bisa-bisanya lo khianatin Devano. Kurang Devano apa coba? " raut wajah Iqbal seperti orang yang tidak menyangka akan kenyataan yang ia dengar.

" Kalo pacar lo berkhianat ya tinggal putusin aja. Jangan kayak cowok gak laku. " kali ini Angga kembali menyahut.

Ranty yang mendengar hal tersebut menelan salivanya apa maksudnya? Dirinya berkhianat?

" Maksudnya apa gu-gue sama sekali gak ngekhianatin Devano. Dev maksudnya apa coba? Aku gak ada khianatin kamu loh."

Devano bangkit dari kursi perlahan menghampiri Angga setelah tepat dihadapannya Angga dirinya menatap dalam sahabatnya tersebut.

Tatapan yang sulit diartikan oleh Angga namun, setelahnya entah mengapa Angga mulai mengerti entah hanya firasatnya atau apa?

"Lo yang ngasih tau Ranty kalo gue nikah sama perempuan itu? " Dengan suara dingin Devano menatap datar Angga.

Tepat! Dugaan Angga sangat tepat Devano mengetahui bahwa Ranty sudah mengetahui tentang pernikahan Devano dengan Dafychi. Lalu, apa selanjutnya? Angga jadi tidak sabar mengetahui kelanjutan hubungan dua manusia yang sudah lama menjalin kasih.

"Iya." singkat, padat, jelas. Itulah jawaban yang diberikan Angga seraya tersenyum tipis.

"Terus, maksud lo yang pengkhianat itu diri lo sendiri?" tanya Iqbal. "Gak lah Dev lo bukan pengkhianat lagian kan yang nyuruh lo nikah itu bokap lo." lanjutnya.

"Terus gimana sama kalian berarti bentar lagi putus dong secara gak mungkin perempuan sebaik Ranty masih mau berhubungan sama suami orang. " Angga menatap ke arah Ranty dimana Ranty hanya dapat menundukkan kepalanya.

Devano yang sudah habis kesabaran langsung mencengkram keras baju Angga, Iqbal yang melihat itu pun langsung ingin melerai keduanya begitupun Ranty yang langsung bangkit dari tempat duduknya akan tetapi Angga buru-buru mengangkat sebelah tangannya tanda bahwa dirinya tidak perlu bantuan.

Secara otomatis, baik Ranty maupun Iqbal seketika menghentikan keduanya.

"Maksud lo apa ngasih tau ke Ranty kalo gue udah nikah? Gue udah bilang sama lo untuk ngerahasiain itu biar gue yang kasih tau sendiri. "

" Kelamaan kalo lo yang ngasih tau secara lo kan cinta sama Ranty gak yakin juga gue kalo lo mau ngasih tau." ucap Angga dengan santainya seakan dia sedang tidak membuat kesalahan.

D2 [complete] || Series Ke-1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang