D2 (43)

7 0 0
                                    

Lanjut yuk!

Bacanya pelan-pelan biar menjiwai

Sebelum itu vote sebelum baca dan komen in line saat membaca

Happy reading!

Bagian Empat Puluh Tiga

Jika menolak bisa saja ia akan kesusahan


"Iya iya, aku bakalan serius." kali ini nada Dafychi memang benar-benar serius.

"Jadi, seperti yang aku bilang tadi aku mau mengembalikan uang Devano sama apartemennya. Otomatis kan aku gak punya uang sebanyak itu... "

" Jadi, lo mau minjem duit apa minta duit nih ada bunganya gak kalo gue minjemin? " sela Iqbal.

Tidak menanggapi Iqbal, Dafychi kembali melanjutkan kalimatnya.
"... Enggak, aku masih punya uang tunai yang dikasih sama Devano jadi aku akan gunakan uang itu untuk kehidupan aku selanjutnya."

"Tapi,kan yang namanya uang kalo dipakai terus bakalan habis jadi ya aku harus kerja atau bikin usaha sendiri. "

Angga dan Iqbal mengangguk mengerti.

" Lo minta kerjaan ke kita?" tanya Iqbal.

"Gak juga aku tuh lebih pengin kayak bikin usaha sendiri gitu. Karena kalo kerja bakal susah juga nyarinya terlebih aku putus sekolah, kan? "

" Ya pertama sih aku pengen kalian bantuin aku bikin usaha gitu. "

" Boleh, tapi lo pengen usaha yang kayak gimana? " tanya Angga.

" Usaha yang menguntungkan. "

" Kalo usaha yang menguntungkan mah banyak jualan narkoba juga nguntungin. " sahut Angga.

" Kejauhan kalo ke arah narkoba lagian aku pengen usaha yang bener dulu bukan ngambil jalan pintas. "

" Cantik-cantik gini lo suruh jual barang haram. " Ingin sekali rasanya Iqbal mencomot mulut Angga." Jadi, model atau jadi artis ajalah Fy lo cocok kayaknya gue punya kenalan orang entertainment. " menurut Iqbal itu bukan saran yang buruk mengingat Dafychi memang cantik tubuhnya juga bagus.

" Gak kayaknya. Setau aku kalau jadi artis tuh kayak suka di kerumunin orang aku gak terlalu suka sama itu." Dafychi mengetahui itu dari beberapa video yang ditonton teman-temannya. Di tambah biasanya mereka suka membicarakan kebaikan ataupun keburukan pada artis tertentu.

Bagi Dafychi sudah cukup ia sering menjadi bahan perbincangan disekolahnya dulu entah yang baik atau yang buruk.

"Bener juga sih. Jadi, artis tuh kayak harus siap mental privasi udah jadi konsumsi publik, belum lagi ujaran kebencian sekarang juga udah jamannya sosmed makin mudah orang untuk nulis komentar jahat. " Iqbal mengiyakan pernyataan Dafychi kebetulan ia memiliki teman di dunia keartisan

" Jadi, lo maunya kayak gimana dulu nih?" tanya Angga.

****

"Tolong, anterin aku ke rumah Devano dulu boleh, gak? " tanya Dafychi

" Sekarang banget nih gak pengen besok-besok. Lagian kenapa gak diambil dulu uang di ATM itu? Satu milyar misalkan, kan? " ujar Angga yang ada dikursi kemudi.

Saat ini mereka berdua sedang menuju jalan pulang tapi, Dafychi meminta untuk ke rumah Devano dulu untuk menyelesaikan urusannya. Iqbal tidak ikut katanya ada hal yang perlu ia urus dengan kliennya.

D2 [complete] || Series Ke-1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang