20. Indifferent

2.3K 315 23
                                    

How To Capture An Alpha?

.

.

A JaeDo Fanfiction

Disclaimer: They belong to themselves.
KueUltahDot (Dot).

.

Read it, enjoy it, and give your vote + comment!

.

"Minumlah, Doyoung."

Perintah dari sang kakak terasa sedikit berbeda. Ralat. Sosok itu memang terasa… berbeda. Tak pernah terbayangkan oleh Doyoung kalau ia akan merasa takut akan pada sosok yang telah menjaganya semenjak sang ibu menghilang dari genggamannya. Tetapi itulah yang Doyoung rasakan dari Eunwoo saat ini. Saudara tirinya itu seperti tengah… marah dan Doyoung mengetahui itu sebab dia seringkali dimarahi.

"Aku ingin kau cepat sembuh, jadi minumlah obatmu," tekan Eunwoo namun Doyoung masih tak berkutik. Itu membuatnya sedikit kesal. "Apa kau tak mempercayai kakakmu lagi?"

Tangan Doyoung menampani dua butir pil dari Eunwoo lalu ragu-ragu memasukkannya ke dalam mulutnya. Segelas air yang disodorkan Eunwoo lantas diteguknya hingga sedikit demi sedikit sebelum memberikan gelasnya kembali.

"Tidak terlalu buruk, bukan?" ujar Eunwoo selagi mengusakkan tangannya ke belakang telinga Doyoung, membuat feromonnya menempel pada omega itu. "Istirahatlah, Doyoung. Aku akan mencarikan jalan keluar tentang… ini, nanti," bisiknya pelan, menekan pada bekan gigitan di scent gland adiknya. Masih merasakan emosi yang meluap-luap.

Doyoung melenguh kesakitan. Tangannya menampik pelan Eunwoo saat merasakan tekanan yang terlalu kuat di scent gland nya.

"Selamat malam, Doyoung."

Dan Doyoung menganggukkan kepalanya atas itu. Sepasang matanya mengamati Eunwoo hingga sosok alpha itu keluar dan menutup pintu kamarnya. Setelahnya, Doyoung buru-buru melangkah menuju ke kamar mandi dalam kamar pribadinya, memuntahkan pil-pil yang disimpannya dibalik lidahnya lalu berkumur dengan air keran yang mengalir.

Sejujurnya, Doyoung tak sesering ini membangkang permintaan sang kakak. Tetapi Eunwoo benar-benar membuat perasaannya tak enak dengan memaksanya seperti ini. Tak tahu apakah tindakannya itu benar namun Doyoung tahu kalau dia tidak membutuhkan obat demam saat ini. Dia benar-benar sadar kalau ia tengah heat dan bukannya demam. Dan Eunwoo mungkin sedang salah mengira.

"Rasanya sangat tidak enak…"

Perlahan-lahan Doyoung melangkah keluar dari kamar mandi. Hampir tersungkur karena lemas, namun juga gejolak yang semakin tak tertahankan. Doyoung membuka pintu kamarnya sedikit, memanggil seorang pelayan yang sedang membawa tumpukan seprai dan selimut menuju ke kamar-kamar tamu.

Seorang omega pria sepertinya lantas berhenti mendorong troli berisikan kain-kain bersih saat tahu sang tuan tengah memanggilnya. Sosok itu mengulas senyum ramah, mendekati Doyoung yang masih bersembunyi di balik pintu.

"Apakah ada yang anda butuhkan, tuan?"

"Ah, um, uhh…" Sejenak Doyoung terdiam. Bingung dalam merangkai kata-katanya sendiri. "Bi-bisakah aku meminta sesuatu darimu?"

"Tentu saja," sahut si pemuda omega itu dengan ramah. "Apakah ada sesuatu yang anda inginkan? Mungkin camilan malam?"

Tawaran itu terdengar menggugah namun Doyoung menggelengkan kepalanya pelan. Bukan hal itu yang dia butuhkan saat ini.

How To Capture An Alpha?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang